Dulu sebelum menikah, ibu pernah berkata pada Arshe mengenai kehidupan rumah tangga yang ternyata tidak seindah dari orang-orang lihat dari tampak depan saja. Ada point penting yang diberikan ibu, menjelang lamaran Eros dilaksanakan.
"She, kalau memang kamu nanti nggak bahagia dengan pernikahan kamu, kamu boleh, kok kembali ke ibu sama bapak."
Ibu berkata lagi kemudian sambil mengusap lembut kepala sang anak semata wayangnya di sana.
"Eros itu laki-laki yang baik. Tapi kalau ada sedikit aja dia nyakitin kamu, kamu harus bilang sama ibu dan bapak ya, She."
Saat itu Arshe hanya memiliki keyakinan jika Eros adalah orang yang tepat baginya. Mengenalnya sebagai pria yang hampir mendekati sempurna, membuat Arshe seakan lalai untuk mengingat jikalau tidak ada namanya kesempurnaan di dunia ini.
Jika memang Eros tidak melakukan kesalahan padanya, maka ibu dari pria itu lah yang melakukannya. Dan pada akhirnya, semuanya akan berjalan buruk di mana pria itu tetap mengikuti apapun ucapan sang ibu, bukan? Maka apa bedanya kalau begitu?
Arshe sendiri tidak memiliki keberanian untuk melakukan apa-apa, termasuk mengikuti ucapan ibunya yang mengatkan jika dirinya boleh untuk kembali pada mereka dan meninggalkan Eros. Tetapi, bukankah hal itu malah menyakiti kedua orang tuanya? Membuat Arshe berpikir dua kali untuk melakukan itu.
"Aku baik-baik aja sama Eros, bu."
Hal itu lah yang selalu dikatakan Arshe di saat perjumpaannya dengan Ibu atau pun melalui panggilan. Selalu menampilkan raut seakan ia tidak pernah mengalami kondisi buruk dengan pernikahannya.
Munafik sekali, huh?
Arshe pun mengakui jika dirinya memanng munafik. Munafik untuk dirinya sendiri, atau pun untuk orang lain?
Selain kedua orang tuanya, Arshe pun melakukan itu pada Raskal bukan? Dia menunjukan seakan dirinya adalah wanita bebas yang tidak sedang terpenjara dalam belenggu pernikahan pada pria itu, hingga pada akhirnya ia melakukan kesalahan besar dengan membuat Raskal jatuh cinta padanya.
Kesalahan besar bagi Arshe, karena ia harus menolak perasaan itu. Tidak mungkin ia melakukan sesuatu yang fatal untuk menerima cinta pria itu bukan?
Dan di saat ia telah lelah dengan hidupnya, di saat Arshe memutuskan untuk menyerah bertahan dalam ikatan suci ini, entah mengapa Tuhan kembali mengujinya dengan mendatangkan kembali Eros, guna mempertahankan pernikahan ini. Arshe tidak tahu apa yang harus ia pilih, sementara prinsipnya yang telah kuat untuk berpisah harus goyah akibat kedatangan pria itu.
Katakan jika cintanya pada Eros begitu kuat hingga membuat Arshe kembali luluh pada pria itu, ya? Sepertinya itu bukan alasan yang kuat untuk melakukan itu, karena perasaan itu pun nampaknya telah memudar seiring waktu berjalan.
Lantas, untuk apa Arshe memilih untuk mempertahankannya kembali?
"Aku sangat mencintai kamu, Arshe."
Bukan untuk dirinya, melainkan untuk pria itu. Pada intinya ia mencoba untuk memberikan kesempatan lagi untuk Eros, untuk memperbaiki ikatan pernikahan yang nyaris terputus ini.
Tetapi, Arshe tidak menjamin jika perasaanya akan kembali seperti dulu. Karena itu akan cukup sulit, di mana hatinya kini terisi oleh nama seseorang.
***
"Selamat pagi, sayang."
Adalah sapaan hangat yang diberikan oleh Eros pagi ini, di mana menjadi sambutan bagi kedatangan Arshe dari kamar. Wanita itu hanya memandang lurus apa yang tengah dilakukan Eros saat ini. Tidak jauh berbeda dengan tadi malam, pria itu kembali menyajikan makanan favorit Arshe, yang sudah lama tidak pernah pria itu lakukan setahunan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chef's Love ✔️
RomanceBagi Raskal, menjadi juru masak selama empat tahun ini tidaklah mudah. Banyak rintangan, terutama pada keahliannya yang selalu disepelekan oleh sang atasan. Hidup Raskal cukup miris sejak dulu. Sempat berpikir jika kemirisan itu terus berlanjut sel...