Happy Reading
Elvano tidak bisa menahan semuanya lagi. Perbuatan Stella benar-benar sudah keterlaluan. Dengan langkah yang sigap Elvano keluar dari balik tembok.
"Jadi semua ini ulah lo?" Tanya Elvano dengan santai tapi sangat mengintimidasi.
Stella dan kedua temannya terkejut bukan main. "Se ... Sejak kapan lo ada di situ?" tanya Stella gugup.
Elvano berjalan mendekat secara perlahan namun pasti, Stella sontak saja memundurkan langkahnya dengan gementar. Wanita itu melirik para sahabatnya untuk meminta bantuan, baik Maudy ataupun Hanna tidak ada yang berani membuka suara hanya sekedar untuk membelanya.
Wanita itu memberanikan diri menyangkal semua perbuatannya. "Lo salah paham Elvano, yang lo denger itu semuanya ga bener, pliss percaya sama gue."
"Cih! Lo pikir gue bego hah?! Semua yang gue denger itu jelas! Dan sekarang lo mau ngelak dari semua perbuatan busuk lo?"
Stella mulai menangis ia menggelengkan kepalanya dan memegang tangan Elvano. Sembari tersedu-sedu ia berkata, "Elvano, please percaya sama gue, semua yang gue lakuin itu cuma buat lo."
Elvano tak habis pikir dengan tingkah laku Stella yang benar-benar tidak tahu malu. "Demi gue?" tanyanya dengan suara rendah, "LO BILANG DEMI GUE?!" bentaknya.
Tubuh Stella bergetar saking ketakutannya menghadapi Elvano yang sangat marah besar.
"Gue ga pernah minta lo buat ngelakuin apapun! Termasuk ngecelakain Alena!" teriak Elvano.
Elvano menghela napas kasar melihat Stella yang tetap tak bergeming, sembari menunjuk wanita itu. "Mulai sekarang lo jangan pernah gangguin Alena lagi atau lo bakal tau sendiri akibatnya," ucap Elvano dengan penuh penekanan.
Elvano yang hendak berbalik menghentikan langkahnya. "Dan satu lagi ..." Elvano kembali mendekati Stella dan berbisik, "... jangan pernah deketin gue lagi, ngerti lo?!"
Stella yang sedaritadi menahan napasnya mulai membuka suara. "Lo ga tau apa-apa tentang cewek sialan itu!" teriaknya yang membuat Elvano geram. Pria itu tidak suka kalau pacarnya dikata-katai terlebih oleh orang seperti Stella.
"Jangan pernah sebut Alena kaya gitu!"
Stella tertawa kecil. "Apa hebatnya sih dia?! Dia cuma anak orang miskin!"
"CUKUP! Sekali lagi lo ngejelekin Alena, lo bakal tau sendiri akibatnya," ujar Elvano penuh ancaman.
Stella terdiam cukup lama kemudian menyeka bulir-bulir air matanya. "Oke fine, gue ga akan ganggu dia lagi asalkan dengan satu syarat," tawar Stella
Elvano mengernyitkan keningnya. "Syarat apa?"
"Lo harus jadi milik gue," beo Stella penuh seringai.
"Lo gila?! Sampe kapanpun gue ga mau punya hubungan sama cewek licik kaya lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW [✓]
Teen Fiction"Lo salah kalo berurusan sama gue!" "Gue pastiin idup lo ga akan tenang, cewek udik!" ***** Alena Pradipta seorang siswi sekolah menengah atas yang harus berjuang mati-matian demi membiayai kebutuhan hidup sehari-harinya. Bahkan kedua orang tuanya t...