"Jadi kamu tau apa yang harus kamu lakukan setelah ini, Arshe?"
Tidak ada yang menyakitkan selain mengetahui fakta satu ini. Seakan tidak bisa menyangka jika hari ini Arshe akan didatangkan oleh suatu bomerang yang mana sangat menghancurkan hatinya.
Jadi, Eros mengkhianatinya? Menduakannya dengan cara seperti ini? Tidak perlu Arshe mencari kebenaran kembali, karena rasanya kedatangan Mama dengan membawa wanita berbadan dua itu telah cukup membuktikan jika Eros tidak bisa lagi untuk mempertahankan hubungannya dengan Arshe. Arshe pun sudah memiliki keyakinan, jika ia tidak akan berusaha untuk mempertahankan kembali pernikahan yang hanya membuatnya merasa seperti sampah.
Maka dari itu, tanpa membalas semua perkataan menyelekit dari Mama, Arshe melangkah untuk keluar dari rumah. Mungkin ia sudah cukup sakit hati dengan semua ucapan kasar yang diberikan Mama, namun nyatanya lebih menyakitkan saat mengetahui fakta satu ini.
Arshe benar-benar tidak membawa apapun selain pakaian yang dikenakannya, dan juga sendal rumah yang secara tidak sadar ia bawa berjalan menuju keluar rumah. Entah ke mana tujuan Arshe kali ini, ia hanya melangkah pergi dengan pikiran yang sangat kacau guna meninggalkan rumah yang selama ini ia huni tanpa memberikannya kebahagiaan apapun.
"Arshe."
Juga kedatangan Eros yang entah sejak kapan berada di sana. Seakan memiliki firasat buruk, pria itu datang dari kantor untuk menemui istrinya yang ia harap baik-baik saja di rumah. Namun, nyatanya, tidak seperti itu, kan, Ros? Bahkan di sini Eros bisa mengetahu melalui dari wajah nanar milik Arshe yang sama sekali tidak ingin menatapnya di sana.
Eros memilih untuk menahan lengan wanita itu. Mencoba untuk menanyakan apa yang terjadi pada dirinya. Namun, tidak ia sangka ia hanya mendapatkan tepisan kasar dari wanita itu.
"Arshe kamu—"
"Jangan sentuh aku." Begitu ucapan Arshe yang mana menunjukan amarah yang terpendam di setia kata-katanya.
"She, apa maksud kamu?" Eros tetap bertahan untuk tidak membiarkan wanita itu lepas dari jeratan tangannya.
"Cukup, Eros. Lebih baik kamu lepasin aku, dan biarkan aku pergi dari sini," ucap Arshe semakin menajamkan kalimatnya.
"Aku nggak ngerti apa yang kamu katakan, Arshe. Lebih baik kita masuk ke dalam rumah dan kamu bisa jelasin apa yanh terjadi, ya?"
Bahkan Eros masih bersikap seakan semua akan berjalan baik-baik saja sementara Arshe tidak berpikir seperti itu.
"Itu semua nggak ada gunanya. Kamu pikir dengan aku terus mengikuti semua permintaan kamu? Membuka hati aku sama kamu, itu akan berjalan baik-baik saja, Ros? Kamu pikir begitu?" timpal Arshe yang kini sudah menatap Eros dengan pandangan memburam akibat air mata yang menumpuk di pelupuk matanya.
Membuat Eros seketika terdiam untuk menebak apa yang sebenarnya terjadi pada Arshe. Tidak mungkin wanita itu mendadak seperti itu tanpa adanya sebab, dan Eros yakin jika ada sesuatu yang membuat Arshe seperti ini, tepatnya sesuatu yang berada di dalam rumahnya.
"Apa yang mama lakuin sama kamu, Arshe?" tanya Eros kini dengan memandang Arshe penuh ketakutkan di sana.
"Justru aku yang bertanya, apa yang kamu lakuin selama ini sama aku, Ros? Apa maksud kamu ngelakuin hal sekeji itu sama aku, Eros?!" Nada Arshe meninggi di sana sangat menunjukan jika wanita itu tidak bisa lagi menahan emosinya di depan Eros. Arshe benar-benar menyalahkan Eros untuk ini. Tidak ada hal lain yang bisa membuatnya sesakit ini selain perbuatan pria itu.
Sementara Eros nampaknya sudah menyadari alasan Arshe melakukan hal ini padanya. Jelas, itu berhubungan dengan wanita yang kemarin datang ke rumahnya untuk bertemu denhan Eros. Rupanya Arshe telah mengetahuinya, dan Eros tidak menyangka jika Arshe akan semudah itu percaya bahkan semudah itu membencinya tanpa mendengarkan penjelasan dari Eros terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chef's Love ✔️
RomanceBagi Raskal, menjadi juru masak selama empat tahun ini tidaklah mudah. Banyak rintangan, terutama pada keahliannya yang selalu disepelekan oleh sang atasan. Hidup Raskal cukup miris sejak dulu. Sempat berpikir jika kemirisan itu terus berlanjut sel...