Dunia mulai memasuki era baru, Siren kembali muncul dan semua pasukan PBB bersatu untuk melawan ancaman terbesar umat manusia.
Semua faksi gadis kapal diundang ke Singapura untuk berunding mendiskusikan strategi yang tepat, sejauh ini pasukan PBB menderita korban cukup banyak akibat kalah persenjataan.
2 bulan berlalu, Lidya sudah kembali di markas Severomorsk dan mendapat undangan dari PBB agar hadir sebagai perwakilan Rusia di rapat antar komandan faksi gadis kapal yang akan diadakan di Singapura.
"Wah ada undangan ... enaknya pergi dengan siapa ya ? Gimana kalau denganmu ... apa bisa Ros ?" Lidya mengajak Rossiya.
"Apa komandan yakin pergi dengan wujud seperti itu ?" Rossiya ragu dengan Pramashenko.
"Tentu saja ... tapi tenang meski wujudku begini aku tak berani macam-macam dengan gadis lain." jawab Lidya menghapus keraguan yang tergambar di wajah Rossiya.
"Ja-jangan anggap aku cemburu lho ya ... t-tapi aku ini memang khawatir sebagai rekan kerja." wajah Rossiya mulai memerah.
"Aku tahu lhooo kalau kamu itu sedang cemburu." Lidya menggoda Rossiya.
"Ah komandan hentikan ... itu membuatku malu." Rossiya menjadi malu-malu di depan komandan.
Penulis : Ros awas itu Lidya sebenernya trap, luar boleh perempuan tapi dalam pria.
Lidya : Opini yang bagus penulis ... sekarang kembali menulis!
Penulis : Baik nona Lidya.
Dr. Elena belum pernah bertemu lagi dengan Pramashenko karena terlalu sibuk mengembangkan unit tempur taktis permukaan. Banyak rumor mengatakan bahwa hubungan keduanya tak berjalan baik tapi mereka memilih diam.
"Rasa-rasanya dia jarang sekali memperhatikanku ... tapi bagaimanapun aku juga harus mengerti keadaannya ... menjadi istri dari seorang pemimpin armada gadis kapal memang tak mudah." Dr. Elena curhat pada Soyuz melalui sambungan radio.
"Saya paham perasaan anda nona Elena ... tapi saya harap anda mengerti situasinya ... komandan akhir-akhir ini sangat sibuk sehingga hampir tak pernah berada di pangkalan ini." Soyuz merespon.
"Aku hanya merasakan rindu saja padanya ... terimakasih sudah mau mendengarkanku kamerad Soyuz." Dr. Elena senang bisa curhat dengan Soyuz.
"Bukan masalah besar nona Elena." Soyuz menutup komunikasi.
Lidya hanya membawa Rossiya sebagai perwakilan gadis kapal Northen, sebenarnya ia ingin membawa Pyotr Velikiy tapi karena yang bersangkutan masuk masa perbaikan maka dia digantikan oleh Rossiya.
Mereka berdua berangkat menggunakan pesawat komersil milik maskapai Aeroflot dari bandara Domodevo Moskow, Lidya memilih kelas ekonomi untuk menghemat anggaran.
"Maaf ya aku hanya bisa membeli tiket kelas ekonomi." Lidya merasa tak enak pada Rossiya.
"Tak apa komandan ... saya mengerti kondisinya." Rossiya memaklumi sikap irit komandannya.
Pesawat Aeroflot lepas landas dari bandara Domodevo Moskow, pesawat tersebut akan menempuh jalur berbelok-belok untuk mencapai bandara Changi Singapura karena jika lurus resiko menabrak gunung sangat tinggi.
Pesawat tersebut dipiloti oleh Kapten Olga Nevaskaya dan ko-pilot Irina Novanya, pilot wanita memang sedang dilirik oleh maskapai ini karena berasal dari angkatan udara Rusia yang terkenal menghasilkan pilot wanita berpengalaman.
Kapasitas penumpang kebetulan tak terisi penuh terutama di kelas ekonomi yang hanya mengangkut 25 orang sehingga Lidya dan Rossiya memanfaatkannya untuk tidur terlentang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnated As Commander Of The Northern Parliament
FanfictionMenceritakan seorang pemuda yang terbunuh dalam sebuah kecelakaan dan diberikan kesempatan kedua untuk memimpin armada gadis kapal dari Northern Parliament.