51

809 61 1
                                    

Jay sekarang lagi makan di kantin kampus. Dia cuma sendirian soalnya temen-temennya pada ada urusan sendiri-sendiri. Saat sedang makan hpnya berdering, menampilkan telepon dari salah satu temennya yang lain.

"Halo Young?"

"Halo Jay, lo dimana?"

"Gue di kantin. Lo mau kesini kah?"

"Iya. Gue nggak ada temen nih disini."

"Ya udah, gue tunggu."

"Iya."

Jay menaruh hpnya di meja dan melanjutkan makan siang nya. Tak beberapa lama datang seorang gadis ke mejanya Jay. Namanya Hayoung.

Hayoung Fromis_9

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hayoung Fromis_9

"Lo serius nggak ada temen di kelas?" Tanya Jay.

"Ada sih si Gyuri. Cuman dia lagi ke kelasnya itu tuh si Seungkwan." Jawab Hayoung.

Jay mengerutkan alisnya. "Ngapain tuh anak disana?"

"Pacaran lah, namanya juga Jang Gyuri. Nggak ketemu Seungkwan sehari aja kayak nggak hidup tau nggak." Jawab Hayoung dengan julidnya, membuat Jay yang duduk di sebelahnya tertawa ngakak.

"Kok malah ketawa?" Tanya Hayoung ngeliat Jay ketawa.

"Ya lucu aja gitu, punya temen tapi hobinya pacaran mulu. Kan lo jadi sad girl disini." Jawab Jay.

"Belum aja gue tebas pala lo ya Jay." Ujar Hayoung.

Merasa diancam Jay pun berhenti tertawa. "Bercanda Young."

"Iya dah iya, lagian mana berani gue. Ntar gue nggak punya bestie dong." Kata Hayoung.

Gantian Jay yang menjulid. "Hilih modus lo, Song Hayoung."

Yah, begini jadinya kalau dua manusia ini lagi barengan.

🍃

Sementara itu Sunoo lagi main game bareng sama Tzuyu di kelas. Kelas Sunoo lagi free nih, makanya tuh dua bocah bisa main game. Btw, ini Tzuyu tumbenan banget mau main game sama Sunoo, biasanya kalau free begini Tzuyu milih buat duduk dipojokan sambil baca buku.

"Yes, gue menang!" Tzuyu teriak senang karena berhasil mengalahkan Sunoo.

Sunoo yang ngeliat itu pun melotot tak percaya. "Demi apa lo, Tzu? Lo bisa menang segampang ini?"

Tzuyu menjitak kepala Sunoo. "Yah Sunoo mah, gue main ini juga bisa kali. Lo kira gue newbie?"

"Siapa tau, lo kan nggak pernah main game. Kerjaan lo kan cuma baca buku doang." Kata Sunoo. Tentu saja dengan julid, namanya juga Sunoo.

Tzuyu memutar bola matanya malas. "Iyain dah. Btw Noo, lo pulang sekolah ada jadwal nggak?" tanyanya kemudian.

"Kagak sih keknya. Kenapa?" Jawab Sunoo.

"Bisa temenin gue nggak ke warnet? Gue mau Print tugas yang dikasih bu Jihyo, tapi printer nya kak Dahyun lagi rusak ini." Jelas Tzuyu.

"Ke kost an gue aja. Pinjem printer nya bang Sunghoon. Ntar gue yang bilang ke dia." Saran Sunoo.

"Ikuuut." Arin yang mendengar percakapan Sunoo dan Tzuyu pun menyahut.

"Mau ngapain lo ikut, Rin?" Tanya Tzuyu dengan wajah bingung.

"Mau ketemu Niki lah, biasa gue mau main." Jawab Arin santai.

Sunoo sudah geregetan sendiri dengernya. "Ariiiiiin!!!!!!"

🍃

"Bang Won."

Jungwon yang sedang makan pun menoleh ke Niki yang memanggilnya. Mereka ini lagi ada di kantin. Sama kayak kelasnya Sunoo, kelasnya Jungwon sama Niki juga lagi free. Makanya Jungwon ngajak Niki ketemuan di kantin.

Emang di bolehin sama gurunya? Boleh dong, asal nggak keluar dari area sekolah. Itu aja.

"Apa?"

"Abang tumben nggak sama temen abang. Mereka pada kemana?" Pertanyaan Niki penasaran. Pasalnya tumben-tumbennya Jungwon ngajak ke kantin bareng begini.

"Ada tuh di kelas, cuman abang lagi pengen ketemu sama lo aja." Jawab Jungwon.

"Abang seringnya sama kak Wonyoung, kak Chaeyoung, bang Yoshi sama bang Chenle aja gue liat." Kata Niki.

Jungwon terkekeh. "Hehe,mereka tuh sahabat abang Nik. Ada sih temen abang yang lain, cuma ya...nggak sebanyak temen-temen lo."

Niki mengerutkan alisnya bingung. "Temen-temen gue?"

"Iya. Lo kan punya banyak kenalan selain Taki, Jaeho sama Hiro. Ya emang sih bukan lo yang ngajak mereka kenalan, tapi mereka yang pertama deketin lo. Abang tau banyak anak kelas lain kenal sama lo, bahkan kakak kelas  juga banyak yang kenal sama lo." Kata Jungwon, lalu merangkul pundak Niki.

"Abang seneng lo punya banyak temen, Nik. Mereka juga pasti seneng punya temen kayak lo."

"Oh ya? Sekalipun gue lemah kek gini?" Tanya Niki.

"Iya, nyatanya mereka nggak ada masalah kan temenan sama lo. Malah mereka keliatan deket banget sama lo." Jawab Jungwon.

"Dan satu lagi, lo itu adek abang yang baik dan kuat. Jangan lagi lo nganggap diri lo itu lemah. Kalau lo ngomong begitu lagi, abang nggak mau ngomong sama lo lagi." Lanjut Jungwon kemudian dengan nada datar, seolah mengancam Niki.

Mendengar ancaman Jungwon, Niki tiba-tiba terdiam. Dia mengalihkan pandangan guna menghindari tatapan Jungwon. Tanpa sadar Niki menangis. Sepertinya dia teringat ketika dia dicuekin Sunghoon waktu itu.

Jungwon pun jadi kelabakan sendiri ketika menyadarinya. "E-eh, lo kenapa? Maafin abang Nik. Abang lupa kalau lo takut dicuekin." tanyanya, lalu segera memeluk Niki.

Beneran Jungwon lupa kalau adeknya yang satu itu takut banget dicuekin. Jungwon juga lupa kalau Niki lebih muda darinya dan lebih sensitif jika dibandingkan dengan dirinya atau abangnya yang lain.

"Cup...cup...udah ya, jangan nangis lagi. Bisa kena marah bang Sunghoon abang nanti." Ucap Jungwon sambil mengusap kepala Niki dan menghapus air matanya.

"Gue takut bang Won. Jangan cuekin gue." Ucap Niki. Keliatan banget dari wajahnya kalau dia takut, karena Niki nggak jago menyembunyikan perasaannya dari siapapun termasuk abang-abangnya.

Jungwon menggeleng. "Nggak. Abang nggak akan cuekin lo. Maafin abang udah bikin lo nangis."

🍃

Kost Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang