[Stage 7|A] Mimpi Yang Terenggut Paksa

18.3K 1.7K 3
                                    

Radiasi cahaya, yang muncul dari pergerakan mentari saat melewati celah-celah awan, nampak menjalar memenuhi sebuah ruang persegi yang luas. Sebilah cahaya muncul dari balik celah, menerpa wajah Arum yang masih memejamkan mata. Tidurnya terusik, karena kicauan burung dari luar terdengar, semakin menambah suasana pagi alam yang damai dan menenangkan.

Beberapa menit kemudian, hal pertama yang tertangkap oleh netra gadis itu ketika membuka mata adalah langit-langit ruangan bercat biru muda. Ia menyipitkan mata, sembari mulai mengumpulkan nyawa untuk berpikir di manakah dirinya sekarang. Kamar tidurnya jelas-jelas masih berwarna hijau pastel sejak terakhir kali ia lihat. Kenapa sekarang jadi berubah warna?

Kening Arum mengerut dalam. Rasa mual yang hebat menyerangnya sedetik setelah ia bisa sepenuhnya mengumpulkan kesadaran. Kepalanya masih terasa pusing, meski tidak separah semalam. Dan entah karena alasan apa, tubuhnya merasa lelah luar biasa.

Gadis itu berdeham beberapa kali, berusaha menelan ludah untuk membasahi tenggorokannya yang serasa kering dan sakit. Tangan kanannya menggamit selimut yang menutup dada dengan lebih erat, kala merasa selimut itu hampir jatuh dan memperlihatkan kulit dadanya yang putih mulus. Ia mendesah lega setelah berhasil melakukannya dengan cepat.

Sedetik. Lima detik. Sepuluh detik. Kerutan di kening Arum perlahan-lahan mendalam. Ia baru saja menyadari satu hal. Satu hal yang membuat tubuhnya mematung, terbersit satu perasaan gelisah yang tiba-tiba hadir menerjang.

Dalam sekali gerakan cepat Arum menundukkan kepala. Dunianya terasa runtuh ketika mendapati di balik selimut, gaunnya tersingkap hingga sebatas perut dan tubuh bagian atasnya hanya tersisa bra yang menutupi kedua asetnya.

Begitu syok, sampai tak mampu mengeluarkan suara, Arum terperangah. Butuh melewati satu menit dalam keheningan hingga teriakan histerisnya kemudian berhasil menyentak pria yang tertidur tepat di sebelahnya.

Gallendra terperanjat cepat dari posisi tidur menelungkupnya, mengumpat dengan erangan kekesalan sambil mengacak rambut sesaat-reaksi terhadap siapa pun objek yang sudah mengganggu lembah utopianya, merenggutnya paksa dari alam mimpi untuk berhadapan kembali dengan dunia nyata yang sejak kemarin ingin sekali ia tinggalkan.

Padahal baru beberapa saat lalu, Gallendra merasa begitu disayangi oleh semesta ketika dirinya dipertemukan lagi oleh sang ibu. Sosok yang sudah lama meninggalkannya di dunia, yang bahkan tidak pernah ia ingat wajahnya seperti apa. Tapi ia tahu, perempuan cantik yang memelukinya di antara ladang bunga yang luas dalam mimpi itu, adalah orang yang pernah mempertaruhkan nyawa demi membiarkan Gallendra bisa menghirup udara jagat raya. Sebuah tempat yang sebenarnya... sangat mengerikan untuk Gallend.

Andai saja Ibunya tidak pernah memilih untuk menghadirkannya ke dunia ini.

Mungkin ia tak akan melewati kepahitan masa lalu yang butuh waktu lama untuk menyembuhkan..

juga tak akan dihadapkan pada situasi mencengangkan seperti sekarang.

Gallendra mengakui dirinya memiliki kisah 'permainan cinta' yang lebih banyak dari para pria bergelar 'baik' di semesta ini, hingga julukan playboy tersemat sejak dulu dan ia tahu jelas tentang itu, namun tidak pernah masalah menyandangnya.

Tapi..

Tentu dia keberatan jika sampai meniduri seorang perempuan yang tidak dikenal-tepatnya baru mengenal hingga tidak pernah masuk dalam list gadis incarannya. Dan kini, perempuan itu sedang melayangkan tatapan seolah-olah Gallend baru saja membuatnya kehilangan seluruh dunianya.

"A-Arum?" lidah lelaki itu kelu saat berujar. Ia masih tidak percaya dengan apa yang dialaminya saat ini. Arum menatapnya penuh amarah, bercampur sedih yang teramat pilu di manik mata hitamnya.

"Ma-Mas Gallend ngapain saya?" Arum mengeratkan pegangan kedua tangannya diujung selimut yang menutupi dada, tapi tidak menutupi bahunya yang terbuka sama sekali. Dan pemandangan tersebut lantas menghantarkan Gallendra pada satu kenyataan.

Mungkinkah dia baru saja bercinta dengan Arum semalaman?

Mungkinkah dia baru saja bercinta dengan Arum semalaman?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Precious StageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang