24. The Perception

297 36 2
                                    

Raskal masih memikirkan mengenai ucapan tadi malam Eros yang mana membuatnya yakin jika segala ucapan itu mengarah pada Arshe. Apalagi ditambah keadaan pria itu yang mabuk, membuat Raskal semakin yakin jika pria itu tidak akan berbohong di setiap kalimat yang ia keluarkan.

Maka, apakah orang dimaksud menolak perasaan Eros adalah Arshe? Dan itu berarti apakah hubungan keduanya sedang tidak baik-baik saja?

Bukan bermaksud ikut campur dalam hubungan rumah tangga orang lain, tapi konteksnya saat ini, Raskal sedang memiliki rasa begitu besar pada seseorang yang ada di dalam ikatan pernikahan itu. Bukan berarti ia akan turut bersuka cita jikalau hubungan Arshe dan Eros memang tidak lah baik-baik saja, tetapi Raskal hanya ingin tahu mengapa selama ini Arshe nampak tertutup mengenai hubungannya itu. Termasuk pada Raskal sendiri, yang sudah dikatakan sebagai teman dekat oleh Arshe bukan?

Dan yang Raskal lakukan saat ini ialah berusaha untuk bertemu dengan Arshe. Ia sudah tidak memiliki harapan jika menghubungi wanita itu melalui ponsel, dan dia pun tidak tahu di mana rumah Arshe. Maka, satu-satunya jalan adalah menunggu di depan mini market milik wanita itu, hingga Arshe datang dengan sendirinya. Walau kata karyawan di sana Arshe sudah jarang untuk datang mengawasi mini marketnya, Raskal tetap optimis untuk menunggu. Dia yakin akan bertemu dengan wanita itu.

"Arshe."

Keyakinan Raskal tersebut nyatanya terkabul, di saat mobil Arshe berhenti di depan mini market dan memunculkan Arshe yang langsung menempatkan tatapannya pada Raskal. Raskal yang sejak tadi menunggu di depan mini market itu, langsung menghampiri wanita itu.

"Ada yang harus aku bicarakan sama kamu," ucap Raskal berharap jika Arshe tidak akan mencoba menghindar.

Sedangkan Arshe, seperti yang sudah-sudah, tidak akan membuat dirinya harus bercengkrama lama dengan Raskal.

"Maaf, aku buru-buru sekarang." Wanita itu menolak, hendak melangkah meninggalkan Raskal lagi, tetapi pria itu malah menahan langkahnya dengan memblokir jalan di depan Arshe dengan hadangan tubuhnya.

"Sampai kapan kamu terus menghindar, She?" guman Raskal di sana lalu berdecak sebentar setelah kembali berujar. "Nggak bisa kita tetap berhubungan? Walau hanya sebatas teman, Arshe?" Walau hubungan itu hanya akan menyakitkan Raskal, paling tidak ia tidak begitu terpuruk dengan tidak kehilangan Arshe.

Jadi, katakan saran dari Made yang mengatakan Raskal harus menyeraha atau pun move on tidak lah berarti bagi Raskal. Sudah beberapa hari ia mencoba, nyanta sulit bagi Raskal melupakannya bukan? Maka dari itu, mari mencoba hal lain yang mana tidak membuat Raskal harus berpisah dengan Arshe.

"Kal, setelah apa yang kita lalui selama ini, aku jadi sadar kalau sebenarnya kita nggak bisa sedekat itu," balas Arshe  dengan tatapan penuh yang ia berikan pada Raskal. "Kita nggak bisa berteman seperti dulu. Aku nggak mau kalau—"

"Suami kamu mengetahuinya?" potong Raskal yang sontak membuat Arshe terkejut dalam diam.

Dan Raskal kembali melanjutkan dengan perkataan yang sejak tadi ingin ia keluarkan di depan Arshe.

"Bukan berati kamu harus takut kalau Eros akan salah paham dengan hubungan kita. We're just friend, right? Sesuai kata kamu kemarin? Dan aku nggak masalah kalau harus menyimpan perasaanku aku sendiri tanpa kamu harus membalasnya," imbuh Raskal lagi.

"Dan kamu kira mudah untuk melakukannya? Kamu kira dengan kita hanya berteman seperti dulu, itu akan buat kamu bahagia?"

Raskal memgangguk walau ada keraguan di sana. "Seenggaknya aku masih bisa melihat kamu, She. Cuma itu yang bisa aku dapatkan, bukan?" Tidak akan ia berharap cinta dari Arshe, karena Raskal yakin tidak akan mendapatkannya.

The Chef's Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang