The Chef's Love ✔️

45. The Longing

Seharusnya Raskal memang tidak usah meladeni apapun perkataan oleh Steven, karena pria itu akan selalu mengeluarkan ucapan ucapan yang mana sama sekali tidak akan membuat perasaan Raskal lega sekalipun, bahkan ia menyesal harus mendengar apa yang dikatakan oleh kepala Chef tersebut.

Mengenalkannya pada seorang wanita? Apakah Raskal sangat terlihat seperti pria yang malang dan berkemungkinan untuk tidak mendapatkan pasangan? Sehingga Steven pun ingin mengenalkannya dan menyuruhnya tidur bersama dengan wanita lain?? Mungkin Steven memang sedang gila, atau memang karena budaya barat terlalu mendominasi pria itu, well memang, sih, Steven adalah orang Barat, bukan? Kalau begitu Raskal tidak begitu menanggapi dengan serius ucapan Steven, karena setelah itu ya hanya bergegas untuk kembali bersama Made yang mana lebih baik ia berada di sana, Walau berisik , yang jelas Raskal tidak mendapatkan pertanyaan ataupun tawaran aneh aneh lagi.

Dan kini kembali di mana ia baru saja sampai di rumah yang mana waktu telah menunjukkan pukul satu malam, karena pesta yang diadakan Steven cukup berlangsung lama, dan Raskal harus menginjakkan kakinya di rumah pada pukul larut malam seperti ini. Mungkin, ia akan langsung tidur setelah itu, mengingat ia pun harus mengambil jam pagi untuk berangkat ke kan restoran besok. Tetapi bukan berarti Raskal bisa langsung tertidur setelahnya, walau merasa lelah sekali pun nyatanya ia masih tetap terjaga dan kedua matanya susah untuk terpejam walau dirinya telah berada di kasur saat ini. Pikirannya pun mulai melayang, mengingat bagaimana momen momen yang pernah ia lakukan bersama Arshe, walau hal itu telah berlangsung cukup lama, namun hal itu terus menjadi memori indah dalam pikiran Raskal. Dan ia hanya ber pikir mengenai masa masa Indah saja, sedangkan dalam kepahitan yang ia terima, sebisa mungkin ras call ingin melupakannya, karena ia hanya tidak ingin jika dirinya akan kembali terpuruk hanya untuk memikirkan bagaimana kemalangan dirinya atas perginya Arshe satu tahun yang lalu.

Walau rasanya sulit untuk mengharapkan wanita itu kembali, namun dalam lubuk hati yang paling dalam, Raskal tetap menunggu bagaimana wanita itu akan kembali ke hadapan nya. Walau itu juga terdengar sangat tidak mungkin terjadi ataupun kecil kemungkinan setidaknya Raskal hanya bisa berdo'a dan berharap jika keinginannya untuk bertemu dengan Arshe lagi akan terkabulkan walau itu entah akan terjadi kapan. Yang jelas hanya ingin mengetahui bagaimana keadaan wanita itu saat ini, apakah saat ini perempuan itu baik baik saja, Apakah wanita itu hidup dengan baik dan sehat? Raskal pun berharap seperti itu.

Raskal pun memilih untuk menoleh menetap sebuah kota kecil yang telah lama ia taruh berada di meja samping ranjang nya. Mungkin benda itu adalah sebuah hadiah yang hendak ia berikan pada Arshe, tadinya, namun karena ia tidak sempat memberikannya jadilah benda itu hanya bisa berada di meja tanpa bergerak sedikit pun, Raskal berharap jika ia bisa membeli benda itu pada Arshe, yang mana sebelum kepergian wanita itu pun Raskal sangat mengharapkan jika dirinya bisa memberikan sesuatu yang berharga untuk wanita itu, dan ia ingin wanita itu selalu mengingatnya dengan memberikan benda tersebut.

Yang jelas saat ini, Raskal hanya ingin bertemu dengan Arshe. Bertemu dengan wanita itu walau sebentar saja. Karena rasa rindu ini sangat begitu dalam, hingga Raskal pun rasanya tidak sanggup untuk menahannya.

***

Raskal berangkat kerja dengan kepala yang cukup pusing pagi ini, mungkin karena efek sampanye yang terlalu banyak ya minum tadi malam di pesta Steven, dan juga bagaimana tadi malam ia pun berjuang dengan pikirannya sendiri yang mana cukup membuatnya kesulitan untuk tidur. Well, mungkin Raskal memang memerlukan waktu untuk healing karena dirinya benar benar tidak bisa tertolong lagi jika sudah begini. Beruntung saja pria itu masih bertahan, dan Raskal bukanlah pria yang nekat untuk melakukan sesuatu yang berbahaya. Walau ia adalah pria yang memiliki kesulitan setidaknya dia masih bertahan untuk melanjutkan hidup.