43. The Last Night

394 23 9
                                    


[warning adult content!]

Malam terakhir yang bisa dikatakan sebagai malam yang begitu menyakitkan bagi Raskal, karena setelah malam ini berlalu, ia tidak akan lagi bertemu dengan Arshe. Tidak bisa bersama dengan wanita itu, bahkan Raskal kira hanya dengan melihat Arshe dari jauh sekali pun akan sulit untuk ia lakukan. Wanita itu benar-benar akan pergi jauh darinya bukan? Maka tidak ada hal lain yang bisa Raskal lakukan selain merelakannya. Dan sebagai gantinya, Raskal berharap jika malam ini akan menjadi malam yang tidak bisa ia lupakan saat bersama Arshe.

"Bertahan dengan aku, hanya malam ini."

Ucapan Raskal yang begitu memohon di sana, tidak kunjung dibalas oleh Arshe, yang mana masih terlihat tidak yakin, namun Raskal akan berusaha untuk membuat wanita itu tetap berada di sini. Maka dari itu, sebelum Arshe membuka suara, Raskal telah mencium bibir wanita itu, menekannya dalam dengan harapan jika Arshe tidak akan menolaknya untuk malam ini.

Ciuman Raskal berangsur lebih dalam, di mana seluruh emosinya ia keluarkan melalui ciuman tersebut. Seakan memperlihatkan jika dirinya sangat tidak ingin kehilangan wanita yang sangat ia cintai itu. Raskal tidak terpikir jika tindakannya tersebut malah membuat Arshe merasa tidak nyaman, bahkan wanita itu berniat untuk melepas paksa ciuman Raskal yang membabi buta.

"Kal."

Arshe berhasil melepaskan ciuman Raskal, hingga tautan bibir keduanya terlepas, menyisakan beberapa jarak karena Arshe berhasil mendorong tubuh Raskal untuk mundur satu langkah. Kini keduanya kembali bertatapan dengan getir di sana.

"Sekarang kamu bahkan menolak untuk tetap berada di sini hanya malam ini, She?"

Raskal yakin jika dirinya akan gila jika Arshe kembali menolaknya. Mungkin tingkahnya sudah kelewatan, namun hanya itu yang Raskal inginkan setidaknya hanya malam ini. Walaupun ia tidak bisa bersama wanita itu, setidaknya Raskal bisa menghabiskan waktu terakhirnya dengan Arshe. Hanya itu.

Namun, ternyata pikiran Raskal yang mengatakan jika Arshe akan menolaknya, keliru. Wanita itu kembali mendekati Raskal, mendongak untuk menatap wajah Raskal seraya mengusap kembali wajah miliknya itu lembut.

"Apapun permintaan kamu malam ini, Kal."

Hal itu adalah sebuah penerimaan yang mana Arshe bersedia untuk tetap tinggal bersama Raskal malam ini. Maka, setelah itu Raskal hanya menatap Arshe penuh penghayatan di sana, sebelum kembali mendekatkan wajahnya untuk mencium wanita itu lagi.

***

Pintu kamar milik Raskal tertutup dengan cepat beserta kedua orang yang masih melangsungkan ciuman panas itu telah masuk ke dalam kamar. Nuansa gelap yang diberikan oleh kamar Raskal, nyatanya tidak membuat kedua orang itu berhenti bercumbu. Sebelum benar-benar mencapai ranjang, Raskal masih memberikan ciuman begitu panjang pada Arshe yang tengah menyandarkan punggungnya pada pintu. Suara decakan begitu jelas terdengar akibat ciuman liar yang semakin saling menguasai di sana. Lidah keduanya tidak berhenti untuk melesak masuk guna mencari kenikmatan yang di sela percumbuan awal mereka. Hingga akhirnya, ciuman Raskal terlepas, membuat Arshe setidaknya bisa menetralkan pasokan oksigennya yang hampir habis, namun nyatanya tidak berlangsung lama, karena Arshe harus kembali tidak bisa bernafas di saat merasakan hisapan kuat dari Raskal pada lehernya.

Arshe meremas rambut pendek Raskal di saat suara aneh yang ia ciptakan sendiri mulai bermunculan di sana. Begitu membuat Raskal semakin menjadi untuk melucutkan aksinya kali ini. Hingga, bersamaan dengan Raskal yang mengangkat tubuh ringan Arshe dengan begitu mudahnya di sana, membawanya untuk berbaring di ranjang bersama denhan dirinya yang kini telah berada di atas, untuk menatap wajah cantik wanita itu.

The Chef's Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang