Kedatangan Eros yang tidak disangka-sangka itu jelas membuat keterkejutan bagi Raskal. Entah apa maksud pria itu datang dan mengatakan sesuatu yang mana sangat mengangganggu Raskal.
"Jadi orang ini yang membuat kamu berpaling dari aku," sinis Eros memandang Raskal dengan tatapan tidak suka, beserta memberikan tatapan mencemooh saat mengetahui pria yang telah mengisi hati Arshe itu.
Sementara Raskal masih belum mengeluarkan suaranya, tidak akan berniat untuk melawan karena saat ini yang dicemaskannya adalah Arshe. Bagaimana bisa Eros datang dan berlagak untuk membawa Arshe?
"She, apa maksud semua ini?" tanya Raskal mencoba untuk mendapatkan penjelasan dari wanita di sana yang mana hanya tertunduk sejak tadi.
"Maaf, Kal."
"She—"
"Aku nggak akan bicara untuk ketiga kali, Arshe. Ayo pergi sekarang." Interupsi dari Eros yang mana memotong ucapan dari Raskal, seketika membuat Raskal menatap pria itu dengan tatapan tidak terima.
"Lo nggak ada hak buat bawa dia pergi!" seru Raskal kini mengeluarkan penolakan kerasnya yang ia tujukan pada Eros.
Eros berdecih melihat pria yang kini melangkah maju untuk menghadapnya, seakan menantangnya di sana.
"Dan kamu sendiri nggak ada hak untuk mempertahankan perempuan yang bukan milik kamu," balas Eros tidak kalah sinis. Lalu kembali menatap Arshe di sana dengan senyum seringai menandakan jika saat ini tidak ada alasan lagi untuknya berada di sini bersama pria itu. "Perempuan ini milik saya. Dan kamu, hanya menjadi selingan sementara bahkan hanya untuk pemuas nafsunya saja."
"Bangsat!"
Umpatan kasar langsung keluar dari mulut Raskal. Bukan karena merasa terhina, ia tidak peduli akan itu, yang menjadi permasalahannya di saat ucapan Eros yang secara tidak langsung menghina Arshe. Hal itu yang membuat Raskal tidak terima, dan hampir melayangkan tangannya untuk memukul wajah pria itu jikalau tidak tertahan oleh suara Arshe.
"Kal," seru Arshe tidak ingin melihat perkelahian yang mana akan merugikan bagi Raskal sendirinya nanti. Wanita itu langsung memberikan tatapan lirih untuk Raskal yang seketika ikut menatapnya di sana.
"Jangan. Jangan lakukan itu," ucap Arshe lagi kini telah berdiri di samping Raskal dengan menyentuh lengan pria itu.
"She, jelaskan ini semua, aku mohon. Kenapa dia bisa datang dan mau membawa kamu pergi?" selak Raskal masih menyimpan banyak pertanyaan atas semua ini.
"Nggak ada yang harus dia jelaskan, karena semua sudah jelas, dia kemari hanya untuk mengucapkan selamat tinggal pada kamu sebelum..." Eros yang sudah menjawab lebih dulu membuat sinisan kecil pada Raskal di sana. "Sebelum menjadi milik saya selamanya."
Ingin rasanya Raskal menyumpal mulut sialan milik Eros yang terus menginterupsi pertanyaannya pada Arshe. Namun sebisa mungkin Raskal menahannya, dan masih mengharapkan Arshe untuk menjelaskan pertanyaan tersebut.
"She? Bisa kamu jelaskan semua ini?" Masih mencoba bersabar untuk menunggu jawaban wanita itu. Dan Arshe yang sudah menahan tangisnya, meremas lengan Raskal dengan erat di sana.
"Maafkan aku, Kal. Banyak kesalahan yang aku lakukan terhadap kamu, dan termasuk saat ini," lirihnya. "Maafkan aku sekali lagi, Raskal."
Raskal yang tidak akan bertingkah bodoh untuk menyadari apa maksud ucapan Arshe tersebut kemudian kembali berkata.
"Kamu akan meninggalkan aku lagi, She?" tanya Raskal getir, memiliki firasat yang sialnya akan kembali berakhir buruk untuknya. "Kamu berjanji untuk hidup bersama aku, She."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chef's Love ✔️
RomanceBagi Raskal, menjadi juru masak selama empat tahun ini tidaklah mudah. Banyak rintangan, terutama pada keahliannya yang selalu disepelekan oleh sang atasan. Hidup Raskal cukup miris sejak dulu. Sempat berpikir jika kemirisan itu terus berlanjut sel...