#22. Feeling Blessed

958 87 0
                                    

•<☆>●[◇]•°•♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


<☆>

[◇]

°

***

"Ra, lo mau makan siang nggak?"

"APA ... LO NGOMONG APA?!!"

Dewa terkekeh sebelum akhirnya menghentikan laju motornya. Percuma berteriak jika masih dalam keadaan jalan. Suaranya akan terbang bersama angin, menyapu jalanan ibukota yang begitu bising karena ribuan kendaraan yang terus menerus berlalu lalang.

"Kenapa, Wa?"

"Lo mau makan nggak?"

"Mau, tapi di rumah. Kita beli makanannya aja ya. Gue males makan diliatin orang-orang," jawabnya sedikit berteriak. Helm yang terpasang dan suara bising jalanan akan mengalahkan jawabannya jika dia mengeluarkan suara seperti biasa.

Dewa mengangguk. Mereka berdua akhirnya berhenti di salah satu restoran cepat saji. Laki-laki itu menawarkan dirinya saja yang memesan, sedangkan Dara, dia menyuruhnya untuk duduk menunggu di luar. Dewa tidak ingin Dara lelah karena terus berdiri menunggu antrian.

Sepuluh menit mengantri dan cukup menunggu lima menit hingga makanan itu selesai dibungkus. Dewa membayarnya dan keluar menghampiri Dara yang tengah asik memainkan ponsel.

"Liatin apa sih, Ra, sampe senyum-senyum gitu?"

"Cogan Korea." Singkat dan jelas. Hampir semua perempuan memang menggandrungi laki-laki tampan serba bisa seperti mereka. Pandai berakting, bernyanyi, menari, tampan, tubuh bak model. Banyak keunggulan dari mereka yang tidak bisa diucapkan semua.

"Mendingan juga liatin gue yang jelas di depan mata!"

Ucapan Dewa seolah menjadi perintah untuk Dara. Gadis itu kini menatap Dewa intens tanpa berkedip sedikitpun. Dagunya ia pangku menggunakan satu tangan.

Dewa yang diperlakukan seperti itu mendadak salah tingkah. Tatapan Dara membuat jantungnya berdebar sangat cepat. Jika terlalu lama ditatap seperti itu, bisa-bisa dia mati.

"Lo ngapain liatin gue terus!"

Dara tertawa terbahak-bahak. "Kan lo yang nyuruh tadi."

"Ya nggak gitu juga kali liatnya. Udah yuk pulang, langitnya makin gelap. Lo nggak boleh kehujanan, ntar jadi duyung," ledek Dewa.

Dara berdecih. "Yee, emang gue sejenis ikan!"

"Eh bentar. Fotoin gue dulu dong. Gue mau upload di ig!" seru Dara.

Ada(Ra)Dewa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang