13. The Dinner

451 38 1
                                    

Pada akhirnya, Raskal datang sendiri ke restoran tanpa menjemput Arshe. Raskal tidak mengerti apa alasan Arshe menolak ajakan untuk menjemput wanita itu. Padahal, apa susah untuk datang bersama? Oh, Raskal sempat berpikiran jika Arshe menolak tawarannya karena malu dengan kendaraan yang Raskal pakai? Oh, apakah sebuah mobil bermerek Honda CR-V adalah kendaraan yang kuno? Sepertinya tidak. Raskal sendiri mencoba meyakini jika Arshe bukan lah wanita yang matrealistik yang mementingkan merek mobil. Dia yakin pasti ada alasan tertentu mengapa wanita itu menolak tawarannya.

Dan Raskal tidak akan menebak-nebaknya lagi, karena ia tidak ingin merusak acara makan malam ini dengan segala pikiran buruknya mengenai penolakan Arshe. Yah, Raskal bukan bocah remaja yang akan merajuk jika tawarannya ditolak. Dia memaklumi hal itu, kok.

Lalu kembali dengan Raskal yang telah sampai di restoran dan langsung disambut oleh pelayan yang rupanya telah diamanati oleh Arshe untuk menyambut kedatangan Raskal. Raskal tidak tahu jika makan malam ini akan terasa mewah, melihat bagaimana restoran serta pelayanannya yang begitu megah. Oh, apakah ini benar-benar voucher makan malam gratis? Bukan makan malam antar kolega kaya, bukan? Oke, lupakan lebih baik Raskal segera menghampiri meja yang telah ditunjukan oleh sang pelayan. Dan di sana, Arshe telah menunggunya.

Satu kata yang ingin Raskal ucapkan saat melihat wanita itu. Sempurna. Tidak, mungkin dua kata. Sangat sempurna.

Raskal seperti melihat bidadari malam ini, bidadari yang akan menemaninya makan malam. Oh, apakh Raskal bermimpi? Tolong tampar wajahnya kali ini jika ia bermimpi.

"Kal?"

Saking terpesonanya, Raskal sampai tidak menyadari dengan tingkahnya yang cukup membuat Arshe heran di depan sana.

"Oh, ya Arshe!" seru Raskal seketika menyadari kelakuannya yang membuat malu diri sendiri. Dengan segera ia duduk di hadapan wanita itu sambil menahan wajahnya yang nyaris merah menahan malu.

"Kayaknya kamu kaget ya, Kal? Apa ada yang aneh sama aku?" tanya Arshe yang masih penasaran akan tingkah Raskal barusan.

"Aneh?" ulang Raskal. Sungguh, ia tidak pernah berpikiran tentang itu. Malah, Raskal yang merasa dirinua sendiri yang aneh bahkan tidak tahu malu.

"Iya, aneh. Kamu liat aku tadi kayak kaget banget." Arshe menjelaskan lebih jelas hingga membuat kedua alis Raskal terangkat.

Oh, kenapa wanita ini bisa-bisanya mengira seperti itu?

"Bukan aneh, tapi aku kaget karena..." Raskal menjeda sebentar untuk menatap Arshe dengan intens di sana. "Kamu cantik."

"Apa?"

"Kamu cantik sampai buat aku kaget dan nggak bisa ngelakuin apa-apa selama satu menit, She."

Sebut aja itu adalah rayuan, tapi jujur itu adalah fakta. Raskal mengeluarkan kata itu dari hatinya yang terdalam tanpa bermaksud menggombal. Terserah Arshe menganggapnya apa, yang penting Raskal telah mengatakan yang sejujurnya.

"Aku cantik?" Arshe memastikan kembali dengan nada tidak percaya.

Raskal mengangguk. Dia pastikan Arshe adalah wanita paling cantik yang pernah ia temui semasa hidupnya.

"Maksud kamu, malam ini aku lebih cantik dari sebelumnya, ya?"

Tentu saja tidak. Bukan malam ini saja, wanita itu tetap cantik walau di mana pun dan kapan pun itu.

The Chef's Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang