BAB - 35

71 13 5
                                    

Happy Reading ♥

Di butik tempat Alena bekerja kini tengah disibukkan dengan persiapan untuk menjamu pelanggan VIP yang akan memilih beberapa baju untuk acara ulang tahun anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di butik tempat Alena bekerja kini tengah disibukkan dengan persiapan untuk menjamu pelanggan VIP yang akan memilih beberapa baju untuk acara ulang tahun anaknya. Alena yang ikut-ikutan sibuk berjalan kesana kemari sembari membawakan pakaian terbaik yang dimiliki oleh tokonya. 

Bughhh

Alena terjatuh lalu mendongkakkan kepalanya untuk melihat siapa yang sudah menabraknya.

"Elvano? Kamu ngapain di sini?" tanyanya heran.

Elvano membantu Alena untuk berdiri. Pria itu menatap Alena dari atas kepala hingga ujung kaki secara intens. Seragam yang wanita itu kenakan memang terbilang cukup ketat sehingga menampilkan dadanya yang berisi serta bokongnya yang sintal. Jujur saja Elvano tidak suka melihat Alena memakai pakaian yang seperti itu.

Semua yang ada pada diri Alena adalah miliknya!

Merasa dirinya ditatap oleh Elvano dengan tatapan yang lapar, ia pun segera menyilangkan kedua tangannya di dada. "Liat apa kamu?!"

Elvano berdalih, "Aku ga liat apa-apa."

"Cih! Kamu pikir aku bego apa?! Aku juga tau isi kepala kamu kaya gimana!" Seru Alena dengan lantang.

"Sikap Alena berubah ke gue apa karena yang tadi pagi? Arghhh sial! semua ini gara-gara Stella." Batinnya.

Derap langkah kaki menghampiri mereka, seorang wanita paruh baya dengan langkah yang anggun serta senyuman manis dibibirnya, dia adalah pemilik toko sekaligus ibu sahabatnya, Dea. Beliau datang dengan beberapa karyawan yang mengikutinya dari belakang. 

"Anda sudah datang?" tanya ibunya Dea.

Elvano mengangguk. "Baru saja saya sampai," ujarnya sopan.

"Dimana nyonya?" Yang dimaksud adalah ibunya Elvano.

"Oh ... Bunda masih di jalan, sebentar lagi sampai katanya."

Ibunya Dea mengangguk paham. "Silakan dilihat-lihat dulu, jika anda butuh bantuan tinggal panggil saja salah satu karyawan di sini."

Elvano dengan cepat menjawab, "saya akan meminta bantuan dari Alena," ujarnya yang membuat Alena membolakan kedua matanya. 

"Aku?" bisiknya.

Elvano berpaling dan melihat wajah lucu gadis itu. "Iya, aku maunya sama kamu, bukan yang lain!"

"Ya sudah, Alena tolong bantu Elvano ya."

Alena hanya mengangguk mengiyakan perintah majikkannya. Kini mereka berdua mulai berkeliling untuk melihat-lihat jas yang akan dipakai oleh Elvano diacara ulang tahunnya. 

Alena yang masih belum terbiasa memakai high heels merasakan sakit dibagian mata kaki dan tumit, ditambah lagi tadi ia terjatuh akibat berpapasan dengan Elvano. Sebisa mungkin ia menahan rasa sakitnya agar tidak terlihat oleh Elvano.

SHADOW [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang