Seminggu dengan cepat berlalu. Tak terasa hari ini adalah hari terakhir ujian dilaksanakan. Dan mapel yang diujikan hari ini adalah mapel yang banyak dihindari oleh siswa. Apalagi kalau bukan MATEMATIKA.
Sunoo, Niki sama Jungwon udah siap buat ujian hari ini. Mereka semalam belajar matematika sama RM di kost an BTS atas saran Heeseung. Tau kan kalau RM itu yang paling pinter diantara temen-temennya di kost an BTS?
"Duh, abang mules nih." Kata Sunoo saat dia, Jungwon sama Niki berjalan bersama ke kelas.
Niki menoleh menatap Sunoo. "Grogi abang tuh. Makanya mules."
Jungwon tertawa mendengar itu. Dia berpikir itu adalah hal yang lucu. "Ya elah bang, kirain kenapa. Udah tenang aja, nggak usah grogi. Kayak mau ketemu gebetan aja."
"Emang bang Sunoo ada gebetan?" Tanya Niki penasaran mendengar ucapan Jungwon barusan.
Jungwon tersenyum jahil. "Kagak."
Sunoo menatap tajam ke Jungwon. "Masih gue sabarin ya Won. Belum aja gue geplak pala lo."
"Halah, gue cuma mau mencairkan suasana aja. Biar nggak tegang-tegang amat lo tuh bang." Kata Jungwon pakai nada savage.
"Ribut aja terus ya. Belum aja gue ceburin lo berdua ke sungai Amazon. Biar dimakan anakonda disana." Tiba-tiba terdengar suara Seoyeon yang kebetulan lewat di samping mereka dan mendengar Sunoo sama Jungwon berdebat.
Sunoo sama Jungwon begidik ngeri. "Kak Seoyeon/ Seoyeon sadis amat sih."
🍃
Niki sibuk menggambar anime di sisa kertas buram yang telah dia gunakan untuk menghitung tadi. Dia ini baru selesai ngerjain ujiannya dan sisa waktunya masih banyak soalnya dia selesai paling awal.
Duk duk
Niki menghela nafas jengah karena kursinya ditendang dari belakang. Dia menoleh sedikit ke arah belakang. "Kenapa sih?"
Temannya yang ditanya tersenyum, lalu menyerahkan kertas buramnya ke Niki. "Bagi jawaban nomer 20 sampai 30 dong."
Saat itulah Niki melihat Taki dan Hiro mengumpulkan lembar ujian mereka. Niki langsung berdiri dan mengikuti yang dilakukan kedua sahabatnya itu, tanpa mempedulikan temannya yang tadi minta jawaban padanya. Sengaja emang, karena dia nggak mau kasih jawabannya ke temennya yang tadi minta contekan itu -yang bernama San itu-.
Niki langsung pergi keluar kelas bareng sama Hiro dan Taki setelah mengumpulkan lembar ujiannya. Dia nggak tau kalau San terus menatap tajam ke arahnya dengan tangan terkepal erat.
"Awas aja lo, Niki. Gue bakal balas apa yang lo lakuin ke gue." geram San.
🍃
"Akhirnya selesai juga ujiannya. Bisa santai-santai kita habis ini." Ucap Jaeho seraya tiduran di samping Taki, dengan menjadikan pahanya Taki sebagai bantal.
Tadi itu beberapa menit setelah Niki, Taki dan Hiro keluar, Jaeho pun menyusul ke tempat yang biasa mereka pakai buat nongkrong, gazebo di halaman depan kelas IPS 1 dan IPS 2.
"Ih Jaeho, lo itu berat tau. Sana ih." Kesal Taki sambil berusaha menyingkirkan kepala Jaeho di pahanya. Gimana Taki nggak kesel, udah tau dia lebih kecil badannya, si Jaeho yang lebih besar dengan seenak jidat tiduran di pahanya.
"Ya elah Ta, bentar doang elah." Bujuk Jaeho. Dia nggak mau pindah tuh, udah terlanjur pewe.
Taki udah kesel banget sama Jaeho. Maka dia dorong si Jaeho sampai dia jatuh ke tanah. Untung jarak antara tanah sama gazebo yang mereka duduki nggak tinggi-tinggi amat. Hiro sama Niki cuma ngakak aja liatnya.
"Ih, Taki, kok gue didorong sih? Kan jadi kotor seragam gue." Keluh Jaeho seraya berdiri dan membersihkan seragam nya dari tanah yang menempel.
"Bodo ya. Nggak peduli gue, siapa suruh lo tiduran di paha gue?" Julid Taki.
"Gue ke kamar mandi dulu." Pamit Niki seraya berdiri dari tempat duduknya. Ketiga temannya pun mengiyakan dan Niki pun pergi.
Tapi baru beberapa langkah, seseorang menarik kerah seragam Niki dari belakang. Ketiga temannya yang melihat itu pun kaget.
"Gitu ya lo. Mentang-mentang lo itu pinter lo nggak mau kasih jawaban lo ke gue. Lo sengaja ha?!" Bentak San ke Niki. Iya yang narik kerah seragamnya Niki itu San.
Niki melepas paksa tangan San dari kerah seragamnya. "Apa sih? Ngapain gue ngasih jawaban gue ke lo. Kan nggak boleh."
"Iya tuh, namanya aja ujian. Ya nggak boleh nyontek lah. Enak banget lo mau nyontek Niki." Sanggah Hiro untuk membela Niki.
"Ini urusan gue sama dia. Lo nggak usah ikut campur!" Sarkas San, lalu dia mendorong Hiro hingga Hiro jatuh dan terluka.
"Hiro!" Niki langsung menghampiri Hiro yang terjatuh itu. "Kamu nggak papa?" Tanyanya dengan nada khawatir.
"Aku nggak papa Nik, cuma luka dikit aja." Jawab Hiro.
Niki menatap tajam ke arah San. Dia nggak terima sahabatnya digituin. "Lo bilang urusan lo sama gue, tapi kenapa lo nyakitin sahabat gue?! Asal lo tau aja gue nggak bakal tinggal diam kalau orang kayak lo nyentuh sahabat gue!"
"Tau tuh beraninya kok sama cewek. Cari lawan yang sepadan dong!" Sahut Taki.
Dan perkelahian tak dapat terelakkan karena Niki meninju San hingga San sedikit terhuyung ke belakang.
"Lo udah nyakitin Hiro. Dan lo harus berhadapan sama gue sebagai balasannya!"
"Cih, lo kira gue takut?" Tanya San dengan nada meremehkan Niki. Lalu dia meninju Niki dengan keras hingga terjatuh setelah menabrak tembok yang berada di dekatnya. Bekas jahitan di kepala Niki pun terbuka lagi, membuat kepala anak itu mengeluarkan darah.
"Ssssh, sakit." Niki meringis karena kepalanya terasa sakit. Darah dari kepalanya menetes melewati pelipisnya hingga menetes di seragamnya.
Melihat itu, San memanfaatkan kesempatan untuk kembali melayangkan tinjunya ke sekujur tubuh Niki, dan Niki tak sempat menghindarinya. Taki dan Jaeho berusaha menghentikannya, bahkan Jaeho sempat memberikan pukulan agar San menjauh dari Niki. Tapi San justru membalas pukulan itu dan menyerang Niki dengan lebih brutal.
Taki dan Jaeho juga terluka karena pukulan San yang nggak main-main. Tapi mereka merasa tak tega melihat Niki sekarang tampak tak berdaya dengan luka di sekujur tubuhnya, jauh lebih parah dari Jaeho dan Taki.
"Dasar lemah! Belagu banget lo jadi ketua kelas. Lo tuh sok hebat tau nggak sih? Orang lo sakit-sakitan aja sok-sokan banget lo. Mana lo disayang banget lagi sama pak Seojoon. Lo pikir temen-temen sekelas mau dipimpin sama ketua lemah kayak lo?!" Sarkas San sambil meninju perut Niki, hingga Niki terbatuk dan memuntahkan darah.
"Tutup mulut lo! Lo bahkan nggak ada apa-apanya dibandingkan sama Niki!!!"
San, Taki dan Jaeho terkejut mendengar suara itu. Terlihat Jungwon berdiri di belakang mereka dengan tatapan marah mengarah ke San. Tanpa basa basi Jungwon memberikan pukulan keras hingga San terjatuh.
"Lo apain adek gue sialan?! Beraninya lo lukain adek gue! Lo bahkan berani ngatain adek gue kayak gitu! Lo itu sebenernya waras apa nggak sih ha?! Dimana hati nurani lo?!!!" Ujar Jungwon sambil menghajar San. Keliatan banget kalau Jungwon beneran marah, kalau nggak dia nggak akan seperti ini.
Jungwon tadi datang bersama Hiro. Iya, tanpa mempedulikan tangan dan kakinya yang terluka diam-diam Hiro meninggalkan mereka untuk mencari Jungwon dan meminta bantuannya. Jungwon langsung mengikuti Hiro, tak lupa memberitahu Sunoo lewat line.
Sunoo yang baru datang bersama pak Seojoon pun langsung mendekati Niki yang kini tergeletak lemas di tanah. Sunoo langsung memeluk adeknya itu ke dalam dekapannya. "Nik, lo nggak papa? Luka lo banyak banget."
"B-bang Sunoo...k-kepala gue...s-sakit lagi... P-pusing b-bang." Ucap Niki putus-putus sebelum akhirnya pingsan dalam dekapannya Sunoo.
Taki, Jaeho, Hiro, Sunoo, Jungwon dan pak Seojoon yang sedari tadi berusaha melerai perkelahian itu pun kaget. Bahkan Jungwon langsung berhenti menghajar San ketika melihatnya.
"ASTAGA NIKI!!!!!!"
🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Enhypen
FanfictionKeseharian Enhypen di kost mereka Apakah Heeseung sebagai abang tertua mampu mengurus keenam adeknya yang sifatnya beda-beda? Cast: * Enhypen * I-land * BTS * TXT * Others # 15 - niki [ 27-10-2021] # 18 - niki [28-10-2021] # 13 - niki [2-11-2021] #...