•
<☆>
●
[◇]
•
°
•
♡"Ada atau tidaknya mereka, sama sekali nggak ngaruh. Nyatanya gue selalu merasa sendirian!" —Adara
"Gue cuma mau, lo liat gue sekali aja, Ra."
—Segara"Tetap jadi hujan, meski petir datang beriringan. Meski tidak ada janji pasti dari pelangi akan datang."
—Radewa"Kamu adalah Pelangi untuk Hujan yang bernama Aku."
—Adara***
"Adara ... bulan depan kamu ulang tahun mau kado apa, Nak?" Seorang lelaki dengan setelan jas hitam masuk ke dalam kamar seorang anak perempuan. Adara Mesha Batari, biasa dipanggil Dara. Gadis cantik berambut hitam panjang dengan wajah ayu khas miliknya.
"Om, Max ...." Gadis itu berlari, menghamburkan dirinya ke dalam pelukan Maxim-pamannya.
Masuk satu orang lagi, perempuan dengan dress putih selutut, membawa sebuah kotak berisi kue coklat, kesukaan Adara.
Dara beralih memeluk perempuan tersebut. "Tante Vio ... Adara kangen tau. Kalian lama banget di Amerika!"
"Maaf, Sayang. Sekala tuh, gak mau di tinggal."
"Ish! Lagian ngapain sih kuliah di luar negri. Yang bagus di Indonesia juga banyak!" gerutu Dara dengan tangan menyilang di dada.
"Jadi, kamu mau kado apa?" tanya Maxim, lagi.
"Dara gak mau apa-apa. Dara cuma mau Dada balik kaya dulu lagi. Dara mau ngerayain ulang tahun di rooftop bareng Dada kaya dulu." Suara gadis itu melemas.
Dada adalah panggilan kesayangan dari Dara untuk Hans-Ayahnya. Sikap ayahnya terhadap Dara mendadak berubah saat gadis itu menginjak usia 9 tahun.
Pada awalnya Adara membiarkannya, mengingat ada jantung bunda di dalam tubuh ayahnya yang harus ia jaga. Dara tidak ingin sikapnya membuat Dadanya stress dan melemahkan jantung tersebut. Tapi akhir-akhir ini, Dara begitu merindukan ayahnya yang dulu. Dada yang selalu memeluk Dara kapan saja. Adara rindu itu.
"Dara, om Max gak yakin akan bisa. Ganti aja ya. Kamu mau tas, sepatu atau ponsel keluaran terbaru. Yang paling mahalpun bakal om belikan. Atau Dara mau mobil. Kamu sudah punya SIM, kan?" Maxim menaik turunkan alis mencoba membujuk ponakannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada(Ra)Dewa [END]
Teen FictionAdara Mesha Batari, gadis cantik yang tumbuh bersama dengan trust issue. Kebohongan dan kemunafikan yang ia dapat di masa lampau berubah menjadi akar kepahitan yang menggerogoti hatinya. Dia selalu melihat dunia begitu jahat. Ketulusan orang-orang d...