The Chef's Love ✔️

29. The Other's

Arshe hanya memandang lurus melalui jendela, di mana Eros dan wanita yang sama sekali tak ia kenal sedang bercengkrama di sana. Terlihat jelas jika perbincangan keduanya cukup serius, bagaimana Arshe melihat Eros yang terlihat marah saat berbicara dengan wanita itu.

Membuat Arshe berpikir, apakah terjadi sesuatu yang buruk dengan pria itu? Walau Arshe tidak melihat jelas apa yang sedang dibicarakan pria itu, tetapi ia hanya memiliki firasat tidak baik yang mana hal itu juga berkaitan dengan hubungannya dengan Eros. Jadi, pertanyaan yang tepat ialah, apakah akan terjadi sesuatu lagi pada hubungannya dengan Eros?

Arshe tidak berpikir jika pembicaraan Eros itu akan berlangsung lama, tetapi ia mendapatkan pria itu telah menghilang bersama dengan wanita asing itu. Entah lah ke mana mereka pergi, yany jelas Arshe tak melihat lagi keduanya yang sempat berbicara di depan rumah.

Waktu sudah menunjukan pukul sebelas malam yang mana belum ada tanda kedatangan Eros. Arshe tidak berusaha untuk memghubungi pria itu karena menurutnya akan terasa sia-sia untuk melakukan itu. Maka yang ia lakukan hanya lah kembali ke rutinitasnya di malam hari, yaitu mencoba tidur. Ia berharap jika dengan kegiatan satu itu, Arshe setidaknya bisa merasa tenang. Tidak lagi merasa merana dengan memikirkan Eros.

Arshe sempat ingin tertidur, tetapi sayangnya matanya belum bisa sepenuhnya untuk melakukan itu. Pikirannya masih melayang untuk memikirkan sesuatu yang buruk mengenai dirinya dan juga Eros. Selalu dibayangi firasat di mana hubungannya tidak akan kembali membaik, termasuk kedatangan wanita itu. Berakhir memutuskan untuk mengambil ponsel nya, Arshe hendak ingin menghubungi Eros, namun entah mengapa saat ia membuka kontak panggilan, ia malah melihat sebuah nama yang mendadak menjadi pusat perhatian.

Ada nama Raskal di sana. Membuat Arshe tiba tiba terpikirkan mengenai pria itu. Apakah dia baik baik saja sekarang? Atau malah tidak? Walau Arshe tidak pernah bertemu Raskal lagi, namun bukan berarti sepenuhnya melupakan. Ada di saat mengingat pria itu, entah saat sedang makan, ataupun sedang melamun seperti ini. Raskal selalu hadir di pikirannya yang mana tidak bisa memprediksikan apa maksudnya.

Dan berakhir Arshe hanya menatap sendu kontak nama itu, tidak lagi berniat untuk menghubungi Eros, dan kini ia memutuskan untuk menaruh kembali ponselnya di nakas sebelah ranjang. Mungkin, waktunya Arshe untuk beristirahat, menjauhkan pikiran anehnya yang akan semakin menggila jika tidak hentikan.

Arshe pun memejamkan matanya, mencoba tidur walau itu sulit. Hingga sudah ia lakukan selama satu jam lebih, Arshe tetap tidak bisa terlelap. Seakan pikirannya menahan dirinya untuk tidak tidur dan terus membayangi siapa saja yang sedang ia pikirkan saat ini.

Hingga pukul satu malam, Arshe mendengar suara pintu kamarnya yang terbuka. Tidak perlu ditanya siapa kah yang membuka pintu kamarnya, ia bisa pastikan jika itu adalah Eros. Pria itu telah kembali setelah beberapa jam meninggalkan Arshe sendiri di rumah.

Kemudian setelahnya, Arshe hanya bisa mendengar suara derit ranjang yang ia tempati, mengartikan jika seseorang yang ikut menempati ranjang itu selain dirinya. Dan detik kemudian, Arshe hanya bisa merasakan pelukan dari belakang yang mana Eros lah pelakunya. Pria itu memeluk erat Arshe, sambil menaruh wajahnya pada pundak wanita itu.

Nampak Eros mengetahui jika Arshe belum tertidur, hingga pria itu mengangkat suaranya yang terdengar sangat parau di sana seakan menyimpan sesuatu yang sangat perih.

"She, kamu harus tau kalau aku sangat mencintai kamu," gumannya di sana. "Dan tolong jangan tinggalin aku, tetap bersama aku, ya."

Begitu ucapan Eros yang mana membuat perasaan Arshe campur aduk untuk menafsirkannya. Apa maksud pria itu mengatakan sesuatu hal yang mana terdengar sangat pilu di telinga Arshe? Bukan seperti ucapannya kemarin yang sangat mengartikan rasa cinta, namun kali ini terdengar lebih pedih dan juga dalam. Seakan Eros sedang memohon pad Arshe melalui ucapannya itu.