61

865 57 0
                                    

Sekarang ini Heeseung lagi ngumpul sama keenam adeknya di ruang TV sambil makan kentang goreng bikinan Jay. Tapi ada hal yang aneh disini. Di saat yang lain makan sambil sesekali bercerita, Sunoo cuma diem aja, nggak banyak ngomong seperti biasanya. Dan yang tau cuma Niki, soalnya dari tadi Niki terus ngeliatin Sunoo.

Sebenernya Niki juga masih belum ngobrol banyak sama Sunoo setelah kesalah pahaman mereka sebelumnya. Mereka udah baikan kok, cuma Niki masih belum berani ngobrol sama Sunoo, alias masih canggung. Tapi bukan berarti Niki nggak perhatian sama Sunoo ya, malah dia yang peka sama perubahan abangnya yang satu itu.

"Abang nggak papa?" Tanya Niki.

Sunoo tersenyum tipis sambil menggeleng. "Iya, gue nggak papa."

Niki tau Sunoo bohong. Niki tau itu, karena wajah Sunoo keliatan pucat dan suaranya sedikit serak. Tanpa banyak bicara Niki menempelkan tangannya di dahi Sunoo. Hasilnya, suhu badan Sunoo melebihi rata-rata normal.

"Hatchiii." Sunoo tiba-tiba bersin dan membuat semuanya yang ada di sana menatap ke arahnya.

"Lo kenapa Noo?" Tanya Jay.

"Bang Sunoo demam." Bukan Sunoo yang jawab, tapi Niki.

"Sunoo demam?" Tanya Jake. "Pasti gara-gara kehujanan tadi."

Heeseung langsung mengambil termometer dan memeriksa suhu badan Sunoo. Niki bener, Sunoo demam. Soalnya suhu tubuhnya Sunoo panas banget.

"Kenapa lo nggak bilang kalau lo demam, Noo?" Ini Heeseung yang bertanya. Tapi Sunoo nggak mau jawab dan malah menundukkan kepalanya, kayaknya takut dimarahin tuh anak sama Heeseung.

Heeseung yang ngeliat itu akhirnya menghela nafas. "Apa yang lo rasain sekarang?"

"Pusing bang." Jawab Sunoo masih sambil menunduk. Nggak berani natap Heeseung dia tuh.

"Lo sekarang masuk ke kamar, terus istirahat." Suruh Heeseung.

🍃

Sunoo sekarang lagi tiduran di kamarnya, dengan selimut tebal menutupi tubuhnya dan kompresan menempel di dahinya, btw tadi Jake yang ngompres. Iya, di kamarnya ada Jake dan Jungwon yang menemani.

"Gue boleh masuk?"

Mereka bertiga menoleh ke arah pintu kamar Sunoo. Ada Niki yang berdiri di luar kamar, ragu buat masuk ke dalam. Niki emang jarang masuk ke kamarnya Sunoo, lebih sering masuk ke kamar Sunghoon.

"Masuk aja Nik." Ucap Sunoo.

Niki akhirnya melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar Sunoo. Dia ternyata bawain teh hangat buat si abang yang lagi sakit itu. "Buat abang." katanya sambil menaruh teh hangatnya di meja dekat kasurnya Sunoo.

"Makasih." Ucap Sunoo seraya tersenyum tipis.

"Abang berdua bisa keluar. Biar gue yang nemenin bang Sunoo disini." Kata Niki ke Jake dan Jungwon, dan langsung diiyakan sama dua abangnya itu.

Keheningan menguasai kamar Sunoo setelah Jake dan Jungwon pergi. Baik Sunoo maupun Niki belum ada yang membuka percakapan.

Sunoo memutuskan untuk membuka percakapan lebih dulu. "Nik."

"Hm." Niki berdehem sambil menatap Sunoo.

"Lo masih kesel sama gue?" Tanya Sunoo.

Niki terdiam mendengar pertanyaan Sunoo. Niki udah maafin Sunoo, karena bagaimanapun Sunoo adalah abangnya. Mau sejahil apapun Sunoo, Sunoo tetaplah abangnya yang juga ikut membesarkan dirinya selama dia jauh dari orangtuanya. Abang yang selalu ada untuknya. Lagipula Sunoo juga sedang belajar untuk merubah sikapnya, terbukti Sunoo yang sekarang sudah mulai jarang menjahili Niki.

Niki menggeleng pelan. "Nggak kok bang. Gue udah maafin lo."

"Tapi...gue liat lo masih jarang ngobrol sama gue." Kata Sunoo, lalu menghela nafas. "Gue tau, pasti karena lo keinget sikap gue ke lo sebelumnya kan?"

Niki terdiam lagi. Nggak tau dia harus balas apa. Dia juga ngerasa bersalah karena dia jarang sekali mau menghabiskan waktunya dengan Sunoo.

"Gue jarang nunjukin rasa sayang gue ke lo bang. Padahal selama ini lo selalu ada buat gue." Ucap Niki lirih.

"Gue ngerasa kayak...gue bukan adek yang baik. Karena gue...gue sering marah ke lo. Gue sering bersikap kasar sama lo. Gue... pokoknya gue banyak salah sama lo...hiks." Lanjut Niki yang mulai menangis. Meluapkan seluruh rasa bersalahnya.

Sunoo yang melihat itu pun terdiam, karena dia berpikir selama ini dia yang banyak salah sama Niki. Kenapa Niki malah ngomong kayak gitu?

Dan ya, Sunoo nggak bisa liat Niki nangis di depannya, rasanya hatinya juga ikut sedih. Sunoo niatnya mau ngasih pelukan buat Niki biar dia tenang, tapi dia sadar kalau sekarang dia lagi sakit. Takutnya Niki malah ketularan karena dia tau Niki fisiknya lebih lemah darinya. Dia cuma bisa ngelus tangan Niki yang menyentuh pinggir kasurnya.

"Nik, kalau lo pengen marah ya marah aja nggak papa. Kalau gue jahil lo boleh marah ke gue. Itu hak lo, karena lo yang ngerasain. Kenapa lo malah ngomong kayak gini seolah lo yang paling bersalah disini? Lo nggak salah apa-apa, gue yang salah. Gue terlalu banyak bikin lo nggak nyaman, sampai bang Sunghoon sering negur gue." Terang Sunoo panjang lebar.

Niki yang masih terisak perlahan menghadapkan wajahnya ke Sunoo. "Lo...nggak marah sama gue? Atas semua yang gue lakuin ke lo?"

Sunoo tersenyum, lalu dia menggelengkan kepalanya. Serius dia nggak marah sama Niki. Ya awalnya Sunoo kesel kalau dikasari sama Niki, tapi akhirnya dia ngerti kalau Niki begitu karena ulahnya sendiri.

"Udah nggak usah dipikirin lagi. Yang lalu biar berlalu, jangan diingat lagi." Kata Sunoo. Tangannya menghapus air mata yang masih mengalir dari sudut mata Niki.

"Makasih udah ngertiin gue, bang Noo." Ucap Niki.

"Sama-sama." Balas Sunoo. "Sekarang lo tidur, besok lo masuk sekolah kan?"

Niki menganggukkan kepalanya dan dia pun pergi meninggalkan kamar Sunoo. "Cepet sehat bang Noo." Ucapnya sebelum dia pergi.

Sunoo hanya tersenyum sambil menatap Niki yang berjalan keluar dari kamarnya. Lalu dia memilih untuk tidur karena efek obatnya bikin dia ngantuk.

🍃

Kost Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang