[Stage 9|A] Perhatian Dariel

14.5K 1.3K 9
                                    

Sebuah jeritan tertahan mengusik telinga Gallendra, tapi tidak sama sekali membatalkan niatnya untuk memiting batang leher Dariel Kaisar sampai sang sahabat itu megap-megap.

"San-tai dong, bro. Aduduh!" Di sela tarikan napasnya yang terasa susah, Dariel menggerutu dan mengaduh.

"Lo buat sekali lagi, habis lo!" Dariel mendengkus saat ancaman Gallend terucap setelah tangan lengan lelaki itu menjauh dari lehernya dan punggungnya ditepuki dengan kejam. Membetulkan lengan kemeja birunya, Gallendra kembali mendaratkan pantat di samping Hakim yang duduk tepat di seberang Dariel. Suasana resto tampak sudah ramai di jam makan siang.

"Yaelah!" Dariel berdecak, menatap Gallend kesal sembari mengelus lehernya yang kesakitan. "Kayak baru sekali dua kali aja gue kerjain, sih, Lend!"

"Makanya, Lend, besok-besok enggak usah lo kasih pinjem laptop buat dia. Udah tau nih orang mesumnya tingkat paripurna." Celetukan sosok di sebelahnya membuat Dariel tercengang.

"Yaelah, Vir! Kagak ada baek-baeknya lo jadi temen. Bukan bantuin gue, malah ngomporin! Etdah. Wong, bener kemarin itu gue minjem laptop Gallend buat kerjaan."

"Iya, kerjaan nonton bokep di laptop orang." Virgo menginterupsi lagi. Dariel dibuat menggeram kesal karenanya.

"Beneran kerjaan, kok. Cuma, ya.. sekalian." Ucapan Dariel membuat ketiga sahabatnya memutar bola mata.

Hakim-yang paling diam di antara mereka-bergeleng-geleng kepala. "Enggak modal banget lo nonton di laptop orang."

Dariel sontak memegangi dada. "Astaghfirullah, Hakim sekalinya ngomong nyesss banget ke hati aku."

"Bacot."

Timpukan sendok logam membentur di pelipis Dariel, secepat kilat sang korban melayangkan tatapan maut pada Virgo yang baru saja mengatainya.

"Tapi.." Hakim meletakkan gelas ice coffee-nya ke atas meja setelah meneguk sekali. "tumben lo semarah ini, Lend? Biasanya lo tinggal hapus video sialan yang dikirim nih bocah gendheng."

Meski kesal dengan Hakim yang mengacungkan telunjuk ke arahnya, Dariel setuju dengan pertanyaan temannya itu. Dirinya pun heran. "Tau, tuh! Sampai bikin leher gue hampir patah!"

"Ada orang yang enggak sengaja lihat video itu. She's so innocent. Surely, I'm shocked!" pernyataan Gallend dengan nada suara datar langsung menarik atensi para sahabat. Secepat kilat, Dariel membungkukkan tubuh untuk mendekati wajah Gallendra.

"Who? Pacar lo? Yukira?"

"Itu pacar dia lima bulan lalu. Udah putus." Jawaban Virgo menciptakan kekagetan Dariel. "Gila! Pasti gue lupa tentang itu. Habis banyak banget cewek di kehidupan cinta seorang Gallendra Madana Mahameru." Ujarnya, mendramatisir. Ia memandang penuh tanda tanya pada Gallend lagi. "Jadi, siapa?" tanyanya ulang.

"Irisha, ya?" Hakim menimpali, memutarkan kepala Dariel ke arahnya dengan cepat untuk bertanya lagi, "Nama pacarnya yang baru Irisha?"

Gallendra yang melihat antusias para sahabat, mendengkus. Dia malas bercerita sebenarnya, tapi ketiga orang itu pasti tak akan berhenti merecoki sebelum Gallend menjawab pasti. "Gue udah putus sama dia. Lima hari lalu."

"Uwow!"

Apa pun alasan Dariel berdecak kagum, tidak menahan Gallend untuk melemparinya sebuah tatapan kesal.

"Lo tertarik sama cewek lain? Cewek polos tadi?"

"What a fudge! [1]" Ucapan Virgo memicu Gallend menjadi berang. "Irisha terlalu mengekang. It doesn't suit me! [2]" sewotnya.

"Dasar buaya!" ledek Dariel

"Daripada lo, cuma modalan kadal." Gallend tersenyum tipis, membalas ejekan. Tapi yang dikatai tampaknya punya pertahanan kuat karena kini ia cengar-cengir sendiri. "Kadal-kadal gini cewek pilihan gue pasti cewek baik-baik, Lend. Kayak... dia."

Nada kagum tersirat jelas dari satu kata terakhir yang Dariel ucapkan, mengundang keheranan teman-temannya. Semua memandang ke arah di mana Dariel menatap. Dan tepat di ambang pintu masuk, satu alis Gallendra menukik kala melihat Arum berjalan dengan beberapa temannya dari D'Amore Organizer.

 Dan tepat di ambang pintu masuk, satu alis Gallendra menukik kala melihat Arum berjalan dengan beberapa temannya dari D'Amore Organizer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[1] Apa?!; versi halus dari what a fuck; kata makian.

[2] Itu tidak cocok denganku.

Precious StageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang