Baca sambil dengerin lagunya lyodra skuy wkwk***
Ada sesuatu yang sempat disampaikan oleh Arshe mengenai keinginan yang ingin wanita itu sampaikan pada Raskal. Dan Arshe sudah mengatakannya di malam itu, di saat keduanya telah pulang dari restoran usai keadaan benar benar telah aman. Well setidaknya mereka tidak terkurung di dalam ruangan milik Steven dan berhasil untuk keluar dari sana tanpa sepengetahuan Sang bule tersebut. Dan di perjalanan pulang pun Arshe mengatakannya benarnya tidak begitu mengharapkan jika Raskal akan mengabulkan secepat ini, namun nyatanya pria itu memiliki kepekaan yang luar biasa.
Kini, Arshe kembali datang ke restoran, saat ini datang sebagai pengunjung terakhir dan tentunya melalui pintu depan. Raskal telah mengatur jadwal kedatangannya pada pukul sepuluh malam, yang mana restoran pun telah tutup. Entah apa yang dilakukan Raskal hingga bisa kembali memakai restoran ini.
"Hai."
Sapaan singkat dari Raskal saat menyambut kedatangan Arshe, sembari membuka pintu untuk wanita itu. Arshe menyambutnya dengan senyum, melihat penampilan Raskal yang nampak tampan dengan setelan formal yang jelas jarang ia lihat.
"Jadi, bisa dikatakan ini adalah acara makan malam spesial ya? Melihat penampilan kamu rapi banget," kata Arshe seraya mengomentari pria itu.
"Bisa dibilang, dan gaun yang kamu pakai sangat cantik," balas Raskal.
"Oh ya? Cuma gaun doang?"
"Sepaket dengan pemakainya yang jauh lebih cantik tentunya."
Pujian andalan dari Raskal kembali datang dan hanya bisa membuat Arshe terkekeh sebentar.
"Ya udah, ayo duduk. Aku udah siapkan semuanya," ajak Raskal merasa jika mereka harus duduk daripada sekedar mengobrol di depan pintu.
Maka Arshe pun menurut dan mengikuti langkah Raskal untuk duduk di tempat yang telah disedikan oleh pria itu. Pandangan Arshe begitu menunjukan kekaguman melihat persiapan yang dilakukan Raskal saat ini, terutama pada suasana restoran yang menurutnya begitu romantis, membuatnya yakin jika Raskal tidak mudah untuk menyiapkan semua ini.
"Kal, aku jadi merasa bersalah karena keinginan aku begitu buat kamu repot kyak gini," guman Arshe yang tiba-tiba merasa tidak enak hati pada Raskal.
Raskal yang telah duduk di hadapan Arshe di sana langsung mengernyitkan dahi, "justru hal ini lah yang ingin aku berikan untuk kam, She. Aku suka mengabulkan apapun keinginan kamu dan jangan pernah merasa bersalah karena aku suka melakukan ini."
Karena Raskal sama sekali tidak pernah merasa keberatan, bahkan sebaliknya, ia merasa senang karena bisa memberikan apa yang menjadi keinginan wanita yang ia cintai. Hal itu menjadi sebuah kebangaan tersendiri bagi Raskal tentunya untuk membuat Arshe bahagia.
"Jadi, untuk malam ini kita merayakan hari jadi hubungan kita ya? Bisa dibilang begitu?" tanya Arshe dengan kekehan kecil yang mengakhiri.
"Yah, walau sebenarnya kemarin, tapi nggak masalah untuk dirayain malam ini, ya?" ujar Raskal.
Pria itu pun bangkit untuk meninggalkan meja sejenak, pergi ke belakang yang mana menjadi tempat penyimpanan kejutan lain yang akan ia berikan pada Arshe. Hingga tidak sampai lima menit, Raskal kembali menghampiri Arshe sambil membawa nampan yang masih tertutupi dengan penutup stainless. Raskal masih ingin membuat wanita itu menebaknya sebelum benar-benar mengetahui apa isi dari benda yang ia bawa saat ini.
"Ini yang istimewa yang pernah aku buat untuk kamu."
Raskal telah meletakannya di hadapan Arshe, memandang bagaimana respon Arshe masih sangat penasaran apa hal yang istimewa yang disajikan oleh Raskal untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chef's Love ✔️
RomanceBagi Raskal, menjadi juru masak selama empat tahun ini tidaklah mudah. Banyak rintangan, terutama pada keahliannya yang selalu disepelekan oleh sang atasan. Hidup Raskal cukup miris sejak dulu. Sempat berpikir jika kemirisan itu terus berlanjut sel...