Jangan lupa vote💙🖤
JEBRETSuara bantingan pintu kamar menggetarkan dinding dan jendela rumah. Kemarahan Dewa yang tidak diketahui oleh Miranti dan Pandu mempercepat langkah mereka naik ke lantai dua. Kebiasaan buruk Dewa tidak pernah berubah. Jika marah, maka pintu yang menjadi sasaran empuknya.
Tok Tok Tok
"Dewa, kamu kenapa? Bunda ada salah atau kamu lagi ada masalah?" Miranti bertanya dengan lembut.
"Semua gara-gara, Bu-Bunda!" jawab Dewa berteriak disertai isakan.
"Kenapa tu anak. Kok nangis?" Pandu tak kalah heran. Ketukan pintu berulang tidak dihiraukan. Dewa masih saja meringkuk di atas kasur memeluk guling memandang Cici yang masih berenang kesana-kemari.
"Dewa, kamu umur berapa, masih nangis aja. Kalo Bunda atau Ayah ada salah bilang apa salahnya?!" Miranti bertanya lagi dengan nada meninggi. Tidak ada jawaban, isakan Dewa malah bertambah kencang.
Miranti mengeluarkan benda pipih berwarna hitam dari tasnya. Menekan ini dan itu sampai bunyi panggilan terdengar. Dua kali bunyi 'tutt' keluar, lalu berganti dengan suara seseorang.
"Halo, Bunda. Kenapa?" Dia Abian.
Miranti mengatur ponselnya loud speaker agar Dewa bisa mendengar juga. "Halo, Bian. Maaf Bunda telpon malam-malam. Bunda mau nanya, Dewa lagi ada masalah apa, ya?" tanyanya sengaja berteriak.
"Loh, emang kenapa, Bund?"
"Dia sekarang lagi marah-marah, terus nangis juga. Bunda tanya nggak mau jawab."
"Lagi dicuekin pacar, Bund," jawab Sebastian berteriak menyela Abian. Terdengar suara tawa dari Joko dan Zidan yang ikut terdengar.
"Loh kalian lagi pada ngumpul?"
"Hehe, iya, Bund. Di rumah pacarnya Dewa," jawab Abian disertai kekehan.
"Pacar Dewa. Si Maudy?"
"DEWA SAMA MAUDY NGGAK PACARAN, PACAR DEWA NAMANYA ADARA! GARA-GARA BUNDA NYURUH DEWA JAGA RUMAH, DEWA JADI NGGAK DIAJAK NGINEP DI SANA! DEWA MARAH SAMA BUNDA!" Dewa yang menguping dari balik pintu berteriak sangat keras.
Miranti dan Pandu tertawa, begitu pula dengan anggotanya yang ikut mendengar dari sebrang telepon. Jadi itu masalahnya. Miranti mengerti.
"Memangnya Dewa salah apa sampai dicuekin Dara?"
"Jadi gini, Bund. Dewa kemaren janji mau ngajak Dara beli ikan, tapi tadi siang dia ingkar. Terus Dara marah, dia cuekin Dewa. Tadi sore udah sempet baikan, tapi Bunda malah nyuruh Dewa pulang, jadinya rencana buat balas Dewa ditambah sama Dara. Kita pesta barbeque sama nginap di sini." Abian menjelaskan secara rinci agar Miranti mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada(Ra)Dewa [END]
Teen FictionAdara Mesha Batari, gadis cantik yang tumbuh bersama dengan trust issue. Kebohongan dan kemunafikan yang ia dapat di masa lampau berubah menjadi akar kepahitan yang menggerogoti hatinya. Dia selalu melihat dunia begitu jahat. Ketulusan orang-orang d...