__Selamat Membaca__
Kini saatnya untuk acara berbagi amal. Semua sahabat Elvano telah berkumpul di alun-alun sejak pukul 6 pagi. Karena acaranya akan dimulai pukul 7.
Untuk memudahkan dalam membagi-bagi 100 kotak nasi maka akan dibagi kedalam 3 kelompok yang tentunya berpasang-pasangan. Genta-Gian, Yopa-Fajar, dan tentu saja pasangan yang sedang kasmaran Elvano-Alena.
Mereka semua jalan kaki dan berpencar untuk mencari fakir miskin yang ada disana. Dimulai dari pengemis, penjual asongan hingga pengamen tak ada yang terlewat satupun oleh mereka.
"Permisi Bu, ini ada sedikit rezeki dari kami tolong diterima ya Bu." Ujar Alena kepada salah satu penyapu jalanan.
"Ya Allah Neng, makasih banyak. Semoga rezeki eneng dilancarkan oleh yang Maha Kuasa."
Alena tersenyum tulus. "Aamiin Bu. Makasih banyak doanya."
Alena sangat senang bisa berbagi sedikit rezeki kepada orang yang tidak mampu. Kegiatan ini pun sudah lama Alena impi-impikan. Hari itu senyum manis Alena terus merekah sepanjang hari, dia sangat bahagia. Ya, bahagia Alena itu sederhana.
Kini Alena menghampiri Elvano yang sudah duduk lebih dulu disalah satu kedai penjual bubur ayam.
"Semuanya udah habis, tadi yang terakhir." Seru Elvano.
Melihat pancaran kebahagiaan di wajah Alena membuat hati Elvano terenyuh. Gadisnya kini bisa tersenyum kembali, biarlah Alena melupakan semua beban dan rasa sakitnya untuk sebentar saja.
"Kamu seseneng itu?"
Alena mengangguk mengiyakan ucapan Elvano. "Makasih Van."
"Makasih aja?"
Alena mengerutkan keningnya. "Iya, emangnya aku harus bilang apa?"
"Panggil aku Elvano sayang." Ujarnya jahil.
"Ah ... Ga mau! Yang lain aja."
Elvano berpikir sejenak. "Kalau gitu ini," ujar Elvano sembari menunjuk-nunjuk bibirnya.
Sontak Alena memukul lengan Elvano dengan keras. "Aww ... Sakit tau, kamu mah kdrt mulu." Seru Elvano mengusap-ngusap lengannya.
"Ya abisnya suruh siapa kaya gitu?!" kesal Alena.
"Ya udah panggil aku sayang aja kalau gitu!" Ujar Elvano tak mau kalah.
Alena masih terdiam, lidah wanita itu sangat sulit untuk mengucapkan kata 'sayang' kepada Elvano. Apa mungkin belum terbiasa?
"Tuh kan malah diem, tau akh ... mau ngambek pokoknya." Ujar Elvano merajuk seperti anak kecil.
"Ya udah iya. Bentar aku lagi nyiapin mental dulu, nih!" Seru Alena menghirup napas dalam-dalam. Elvano terkikik geli melihat Alena yang begitu tertekan hanya karena permintaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW [✓]
Fiksi Remaja"Lo salah kalo berurusan sama gue!" "Gue pastiin idup lo ga akan tenang, cewek udik!" ***** Alena Pradipta seorang siswi sekolah menengah atas yang harus berjuang mati-matian demi membiayai kebutuhan hidup sehari-harinya. Bahkan kedua orang tuanya t...