Kepulangan Arshe disambut dengan suatu hal yang berbeda. Bukan lagi sepi yang biasa ia dapatkan, kini rumah itu tengah diisi oleh seorang pria yang tak lain adalah Eros.
Eros berada di sana, menyambut Arshe yang mana saat itu hanya terdiam menatap suasana ruang makan yang terlihat lebih hidup dari sebelumnya. Jelas di sana Eros baru saja menyiapkan sesuatu yang ia khususkan untuk Arshe seorang. Sebuah sajian makan malam sederhana namun menjadi suatu hal spesial karena baru kali ini setelah satu tahun lamanya Eros melakukan hal seperti itu. Seakan Eros kembali menjadi dirinya yang dahulu, sementara Arshe tidak begitu. Bukan sebagai Arshe yang dahulu yang selalu menyukai apapun kejutan dari Eros, melainkan Arshe yang hanya memendam luka karena Eros.
Arshe hanya diam dan menurut di saat Eros menuntunnya untuk duduk di kursi yang telah disiapkan pria itu. Duduk di hadapan sajian yang nyatanya adalah makana favorit Arshe, namun kali ini wanita itu akan mengabaikan segala bentuk sajian di sana. Ada yang lebih penting dari itu.
"Kenapa kamu harus begini, Ros?" tanya Arshe dengan nada getir seraya menatap Eros yang masih menatapnya penuh harap di sana.
Eros yang mendengar serta mendapatkan tatapan pedih dari Arshe itu menjawab dengan nada yang tak berbeda dari sang wanita.
"Sudah aku bilang, aku bakal lakuin apa aja agar kamu tetap berada di sini, She."
"Tapi nggak begini, Eros." Arshe berkata dengan nanar. "Nggak ada yang bisa kita pertahanin lagi termasuk hubungan kita."
Membuat Eros sejenak terdiam dan menunduk untuk beberapa saat. Arshe tahu apa yang dirasakan Eros saat ini, pasti lah sebuah rasa tidak rela yang mana harus melepaskan orang yang ia sayangi. Namun, nampaknya Eros terlambat untuk merasa menyesal dan mempertahankan Arshe bukan? Nyatnya Arshe sudah terlanjur sakit. Sakit yang mendalam.
"She, aku nggak bisa. Berapa kali kamu meminta, aku nggak bakal bisa lepasin kamu," ucap Eros lagi yang rupanya tidak sama sekali mengubah prinsipnya untuk mempertahankan Arshe.
"Ros—"
"Aku akan tanggung jawab atas semua yang aku lakukan sama kamu, She. Aku akan mengganti semua rasa sakit kamu selama ini dengan melakukan apapun. Tapi tolong Arshe, jangan pernah tinggalin aku."
Bersamaan dengan permohonan Eros yang tidak berhenti terucap dari bibirnya, di situ pula ada kehadiran sosok yang mana menjadi salah satu biang keretakan hubungan mereka selama ini.
"Eros."
Seorang wanita berumur limapuluh tahun yang mana menjadi ibu kandung Eros sekaligus mertua Arshe selama duatahun ini. Tidak menyangka, jika moment ini akan dihadiri oleh Mama yang mana telah menyaksikan semua yang terjadi antara mereka barusan. Mama benar-benar tidak percaya melihat putra bungsunya itu akan bertingkah memalukan oleh seorang wanita yang sama sekali tidak bisa memberikannya kebahagiaan.
Mama sejenak menatap Arshe dengan penuh benci, membuat wanita itu hanya menunduk dengan ketakutan. Lalu Mama beralih pada Eros, dengan wajah yang tidak berubah, yaitu menunjukan kemurkaan di sana.
"Ikut Mama bicara sekarang." Mama yang merasa tidak akan berbicara di depan Arshe, kemudian menyuruh putranya itu lantas mengikutinya. Namun yang didapatkannya bukan lah sesuatu yang ia harapkan. Melainkan penolakan tegas yang diberikan pada Eros di sana.
"Nggak ada yang harus kita bicarakan malam ini, Ma. Malam ini aku harus berbicara dengan Arshe." Eros menatap Mamanya dengan arti jika ia tidak akan lagi melakukan hal apapun yang membuatnya harus kembali meninggalkan Arshe.
Mendengar penolakan Eros yang mana lebih memilih Arshe, sontak membuat Mama semakin menyengiti Arshe di sana. Tak tanggung ia kembali berkata dengan nada yang begitu menusuk bagi Arshe.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chef's Love ✔️
RomanceBagi Raskal, menjadi juru masak selama empat tahun ini tidaklah mudah. Banyak rintangan, terutama pada keahliannya yang selalu disepelekan oleh sang atasan. Hidup Raskal cukup miris sejak dulu. Sempat berpikir jika kemirisan itu terus berlanjut sel...