#26.

1.2K 113 2
                                    

•<☆>●[◇]•°•♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


<☆>

[◇]

°


"RA, INI UDAH JAM TUJUH LEWAT LO NGGAK MASUK?!" teriak Sekala.

Dara yang kaget langsung mendudukan dirinya. "Hah, jam tujuh lewat. Lo kenapa nggak bangunin gue sih, pas bel bunyi!"

"Kan gue harus keliling dulu cek keadaan. Salah lo sendiri lah, bel kenceng gitu nggak denger! Udah sana buru ke kelas!"

"Ishhh. NGGAK GUNA!" Dara meraih tasnya dan berjalan terburu-buru menuju kelas.

"Untung lo sepupu gue. Untung gue sayang sama lo. Kalo enggak, udah gue tendang lo ke Saturnus!" gerutu Sekala tak terima dirinya yang selalu di cap tidak berguna.

Tok tok tok

"Maaf, Bu, saya terlambat," ucap Dara dengan muka bantal dan rambut yang sedikit teracak.

"Astaga, Ra. Kamu baru bangun tidur, ya?" tanya Bu Dita.

"Iya, Bu. Saya ketiduran di ruangan Sekala."

"Di sana ada apa sih, Ra. Kamu kok sering banget ketiduran di sana. Ya sudah kamu duduk!"

"Bu, jangan mentang-mentang Dara keponakan yang punya sekolah terus pas telat nggak dihukum. Coba kalo kita, pasti Ibu langsung marah!" protes Naomi.

Bu Dita terdiam. Benar juga apa yang dikatakan Naomi. Dara memang seringkali telat masuk, tapi guru yang mengajar selalu meloloskannya begitu saja.

Sebenarnya title Dara sebagai keponakan Jason-pemilik ADS memang sangat berpengaruh. Guru-guru enggan memberikan hukuman karena takut dipecat oleh Jason. Meskipun sebenarnya tidak masalah menghukum Dara, toh gadis itu selalu menerimanya dengan lapang dada. Memang dia salah, dan itu konsekuensinya.

"Bu, kasih hukuman buat saya saja. Itung-itung sedekah, karena bikin orang lain bahagia," ujar Dara tersenyum licik.

"Maksud kamu, Ra?" tanya bu Dita kebingungan.

"Jadi gini, saya kasian liat Naomi nggak pernah senyum karena liat saya bahagia terus. Nah, kalo saya dihukum kan saya menderita. Kalo saya menderita Naomi bakal seneng, Bu."

"Bener, Naomi, kamu senang kalo liat orang lain menderita?" tanya Bu Dita tak percaya.

"IYA BU, DIA EMANG PERLU DIPANGGILIN USTAD BUAT DI RUQIYAH, BIAR JIN DALAM TUBUHNYA KELUAR! SOALNYA DIA IRI TERUS LIAT DARA BAHAGIA!" teriak Joko disambut sorak sorai semuanya.

"Jok, jangan gitu. Naomi nggak perlu dipanggilin ustad. Cukup dipanggil Tuhan aja biar jiwanya tenang," lanjut Dara dengan lirikan mata meledek Naomi.

"Naomi, lo mau request bunga segede apa buat ucapan belasungkawa atas kematian lo nanti. Biar gue pesenin dari toko terbaik yang ada di Jakarta!"

Ada(Ra)Dewa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang