BAB - 41

71 12 0
                                    

🍑HAPPY READING🍑

JANGAN LUPA VOTE NYA YAAA~~

Elvano dan Alena kini duduk berdampingan di kursi taman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elvano dan Alena kini duduk berdampingan di kursi taman. Dengan menarik napas dalam-dalam Elvano mulai menceritakan semua yang terjadi dan ia tidak menyangkal tentang taruhan konyol itu. Ia akui bahwa dirinya salah dan kini pria itu menyesal karena pernah menjadikan Alena sebagai 'mainan'nya.

Elvano juga menjelaskan kalau taruhan itu sudah tidak dilakukan lagi. Dan semua perlakuan dia ke Alena itu tulus, benar-benar dari hati dia yang terdalam.

Alena yang mendengarkan penjelasan Elvano hanya terdiam membisu. Sesekali wanita itu terkekeh mendengar untaian kata Elvano tentang permainan yang konyol itu. Sungguh miris bagi Alena yang mengira kalau Elvano dan teman-temannya berbeda dari yang lain.

"Kamu percaya 'kan sama aku?"

"Gue percaya sama lo ... " jeda Alena yang membuat Elvano bernapas lega, " ... iya, saking percayanya gue sampe gabisa ngebedain mana yang tulus dan enggak!" Sarkas Alena.

Wanita itu berdiri lalu berucap, "lebih baik lo jauhin gue, anggap aja kita ga pernah kenal. Cuma dengan cara itu gue bisa maafin lo."

Alena melangkahkan kakinya namun dihadang oleh Elvano. "Please Len, kamu harus percaya sama aku. Semua yang aku omongin itu bener, Len."

Dengan menahan tangisnya Alena mendongkak untuk menatap Elvano, suara gadis itu bergetar hebat seakan menahan rasa sesak yang sedaritadi memenuhi dadanya.

"Semua ... yang dimulai secara tidak baik pasti akan berakhir tidak baik juga. Lo ngerti maksud gue, 'kan?"

Alena yang sudah tidak kuasa membendung air mata kini mulai menitihkannya. "Cepat atau lambat semua akan berakhir kaya gini. Jadi sebelum gue terluka lebih dalam, gue milih ngakhirin semuanya lebih dulu."

Alena menghentakkan cekalan tangan Elvano lalu berjalan menjauhi pria itu yang masih mematung tak bisa berkata-kata lagi. Alena menelusuri langit senja dengan derai air mata yang semakin mengucur deras, kini ia sangat rapuh.

Elvano hanya bisa menatap punggung Alena yang kini mulai menjauh dari pandangannya. Mendengar semua perkataan Alena dan melihat gadis itu menangis karenanya membuat hati kecil Elvano tercubit nyeri. Ia tak pernah menyangka kalau perbuatannya dimasa lalu akan memberikan dampak yang begitu besar bagi dia dan wanita itu. Alena si gadis tangguh kini menjadi rapuh akibat perbuatannya.

Pria itu sengaja tidak mengejar Alena karena ia tahu kalau gadis itu butuh waktu untuk sendiri dulu. Dengan kecepatan tinggi Elvano melaju membelah angin sore, ia menyuruh semua sahabatnya untuk berkumpul di apartement pria itu. Dan tanpa basa-basi Elvano langsung berlari ke lantai apartement nya.

Tanpa sempat beristirahat untuk mengambil napas, Elvano langsung saja membuka suara mengenai Alena yang sudah tahu kalau mereka sempat menjadikan dia sebagai bahan taruhan.

SHADOW [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang