Ada(Ra)Dewa [END]

42. Fitnah

Anh lagi badmood makannya up

Vote ya, biar mood Anh balik 🥰

Enam bulan lalu ...

BRUKK

"Sial, pake nabrak pula!"

Jam setengah lima sore, saat langit menggelap tertutup awan mendung, gerimis turun membasahi aspal kering, Zidan tidak sengaja menabrak pengendara mobil di depannya. Mobil berwarna merah dengan plat B 7422 NA, berhenti secara tiba-tiba mengagetkan Zidan yang tengah buru-buru.

Pengendara mobil itu turun. Seorang perempuan terbalut hoodie biru dan rok jeans sepaha datang menghampiri Zidan dengan emosi menggebu.

"MOBIL GUE PENYOK! GANTI RUGI NGGAK LO!" teriak cewek itu.

"Lo juga salah, kenapa berhenti mendadak!" tangkas Zidan.

"Noh lampu merah! Punya mata itu dipake!" kelit cewek itu tak terima. Dia mengambil kunci motor Zidan agar cowok itu tidak kabur. "Pokoknya lo harus ganti rugi dua puluh lima juta! Ini mobil mahal. Segitu juga masih kurang, gue cuma kasian aja liat lo!"

Duit dari mana. Bokap pasti kasih, tapi gue nggak enak. Masa iya gue repotin mereka terus. Mana jatah jajan bulan ini sisa sepuluh juta lagi! Zidan turun dari motor. Gerimis semakin deras. Dia juga sudah ditunggu oleh Dewa di markas.

"Lo anak geng motor?" cewek itu bertanya setelah mengamati Zidan dari atas sampe bawah.

"Iya, kenapa!" ketus Zidan.

Cewek itu tersenyum smirk. "Gue bebasin lo, dengan syarat lo harus mau bantuin gue!"

"Bantuin apaan!"

"Besok jam tiga sore gue kasih tau. Sekarang kasih KTP lo, kalo lo mau kunci motor lo balik. Oh ya, nomor telepon lo sekalian!" tawar cewek itu.

Zidan berkerut dahi. "Nggak usah besok-besok, sekarang aja biar kelar. Males gue berurusan sama cewe kaya lo!"

"Nggak bisa kalo sekarang. Kalo lo nggak mau yaudah. Bayar sini!"

Bangsat! Kenapa gue harus ketemu cewe modelan gini si. Cantik sih, tapi ribet! Zidan mengacak rambutnya frustasi.

"Ini KTP gue. Sini hp lo, biar gue tulis nomor gue!" Zidan berseru pasrah.

"Bagus. Awas lo kabur!"

***

Keesokan harinya mereka bertemu lagi. Zidan juga sudah tau bahwa cewek menyebalkan itu bernama Kirana. Zidan di atas motornya duduk sendiri menunggu perintah dari Kirana yang berada di dalam mobil bersama Diana dan Brianny.

"Na, lo yakin?" tanya Diana ketakutan.

"Yakin lah anjir. Anak geng motor kan brandal, habis pasti si Dara sama dia. Mampus! Siapa suruh deket-deket Segara mulu!"