52. The Reality

284 28 9
                                    

Semua terjadi tepatnya satu tahun yang lalu. Pindahnya Arshe dari tempat tinggalnya, mengikuti Eros setelah apa yang telah terjadi pada pria itu. Arshe sudah menduga jika kepindahannya bersama Eros, bukan menandakan jika hubungan mereka akan kembali baik. Bahkan lebih buruk dari sebelumnya, karena saat itu Arshe menyadari jika dirinya telah membawa sesuatu yang ia yakin bukan lah milik Eros.

"Aku hamil, Ros."

Arshe tidak pernah sama sekali ingin berbohong mengenai hal itu pada Eros. Tidak akan ia menutupi tentang apa yang terjadi pada dirinya saat itu. Ia berani untuk menyatakannya pada Eros yang saat itu juga langsung tercengang dengan hebat.

"Kamu harap aku hanya bercanda, Arshe." Pria itu mencoba untuk menyangkal dari pernyataan Arshe, tetapi wanita itu menunjukan seolah dirinya memang serius.

"Perlu aku kasih semua bukti agar kamu percaya?" Arshe membalas lagi dengan nada sedikit menantang.

Reaksi Eros setelahnya adalah gelengan kepala berserta emosi yang kini telah ia tahan sepenuhnya. Pria itu menatap lekat wanita yang berdiri di hadapanya itu.

"Aku yakin kamu mengerti kalau maksud tujuan aku kemari untuk mencoba menyembuhkan kelainan aku, bukan, She?" papar Eros dengan nada begitu menekan, masih berharap jika Arshe hanya mencoba membohonginya saat ini.

"Ya, aku tau itu." Tetapi sama seperti sebelumnya, Arshe sama sekali tidak menujukan tanda-tanda berbohong bahkan tatapannya menunjukan keseriusan begitu dalam hingga sukar untuk mencari celah kebohongan di sana.

"Jadi siapa? Dengan siapa kamu melakukan itu?"

Arshe tidak menjawab. Hanya menatap Eros dengan datar seolah tidak berkeinginan untuk menjawab pertanyaan yang ia yakin akan membuat emosi pria di depannya itu akan meledak.

"Jawab aku, Arshe." Eros semakin menekan, tatapan matanya semakin menajam pada Arshe yang sama sekali tidak terlihat takut.

"Kamu nggak perlu tau siapa itu."

Jawaban yang lantas membuat Eros semakin frustasi. Pria itu bangkit dari duduknya, emosinya yang telah ditahan sejak tadi benar saja, langsung seketika keluar dan membuat vas bunga di meja pecah berhamburan di lantai  akibat ulah Eros. Pria itu benar-benar murka, mengetahui fakta yang sama sekali tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

"Kamu bermain di belakang aku? Sudah sejak kapan?" cecar Eros tidak peduli nada suaranya yang sudah sangat meninggi di sana.

Arshe kembali diam, sementara Eros semakin marah melihat kebungkaman wanita itu. Hingga akhirnya Eros benar-benar menghampiri Arshe, meraih kedua bahu wanita itu untuk ia cengkram dengan erat.

Eros menatap menyalang pada Arshe, namun terlihat kesedihan dan juga kekecewaan yang ia berikan melalui tatapan itu. Pria itu berdesis pelan sebelum mengeluarkan pertanyaan yang lain.

"Kenapa kamu harus lakukan itu, She?"

Pertanyaan yang satu itu, nampaknya akan dijawab oleh Arshe, melihat jika wanita itu juga ikut membalas tatapan Eros. Sama sekali tidak ada ketakutan dalam diri Arshe saat menjawabnya, bahkan ia sudah pasrah jika Eros akan membunuhnya saat ini juga. Arshe tidak ingin lagi menutupi apa yang selama ini ia rasakan, bagaimana kepedihan yang membelenggu dirinya selama ini akibat pria itu.

"Karena aku mencintai pria lain, Eros."

Kalimat yang keluar dari bibir Arshe tentu saja membuat reaksi Eros semakin mencekam. Pria itu semakin merasakan hatinya tertusuk akibat mendengar pernyataan hati dari Arshe. Begitu pula kedua tangannya yang semakin meremas bahu Arshe dengan keras di sana, sedangkan Arshe merasakan sakit namun sebisa mungkin ia tahan dengan tidak beralih. Ia masih mampu untuk menunjukan keberaniannya pada pria itu.

The Chef's Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang