32. Secret Code

1.2K 125 5
                                    

Aku kembali bawa part terbaru...

Jangan lupa vote sama komen biar author makin semangat nulisnya...

Kedekatan Segara dan keempat anggota ROABIGON semakin hari semakin terlihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kedekatan Segara dan keempat anggota ROABIGON semakin hari semakin terlihat. Posisi Segara bahkan seolah mengganti Dewa yang kini lebih sering menyendiri. Apalagi setelah berakhirnya hukuman yang diterima Maudy. Laurent menyerahkan begitu saja kesehatan anaknya padanya. Dia menyalahkan Dewa atas kelakuan Maudy pada Dara, padahal yang memberikan ide gila itu adalah dirinya. Menurut Laurent, jika Dewa tidak dekat-dekat dengan Dara, Maudy juga tidak akan cemburu dan berbuat seperti itu.

Mereka berdua menjadi selalu bersama kemana-mana. Cemoohan terhadap Maudypun hanya terdengar samar, karena Laurent juga mengancam akan melakukan apa saja jika anaknya itu kambuh karena terus-terusan dicaci maki.

"Lo bisa nggak usah ikutin gue sehari aja. Gue butuh sendiri!" seru Dewa sedikit mengeras saat Maudy bersiap menggandeng lengannya setelah bel istirahat berbunyi.

"Aku-kamu, Wa!" kata Maudy sedikit gugup. Mereka sudah menjadi pusat perhatian yang lain sekarang. Maudy merasa semakin malu.

Tak lama Segara masuk dan mengalihkan atensi mereka. Dia langsung disambut dengan pelukan dari Joko. "Broookuh let's go!"

"Ra, lo digandeng siapa?" tanya Kirana dengan alis dinaik turunkan.

"Jalan sendiri lah. Gandeng-gandeng emang mau nyebrang!" jawab Dara disertai tawa renyah.

Gadis itu kini berada di tengah-tengah Abian dan Segara. Sebastian membuat sebuah kotakan dengan jari seolah tengah memotret ketiganya. Dara terlihat begitu serasi, baik dengan Abian atau dengan Segara.

"Ra, lo kalo berjodoh sama mereka aja deh. Pilih satu. Asli cocok banget!" seru Sebastian.

"Kalau dua-duanya gimana?" jawab Dara dengan kedua tangan merangkul lengan Segara dan Abian bersamaan.

"Anjay ... kan maen ni Dara!" seru Joko.

"Gue sih no problem," ujar Abian.

Suara jentikan jari dengan mata berkedip satu awal dari setujunya Segara dengan ucapan Abian. "Gue juga sama."

"Lo nggak mau nambah gue, Ra?" tanya Zidan.

Dara manggut-manggut berpikir sejenak. "Boleh, kalo lo mau jadi yang ketiga."

"Senangnya dalam hati, kalo bersuami tiga." Dara bernyanyi dengan kepala digoyangkan dan senyum yang begitu lebar. Tawa mereka semua kembali pecah.

Bergabung dengan anggota ROABIGON ternyata tidak semenyebalkan itu. Segara menikmati kebersamaan mereka yang kian hari kian hangat. Senyumnya jarang luntur karena Joko yang seringkali menghiburnya. Jika bisa memutar waktu, Segara akan memilih berteman dengan mereka dari awal kedatangannya. Semester dua sebentar lagi akan dimulai. Ujian di depan mata dan mereka pasti akan berpisah sebentar lagi. Waktu terlalu singkat.

Ada(Ra)Dewa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang