BAB - 16

90 22 3
                                    

Happy Reading!

Hargai aku dengan vote dan komen yaaa!

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Tekad Elvano untuk menjauhi Alena tampaknya sudah bulat, terbukti sudah seminggu ia tidak bertemu dengan gadis itu. Kini dirinya tengah fokus untuk menyiapkan ujian kelulusan dan rencananya ia akan melanjutkan kuliah ke Amsterdam.

Para sahabatnya pun aneh dengan tingkah laku Elvano yang lebih banyak diam, Fajar yang selalu mengganggu Elvano kini enggan untuk mengusik sahabatnya itu. Ia merasa ada yang salah dengan sikap Elvano belakangan ini. Semenjak Elvano memberitahu kalau dia akan menghentikan taruhan bodohnya dengan Gian. Elvano yang lekat dengan image urakan dan badboy kini lebih terkesan menjadi coolboy yang mana semakin membuat para siswi menjerit histeris.

"Van, kantin yokkk!" ajak Yopa.

"Males. Lo berdua aja sana!" titah Elvano.

"Ya elah, ga asik banget sih lo. Udah mending lo ikut sama kita aja ke kantin." Fajar menarik paksa lengan Elvano.

Elvano yang pasrah dengan perlakuan Fajar dan Yopa kini tengah duduk di tengah ramainya kantin sekolah.

"Eiii yooo, akhirnya lo keluar juga dari goa," seru Gian yang sudah lebih dulu berada di kantin bersama Genta.

"Bacot lo!" timpal Elvano.

"Kita mesen makan dulu ya." Yopa dan Fajar pergi untuk memesan makanan yang biasa mereka makan.

Kini hanya tinggal mereka bertiga di sana. Canggung, itulah yang Gian rasakan saat ini. Baik Elvano maupun Genta tidak ada seorangpun yang membuka suara. Ia tau kalau Elvano tengah menjaga jarak dari Genta, alasannya hanya satu karena Elvano tidak ingin bertemu dengan Alena.

"Van, lo free ga sore ini?" tanya Gian.

"Napa emang?"

"Main basket yokk."

"Gak ah! Gue mau nyiapin buat tes ke Amsterdam," ujar Elvano.

"Lo serius mau lanjut kuliah di sana?" tanya Genta.

Elvano mengangguk yakin, "Ini impian gue dari lama."

Gian hanya menatap sinis Elvano, ia tau ada maksud terselubung dibalik keinginan Elvano untuk kuliah di luar negeri.

"Bukan karena yang waktu itu kita omongin kan Van?" tanya Gian.

"Ck! Ya bukanlah, lo tau sendiri kan kalo ini tuh impian gue dari SMP buat kuliah di luar negeri," tukas Elvano.

"Kalian nyembunyiin sesuatu dari gue, Yopa sama Fajar?" tanya Genta to the poin.

"Bukan hal yang penting, ga usah dipikirin." Elvano enggan menjawab pertanyaan dari Genta.

SHADOW [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang