37

1.1K 79 4
                                    

Selama ekstra, Niki nggak bisa fokus. Beberapa kali dia gagal memasukkan bola ke dalam ring soalnya kepalanya terasa pusing.

Niki memutuskan buat istirahat sebentar, pas banget yang lain juga pada istirahat. Niki memilih untuk duduk sendiri, agak jauh dari temen-temennya. Biar nggak ada yang tau kalau dia nggak enak badan hari ini.

"Niki? Kok sendiri aja?" Tanya seseorang yang menyadari kalau Niki sendirian. Orang itu mengambil tempat duduk di samping Niki.

Niki menggeleng. "Nggak papa, kak Rin. Niki cuma nggak mood."

Arin, orang yang duduk di samping Niki itu, tau kalau Niki berbohong. Dia bisa melihat dari wajah adik kelas sekaligus teman ekstranya itu.

Kok Arin tau? Soalnya mereka itu temen baik. Bisa dibilang Niki itu deket sama Arin, mereka sering terlihat barengan waktu ekstra.

Arin Oh my girl

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arin Oh my girl

"Kamu sakit Nik? Wajahmu pucat loh..." Tanya Arin.

Niki baru mau jawab ketika dia merasa perutnya nggak enak lagi. "Kak, Niki ke kamar mandi dulu."

Niki pun pergi meninggalkan Arin, tujuannya sekarang adalah ke kamar mandi. Arin terlihat bingung melihat kepergian Niki.

"Niki kenapa? Ikutin aja deh, takutnya Niki kenapa-napa." Monolog Arin, lalu dia pun pergi mengikuti Niki.

🍃

Niki muntah lagi di kamar mandi. Padahal sebelumnya dia sudah memuntahkan seluruh isi perutnya, tapi nggak tau kenapa tiba-tiba dia mual dan berakhir muntah lagi.

"Astaga Niki kamu kenapa?" Tanya Arin panik melihat Niki terus memuntahkan isi perutnya. Arin langsung memijit tengguk Niki, membuat yang lebih muda muntah semakin banyak.

Rasanya Niki mau nangis aja sekarang. Dia udah nggak kuat, badannya tambah lemes sampai hampir aja jatuh. Untung Arin dengan cepat menahan badannya sehingga Niki nggak sampai membentur lantai, ya walaupun kewalahan sih soalnya Niki badannya lebih besar dari Arin.

"K-kak Arin... N-niki pusing k-kak." Keluh Niki lirih.

"Kakak anter pulang aja ya? Takutnya nanti kamu malah tumbang disini." Tawar Arin.

Niki hanya mengangguk lemah. Dia pun berjalan keluar dari kamar mandi dengan dipapah sama Arin.

"Nik, tunggu sini bentar ya? Kakak ambilin tasmu dulu." Arin menyuruh Niki duduk, lalu dia meninggalkan Niki sebentar di depan kelasnya. Setelahnya Arin pergi ke kelas Niki buat ambil tasnya.

Tak lama Arin kembali dengan membawa tas ransel dipunggungnya. "Yuk pulang." Ajak Arin.

"Kan kita belum ijin sama kak Taeil." Kata Niki.

"Sekarang aja ijinnya, sekalian pulang." Arin menggandeng tangan Niki menghampiri Taeil.

"Kak, Arin mau ijin nganter Niki pulang, Niki lagi nggak enak badan ini. Tadi dia habis muntah di kamar mandi." Kata Arin ke Taeil.

Kost Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang