48

972 63 0
                                    

Jungwon tampak berjalan mondar-mandir di lorong rumah sakit, tepatnya di depan ruang UGD. Baru dua bulan yang lalu dia datang kesini, sekarang dia harus datang lagi karena kondisi adeknya sekarang ini. Masih pada inget kan yang insiden Niki jatuh dari tangga itu?

Pak Seojoon yang menemani Jungwon jadi nggak tega ngeliat abang dari muridnya itu. "Jungwon?"

Jungwon menghentikan langkahnya dan menatap pak Seojoon. "Iya pak?"

"Sini duduk." Kata pak Seojoon seraya memberi isyarat agar Jungwon datang mendekat.

Jungwon pun menuruti ucapan pak Seojoon. Dia segera duduk bersanding dengan sang guru.

"Kamu jangan khawatir, Niki pasti baik-baik aja." Ucap pak Seojoon dengan lembut seraya mengusap kepala Jungwon. Jungwon hanya bisa mengangguk, walau dalam hati dia bener-bener khawatir sama Niki.

Saat itulah terdengar suara langkah kaki mendekati ruang UGD. Heeseung dan Sunghoon datang setelah mendapat pesan line dari Sunoo bahwa Niki diserang oleh temen sekelasnya.

"Jungwon, lo nggak papa? Ada yang luka nggak?" Tanya Sunghoon khawatir. Dia tau dari Sunoo kalau Jungwon juga terlibat dalam perkelahian tadi.

"Bang Hee, bang Hoon." Jungwon menoleh menatap kedua abangnya dengan mata berkaca-kaca.

Heeseung langsung memeluk Jungwon dan menenangkan adek leadernya yang sepertinya akan menangis itu. "Niki pasti baik-baik aja, Won."

"Dokter nya belum keluar, pak?" Tanya Sunghoon ke pak Seojoon.

Pak Seojoon menggeleng. "Belum, Hoon. Mungkin sebentar lagi."

🍃

Sementara itu Sunoo masih stay di sekolah. Sekarang dia tengah mengobati lukanya Hiro. Tinggal Hiro aja yang belum diobati. Taki dan Jaeho udah diobati dan sekarang kedua bocah itu ada di ruang BK untuk menjelaskan kronologi perkelahian tadi.

Sunoo melihat Hiro melamun sejak tadi. Seperti ada yang mengganggu pikirannya sekarang ini. "Hiro?"

Hiro langsung tersadar dari lamunannya mendengar panggilan Sunoo. "Iya bang?"

"Kamu nggak papa? Kamu mikirin sesuatu?" Tanya Sunoo.

"Nggak kok, bang. Hiro nggak papa." Jawab Hiro, dia mengelak ucapan Sunoo dan berusaha terlihat biasa aja di depan kakak kelasnya itu.

Tapi Sunoo tau Hiro berbohong, dia bisa melihat dari wajah Hiro kalau dia memikirkan sesuatu di benaknya. "Kamu mikirin Niki kan?"

Serasa di skakmat, Hiro terdiam mendengar pertanyaan Sunoo barusan. Hiro nggak bisa mengelak lagi, karena emang bener dari tadi dia mikirin Niki. Yang namanya temen pasti bakal mikirin keadaan temennya kan kalau dia sakit atau luka?

"Abang tau, Ro. Jangan kira abang nggak tau apa yang kamu pikirin." Kata Sunoo sambil melilitkan perban pada tangan Hiro yang terluka.

Hiro menghela nafas. "Hiro nggak bermaksud buat bohong sama abang, tapi--"

"Iya, abang ngerti. Abang nggak akan marah kok." Sela Sunoo sebelum Hiro menyelesaikan ucapannya. "Habis ini abang mau ke rumah sakit sama bang Jake, kamu mau ikut?"

Hiro menganggukkan kepalanya pelan tanda mengiyakan ajakan Sunoo. Dia ingin tau kondisinya Niki sekarang, atau dia nggak akan bisa tenang.

"Kak Yooa, Hiro nya boleh Sunoo ajak nggak?" Tanya Sunoo ke Yooa, kakak cantik yang menjabat sebagai petugas UKS.

"Oh, boleh Noo, lagian tadi Hiro dikasih ijin buat pulang lebih awal sama pak Seojoon. Soalnya kondisinya Hiro sekarang nggak memungkinkan buat lanjut belajar di sekolah." Jawab Yooa.

Kost Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang