38

1.2K 78 3
                                    

"Hoon?"

Setelah Sunghoon pergi, Heeseung langsung mencari Sunghoon, yang sekarang duduk meringkuk di balkon kamarnya. Terlihat adeknya yang satu itu masih marah. Soalnya Sunghoon nggak jawab panggilan Heeseung sama sekali.

"Hoon? Lo marah sama Niki?" Tanya Heeseung, dia mengambil tempat duduk di samping Sunghoon.

Sunghoon nggak jawab. Heeseung menghela nafasnya. "Hoon, lo jangan gini. Lo nggak kasihan apa sama Niki?"

"Gue kesel bang, Niki nggak dengerin gue. Gue udah minta dia buat nggak ngelakuin ini, tapi dia ngelanggar bang." Ujar Sunghoon.

"Iya gue tau. Tapi lo juga harus mikirin perasaan Niki. Lo tau Niki takut kalau lo marah, lo mau Niki sakitnya tambah parah kayak waktu itu?" Tanya Heeseung.

Sunghoon terdiam mendengar itu. Pernah sekali Sunghoon marah sama Niki, dan waktu itu Niki lagi sakit. Sunghoon menjauhi Niki, dan Niki terus menangis karena dia tidak bisa pisah sama Sunghoon. Hal itu membuat demamnya tambah tinggi dan membuatnya drop esok harinya, ketika Jungwon mengatakan kalau Niki tak sadarkan diri saat dan berakhir Niki harus dirawat di rumah sakit.

Sunghoon ingat semua itu. Saat itu dia menangis sambil minta maaf ke Niki. Sunghoon nggak mau itu terjadi lagi, dia ingin kesayangannya cepat sembuh.

"Iya bang, lo bener. Harusnya gue nggak langsung marah sama Niki. Gue nggak mau Niki drop gara-gara gue. Niki pasti butuh pelukan gue sekarang." Kata Sunghoon.

Heeseung menepuk pundak Sunghoon. "Iya, makanya sekarang lo ke kamarnya terus lo peluk Niki nya. Dengerin dia cerita, dia pasti punya alasan kenapa dia ngelanggar."

"Tapi...apa Niki mau maafin gue?" Tanya Sunghoon agak ragu.

Heeseung mengangguk mantap. "Pasti mau, lo tau sendiri dia nggak bisa pisah sama lo, begitu pun lo yang nggak bisa pisah sama dia."

🍃

Sementara itu, si maknae masih sesenggukan di pelukan Jake. Suhu tubuhnya juga mendadak naik karena dia menangis sejak tadi. Jake sama Jungwon jadi nggak tega mau ninggalin Niki dalam keadaan seperti ini.

"Niki, jangan nangis. Bang Sunghoon nya lagi dibujuk sama bang Hee. Pasti bentar lagi dia kesini...." Kata Jungwon.

"Iya Nik, sekarang lo istirahat dulu. Nanti kalau Sunghoon dateng abang bangunin." Kata Jake.

"Gue takut...hiks...bang Sunghoon bakal...hiks...jauhin gue lagi. Gue nggak sanggup bang Jae...hiks...hiks." Ucap Niki dengan terbata-bata. Dia mengeratkan pelukannya pada Jake.

Jake pun mengelus kepala Niki, sementara Jungwon menghela nafas. Mereka nggak tega ngeliat Niki nangis begini. Mereka tau Niki sayang banget sama Sunghoon.

"Jake, Won, lo berdua keluar dulu." Suruh Heeseung ketika dia kembali ke kamar Niki.

Jake sama Jungwon mengernyit bingung. "Kenapa bang?"

"Sunghoon mau ketemu sama Niki. Abang udah bujuk dia kok." Jawab Heeseung.

Jungwon sama Jake pun mengangguk tanda mengerti. Kemudian Jake beralih menatap Niki yang masih memeluknya. "Nik, abang keluar ya? Sunghoon mau ketemu sama lo. Lo bicarain ini baik-baik sama Sunghoon ya." Kata Jake sebelum dia keluar.

Niki yang tangisnya mulai mereda hanya bisa mengangguk. Di satu sisi dia ingin bertemu Sunghoon, tapi disisi lain dia takut bertemu dengan si Ice Prince.

Jake, Jungwon dan Heeseung pun keluar dari kamar Niki guna memberi waktu berdua untuk Niki dan Sunghoon, yang berjalan masuk ke kamar Niki dengan membawa bubur dan susu coklat hangat buat si adek.

Sunghoon mendekati Niki yang berbaring dengan posisi membelakanginya, nggak berani dia menatap Sunghoon. Lantas Sunghoon pun menyentuh bahunya.

"Hey." Panggil Sunghoon dengan lembut, nggak seperti sebelumnya. "Nggak mau ngadep ke abang gitu?"

Tidak ada respon dari Niki, soalnya dia lagi nahan diri buat nggak nangis lagi di depan Sunghoon. Matanya kembali berkaca-kaca sekarang karena mendengar suara sang abang. Mungkin sekali kedip air matanya bakal tumpah dan Niki nggak mau Sunghoon lihat itu.

"Ya, mungkin lo butuh waktu buat sendirian dulu." Melihat nggak ada respon dari si adek, Sunghoon menghela nafas, lalu dia menaruh nampan yang dibawanya lalu beranjak dari kasur Niki yang baru saja dia duduki.

Niki yang tahu Sunghoon akan pergi lagi langsung berbalik dan memeluk si abang. Air matanya langsung tumpah karena Niki nggak mampu menahannya lebih lama lagi.

"Bang Hoon...hiks...jangan pergi... Maafin gue...hiks." Racau Niki sambil terus memeluk Sunghoon.

Sunghoon balas memeluk Niki. "Abang yang harusnya minta maaf, abang marah tanpa sebab ke lo. Maafin abang Nik."

Sunghoon mengusap kepala Niki dengan lembut guna menenangkan Niki yang sekarang berada dalam pelukannya. Lalu Sunghoon menyadari kalau suhu tubuh si adek diatas rata-rata normal. Panas banget.

"Astaga Nik, badan lo panas." Kata Sunghoon seraya menempelkan tangannya pada kening Niki. "Abang nyesel deh tadi marah sama lo, lo jadi begini kan."

Niki hanya diam, dia memilih menyandarkan kepalanya di pundak si abang. Sunghoon pun membenarkan posisi Niki biar dia nyaman.

"Udah, jangan nangis dek. Sekarang lo cerita sama abang, apa yang terjadi tadi." Kata Sunghoon. "Sambil makan tapi, lo kan belum makan siang..."

Sunghoon pun mengambil buburnya Niki dan menyuapkannya ke si adek. Duhh Sunghoon kalau begini keliatan abangable banget ye kan? Soft banget. Sambil nyuapin Niki, Sunghoon dengerin Niki cerita.

"Jadi?"

"Bu Sohee ngasih tugas banyak banget. Gue sama temen sekelas gue serasa kayak ditahan sama bu Sohee, habisnya bu Sohee nggak ngijinin keluar, padahal udah jam nya istirahat. Ya udah gue nggak sempet ke kantin buat makan. Pas jam nya pak Seojoon gue ijin ke kamar mandi, pas sampai gue langsung muntah, bang. Pas gue balik Jiheon ngasih tau ekstra nya dimajuin dadakan. Nah itu aslinya gue mau makan dulu tapi nggak sempet lagi soalnya habis ganti seragam langsung disuruh kumpul. Terus pas istirahat gue muntah lagi terus dianter pulang sama kak Arin."

Sunghoon berdecak kesal mendengar cerita Niki. "Bener-bener dah tuh guru lo. Masa iya ngasih tugas segitu banyak muridnya nggak dikasih istirahat?"

Niki menggidikkan bahu tanda nggak tau. "Bang Hoon, makan nya udah."

"Kenapa? Lo mual? Mau muntah lagi?" Tanya Sunghoon. Niki baru makan 8 suap, mana kenyang si adek nanti?

Niki menggeleng. "Nggak, cuma eneg aja."

Sunghoon pun mengangguk mengiyakan ucapan Niki. Dia ngerti kok, dan dia juga nggak mau maksain Niki. Takutnya nanti kalau dipaksa Niki mual terus muntah lagi. Jadi Sunghoon biarin dia makan sedikit aja, yang penting dia udah makan.

"Udah malem aja nih." Kata Sunghoon.

"Masih sore bang. Masih jam setengah 6 noh." Kata Niki. "Bang Jay sama bang Sunoo belum pulang?" Tanyanya kemudian. Pasalnya ini sudah 1 jam Jay sama Sunoo keluar dan mereka belum balik.

Sunghoon menggidikkan bahu. "Biarin aja dah. Abang ambilin kompres dulu. Habis ini lo tidur ya."

Niki malah menatap Sunghoon lekat. Seolah menyiratkan sesuatu. Sunghoon yang mengerti arti tatapan Niki pun tersenyum. "Iya nanti abang temenin."

Niki pun mengangguk dan Sunghoon keluar sebentar buat ambil kompres. Keasyikan cerita sampai lupa si adek belum di kompres.....

🍃

Kost Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang