"Arshe?"Raskal mendatangi Arshe usai pemotretan selesai. Pria itu kaget tentunya akan kehadiran Arshe yang sama sekali tidak ia ekspetasikan sebelumnya.
Apakah maksud kehadiran Arshe di sini semata-mata ingin menyemangatinya? Oh, Raskal perlu berbangga diri jika alasan itu benar.
"Hai, Raskal." Arshe menyapa sambil memberikan senyum yang mampu membius Raskal untuk tidak membalas senyuman itu juga.
"Gimana? Pekerjaan baru kamu lancar?" tanya wanita itu.
"Arshe, kamu di sini?" Dan bodohnya bukan jawaban yang Raskal berikan melainkan pertanyaan yang berbeda dari topik pembicaraan Arshe.
Beruntung Arshe adalah wanita yang memaklumi kebodohan Raskal. Maka dari itu ia menjawab pertanyaan Raskal yang rupanya heran akan kehadirannya di sini.
"Oh ya, kamu kaget aku tiba-tiba datang ya? Hehe," kekeh Arshe. "Jadi, aku sengaja datang ke sini buat liat kamu, Kal. Mau liat gimana ajaran aku tadi malam, apa berhasil atau nggak."
Jawaban yang lantas semakin membuat Raskal menahan rasa senangnya dalam hati. Perkataan Arshe sukses membuat jantung Raskal seribu kali berdetak lebih kencang. Apakah ini yang dinamakan flitring?
"Kalau aku jawab belum berhasil, kamu mau ajarin aku lagi nanti malam?" tukas Raskal entah tiba-tiba menyodorkan pertanyaan seperti itu. Terlihat sekali jika pria itu mengharapkan waktu bersama Arshe.
"Kalau gitu kamu harus berhenti jadi chef dan fokus jadi model. Gimana?"
Raskal tertawa hambar setelahnya. Hanya demi bersama Arshe, haruskah ia melepas kariernya? Oh, Raskal tidak sebodoh itu dan juga ucapan Arshe pasti lah hanya gurauan semata.
"Lalu dari mana kamu tahu aku di sini?" tanya Raskal lagi.
"Dari status teman aku, yang kebetulan juga staff iklan yang bekerja di sini. Pas liat statusnya yang ada wajah kamu, aku langsung ke sini," jawab Arshe.
"Oh ya?" Raskal tentu kembali terkejut dengan jawaban Arshe yang semakin membuat dadanya seakan berterbangan sejuta kupu-kupu. Apakah dia begitu special untuk Arshe itu hingga membuat wanita itu rela untuk mendatanginya?
"Iyap. Kamu harus tahu juga kalau seluruh staff di sini pernah kerja sama sama aku, termasuk sutradara yang tadi omelin kamu."
Arshe melanjutkan dan kemudian mengalihkan pandangannya pada seorang pria yang tak lain adalah sutradari iklan yang sejak tadi menjadi mentor galak Raskal. Wanita itu melambaikan tangan disertai senyuman manisnya pada pria bertopi model baret sana. Sialnya, sang sutradara yang tadi habis-habisan mengomeli Raskal bisa secepat itu mengubah mood-nya menjadi ceria saat berjumpa dengan Arshe. Tapi memang, Arshe pembawa mood baik bukan? Raskal yang awalnya jengah berada di sini saja tiba-tiba saja lupa akan kebutukan mood nya itu karena kedatangan Arshe. Yah, katakan saja the power of raskal lover.
"Kal, syuting kamu sudah selesai, 'kan?" tanya Arshe mengundang perhatian Raskal yang sempat teralih. Segera pria itu menjawab dengan anggukan kepala hingga membuat wanita di sana tersenyum lagi.
"Kita makan siang di restoran favorit aku, mau? Aku yang traktir kali ini."
***
Restoran pilihan Arshe berada di dekat Pantai Kuta yang mana hanya berjarak 500meter saja dari pantai terkenal itu. Tidak berbeda dari restoran tempat Raskal bekerja, pilihan makanan di sana rata-rata memiliki makanan khas barat yang mana awalnya Raskal kira Arshe akan mengajaknya makan di restoran khan nusantara. Tetapi, ternyata wanita itu memilih untuk makan sandwich yang Arshe bilang akan terasa nyaman sampip menghirup angin dari pantai. Begitu lah, Raskal mengikut saja dan tidak banyak berkomentar mengenai pilihan restoran ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chef's Love ✔️
RomanceBagi Raskal, menjadi juru masak selama empat tahun ini tidaklah mudah. Banyak rintangan, terutama pada keahliannya yang selalu disepelekan oleh sang atasan. Hidup Raskal cukup miris sejak dulu. Sempat berpikir jika kemirisan itu terus berlanjut sel...