"Hoon."
Sunghoon yang tadinya sedang asyik scroll Instagram pun menoleh ke Jake yang datang ke kamarnya sambil mengeringkan rambutnya. "Jake?"
Jake berjalan mendekati Sunghoon, lalu duduk bersanding dengannya. "Gue mau tanya sesuatu boleh?"
Sunghoon melirik Jake sebentar, lalu kembali melanjutkan kegiatannya. "Tanya aja. Biasanya langsung tanya, nggak pake ijin segala."
"Lo... beneran suka sama Binnie?"
Sunghoon reflek menghentikan kegiatan scroll Instagram nya. Lalu dia mematikan hp nya dan menatap Jake. "Iya, bukannya lo udah tau?"
Jake mengangguk. "Iya, gue tau. Btw, tadi gue ketemu Binnie di mall."
"Oh ya? Dia kesana sama siapa" Fix, ini Sunghoon mulai penasaran dengan kelanjutan dari ucapannya Jake.
Jake sebenarnya ragu mau jawab atau tidak, soalnya dia nggak mau Sunghoon mikir yang nggak-nggak. Tapi melihat Sunghoon udah kelewat penasaran terpaksa dia jawab. "Sama.... Joshua."
"Joshua? Joshua Hong?" Tanya Sunghoon, memastikan kalau dia nggak salah dengar.
Jake mengangguk lagi. "Iya, dan dari caranya Binnie jawab tadi, gue yakin kalau mereka berdua itu deket. Bahkan gue mikirnya kalau Joshua kenal Binnie lebih dulu, sebelum lo kenal dia."
Sunghoon terdiam mendengar ucapan Jake. Lalu dia berkata "Kalaupun mereka deket kan belum tentu Joshua naksir sama Binnie kan?"
"Tapi Jake..." Sunghoon menundukkan kepalanya, menghindari kontak mata dengan Jake. "gimana kalau Binnie lebih milih Joshua dibanding gue?"
🍃
Di halaman belakang, Niki sedang asyik bermain monopoli bersama Eunchae. Iya, Eunchae datang ke kost an Enhypen sesuai janjinya kemarin.
Eunchae Le Sserafim
"Dek, bayar 14.000." Niki menunjuk area bergambar bendera Jepang di monopoli yang mereka mainkan. "Lo berhenti di rumahnya abang."
Eunchae mendengus. "Yaelah. Kena lagi gue." Gerutunya sambil memberikan uang mainan sejumlah 20.000. "Sini kembaliannya."
"Hehehe. Makanya lempar dadunya yang bener dek." Kata Niki sambil memberikan kembaliannya Eunchae.
"Ya mana gue tau kalau bakal dapet 5 bang. Kecuali kalau gue cenayang gitu." Ujar Eunchae.
Niki tertawa kecil. "Iya iya. Nggak usah marah dong."
"Habis abang ngeselin sih."
"Iya iya maaf. Siniin dadunya, gantian abang kan." Niki meminta dadu yang berada di tangan Eunchae, lalu melemparnya. "Yes, dapet 6."
"Asyik bener mainnya." Sunoo tiba-tiba datang ke halaman belakang sambil menyilangkan tangan di depan dada. "Lo nggak ada PR emang?"
"Ada, udah gue kerjain kok." Jawab Niki tanpa menatap Sunoo. "Gue kan anak baik."
"Lo bilang begini gara-gara ada Eunchae di depan lo kan? Kalau nggak ada pasti lo nggak bakal bilang kayak gitu." Seloroh Sunoo dengan telunjuk mengarah ke Niki.
Niki hampir aja ngelempar sandalnya ke Sunoo kalau saja dia lupa Eunchae ada bersamanya. "Kalau nggak percaya tanya bang Jungwon sana."
"Bener nih gue tanya ya, awas lo kalau bohong." Sunoo meninggalkan halaman belakang setelah mengatakan itu.
Niki menatap kepergian Sunoo dengan wajah yang terlihat menahan kesal, sementara Eunchae hanya melongo di sebelahnya.
"Itu abangnya kenapa, bang Nik?" Tanya Eunchae.
"Biarin ajalah, dia emang suka bikin abang kesel. Kalau abang sedih aja sok ngehibur, eh waktu abang lagi seneng diajak berantem mulu." Dumel Niki.
Eunchae tiba-tiba menghela nafasnya. "Gue juga sering digituin sama kak Garam. Apa karena gue yang paling muda di kost an ya?"
Niki menggelengkan kepalanya. "Nggak tau. Abang juga heran. Mungkin udah nasibnya kita sebagai yang paling muda."
Tanpa mereka sadari Sunoo mendengar percakapan Niki dan Eunchae. Iya, Sunoo niatnya mau ke dapur, tapi nggak jadi karena tanpa sengaja mendengar kedua bocah itu membicarakan sesuatu. Jadilah dia menguping sebentar.
"Noo, lo ngapain?" Tanya Jay seraya menyentuh bahu Sunoo.
"Nggak...gue nggak ngapa-ngapain." Jawab Sunoo, lalu dia pergi begitu saja dari hadapan Jay.
"Kenapa dah tuh anak?" Tanya Jay yang sekarang bingung sendiri.
🍃
"Bang Hee."
Heeseung sedang sibuk mengetik di kamarnya. Dia menghentikan kegiatannya sebentar mendengar suara Sunoo memanggilnya. "Iya Noo?"
Sunoo memasuki kamar Heeseung, lalu duduk di samping sang abang. "Menurut abang gue nakal nggak?"
Heeseung berpikir sebentar. "Nggak sih, tapi kalau jahil iya. Lo itu termasuk jahil sebenernya. Ah iya. Julid juga." Jawab Heeseung, lalu dia lanjut mengetik lagi.
"Kenapa lo tanya begini? Apa ada yang bilang lo nakal?" Tanya Heeseung kemudian.
Sunoo menghela nafas. Lalu dia menceritakan semuanya yang dia dengar tadi. Apa saja yang Niki dan Eunchae katakan, dia ceritakan semua.
Heeseung menyimak cerita Sunoo dengan serius. Bahkan dia sampai berhenti mengetik lagi karena fokus mendengarkan Sunoo. Lalu Heeseung menyentuh pundak Sunoo.
"Gini Noo, Niki bilang begitu bukan karena dia nggak suka sama lo. Niki bilang begitu karena dia nggak nyaman dijahilin. Abang sering lihat lo jahilin dia, dan itu bikin dia tertekan. Yang namanya abang pasti juga jahil sama adeknya, itu tandanya lo sayang sama dia. Abang ngomong gini bukan karena abang ngelarang lo. Lo boleh jahilin Niki, tapi jangan keseringan juga."
"Niki lebih muda dari lo, dia pengen nya disayang dan dimanja layaknya adek pada umumnya. Ya emang sih dia jarang nunjukin kalau dia manja-manja sama abang ataupun sama lo dan abang-abang lo yang lain. Saran abang, coba lo kurangin sifat jahil lo biar Niki nyaman sama lo. Dia bakal ngerasa kalau lo sayang sama dia, bukan cuma jahilin dia doang."
"Bener begitu bang?" Tanya Sunoo sambil menatap Heeseung.
Heeseung mengangguk. "Iya. Pelan-pelan aja. Tunjukkan kalau lo itu abang yang baik buat dia."
Sunoo mengangguk mendengar saran Heeseung. Lalu dia memeluk sang abang.
Di depan kamar, ada Niki yang menatap ke arah mereka berdua. Entah sejak kapan dia berdiri di sana.
'Bang Sunoo denger apa yang gue omongin sama dek Eunchae?'
🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Enhypen
FanfictionKeseharian Enhypen di kost mereka Apakah Heeseung sebagai abang tertua mampu mengurus keenam adeknya yang sifatnya beda-beda? Cast: * Enhypen * I-land * BTS * TXT * Others # 15 - niki [ 27-10-2021] # 18 - niki [28-10-2021] # 13 - niki [2-11-2021] #...