BAB - 04

210 66 988
                                    

Happy Reading!

Hargai aku dengan vote dan komen!

***

Disarankan baca part sebelumnya biar paham! Karena saling berkaitan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disarankan baca part sebelumnya biar paham! Karena saling berkaitan.

***

"Gue tantang lo buat bikin cewek itu suka sama lo. Terus nan–"

Elvano membelalakkan matanya. "Jangan gila lo!" pekik Elvano.

"Gue belum selesai ngomong anjing! Dengerin dulu makanya."

Semua orang diam dan mendengarkan usulan dari Gian. "Jadi lo deketin dia, buat dia cinta mati sama lo terus nanti lo tinggalin tuh cewek," lanjut Gian.

"Gue gak mau dan gue gak sudi!" tolak Elvano mutlak.

"Ck! Bilang aja lo gak mampu." Gian terus saja mengejek Elvano.

"Ide lo itu kampungan tau!"

Gian berdecih dan menampilkan smirk nya. "Kenapa gue punya ide gila kaya gitu, karena gue yakin kalau itu cewek pasti gak akan bertekuk lutut sama lo." lelaki itu memutar-mutar kunci mobil yang ada dijarinya dan menampilkan wajah songongnya.

"Ternyata pesona dari seorang Elvano Mahardika luntur juga," kekeh Gian.

Elvano tidak terima dengan penuturan Gian yang seolah meremehkannya. Dengan rahang yang mengeras dia berujar, "Okey! Gue terima tantangan lo! Dan kalau gue berhasil bikin tuh cewek suka sama gue, lo harus ngikutin semua kemaun gue tanpa terkecuali."

Gian tampak tersenyum iblis dengan penuh kemenangan. "Sure. Tapi inget jangan libatin perasaan lo."

Elvano hanya menatap sinis Gian. Wajah Gian saat ini sangat bahagia seperti habis memenangkan lotre.

"Van, lo jangan ngelakuin itu sama Alena." Genta yang sedaritadi hanya diam untuk kali ini ikut serta dalam pembicaraan.

Elvano menaikkan satu alisnya. "Emang kenapa?"

"Dia itu anak yang kurang mampu, hidupnya aja udah susah, Van. Jadi lo jangan nambah beban hidupnya lagi." Genta berujar dengan serius seakan memberi peringatan kepada sahabatnya itu.

"Hahaha! Itu lebih bagus. Jadi dengan mudah gue dapet naklukin itu cewek!" Elvano tertawa sinis mendengar ucapan Genta.

Genta hanya menghela napas berat. Memang sulit untuk memberitahu Elvano yang suka seenaknya. Sementara Fajar dan Yopi tampak enggan membuka suara terkait rencana Gian yang bisa saja membuat Elvano termakan ucapannya sendiri.

SHADOW [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang