Anyeongg, part terbaru hadir...
Jangan lupa vote ya nak-naku...
Dewa dan Dara, sepasang muda mudi yang resmi menyandang status sebagai kekasih pagi tadi, kini sudah berada di dalam mobil bersama Cici dan Coco dengan Dewa yang berada di belakang kemudi.
Titttt
Klakson perpisahan sebelum besi berjalan itu melaju meninggalkan anggota inti ROABIGON dan Segara yang masih duduk santai di atas motor mereka. Gerbang masih ramai dengan murid-murid yang akan pulang, mereka malas berdesak-desakan. Dan untungnya hari ini Dewa tidak ingin diikuti. Ingin berdua saja dengan Dara, katanya.
"Kalian berdua tadi pas di kantin ngeh kan sama kelakuan Maudy?" Pertanyaan ini dilontarkan Sebastian untuk Abian dan Segara.
"Bukan cuma kalian berdua, kita bertiga juga tau maksud dari Maudy. Kita tau arahnya dia bakal kemana setelah ini," imbuh Joko.
"Sengaja putusin Dewa biar bisa balas dendam ke Dara dengan cara panas-panasin begitu. Dikata kita nggak ngeh!" seru Zidan remeh.
Tepuk tangan diberikan oleh Segara untuk mereka semua. "Gila, kalian semua ternyata sepeka ini."
"Jangan seneng dulu, iya kita peka. Dewa? Gue takutnya dia kejebak sama permainan Maudy. Otak orang jatuh cinta biasanya lemot!" cetus Abian.
Segara menelisik gerak-gerik Abian yang begitu kesal setiap kali menyebut nama Maudy. Ada apa sebenarnya antara dia dengan gadis berpenyakit Leukimia itu. Kenapa seperti ada dendam. Dan satu lagi, kenapa dia begitu ingin menjaga Dara. Saat dia dan Dara renggang, Abian dengan sukarela menyatukan mereka. Memberikan nasehat cuma-cuma untuk Segara agar cepat berbaikan dan menurunkan egonya.
"Perempuan yang lo maksud waktu itu di kamar mandi. Itu Maudy? Lo suka sama Maudy?" tunjuk Segara pada Abian.
Abian tertunduk, tersenyum menatap kosong ke bawah. "Dulu, sebelum gue tau siapa dia!"
"Maksudnya?" tanya Segara lagi.
Joko, Zidan, dan Sebastian yang tau tentang Abian dan Maudy ikut terdiam. Berat. Mereka paham. Setiap kali melihat Maudy, luka lama Abian akan terbuka lagi. Luka yang menjadi alasan kenapa dia begitu membenci gadis itu.
"Dia anak dari perempuan yang udah bikin adik kesayangan gue mati diperkosa sama preman-preman sialan itu. Dan karena itu juga, Mama gue jadi stress dan milih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri," ucap Abian parau.
"Lo kalo nggak sanggup cerita nggak usah dilanjutin, gue ngerti," cegah Segara.
"Gue udah bisa berdamai sama semua itu, lo tenang aja. Lo pasti penasaran, kan?"
Segara tertawa lirih menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Penasaran, tapi kalo buat Abian menyakitkan untuk apa dilanjutkan. Bertanya pada Joko, atau Zidan, atau Sebastian, kan juga bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada(Ra)Dewa [END]
Teen FictionAdara Mesha Batari, gadis cantik yang tumbuh bersama dengan trust issue. Kebohongan dan kemunafikan yang ia dapat di masa lampau berubah menjadi akar kepahitan yang menggerogoti hatinya. Dia selalu melihat dunia begitu jahat. Ketulusan orang-orang d...