BAB - 49

68 13 0
                                    

~Selamat Membaca~

Malam harinya Elvano berbaring di paha Alena sembari mengelus-elus perut Alena yang sudah mulai terasa ada benjolannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam harinya Elvano berbaring di paha Alena sembari mengelus-elus perut Alena yang sudah mulai terasa ada benjolannya.

"Kamu beneran ga mau sesuatu gituh?"

Alena yang tengah asyik membaca buku langsung beralih menatap Elvano dan meletakkan buku itu di atas nakas samping tempat tidur.

"Enggak, aku ga pengen apa-apa."

"Ck! Kan biasanya ibu hamil itu ngidam. Masa kamu enggak sih? Mangga muda ga mau? Sate? Rujak? Ketoprak? Seblak? Emmm apalagi yaa?"

"Emang kamu mau direpotin sama aku?"

"Ya mau lah! Aku kan suami siaga."

Alena terkekeh geli. "Masih calon suami."

"Apa bedanya? Orang minggu depan aja kita udah sah kok."

"Ya bedalah! Kamu ini ada-ada aja."

Elvano memeluk pinggang Alena dengan erat. Entah kenapa semenjak Alena hamil, pria itu menjadi lebih manja kepadanya. Mulai dari makan yang ingin disuapi terus, ingin dekat-dekat Alena sepanjang waktu hingga merengek ingin memakan udang dan cumi-cumi. Padahal menurut Clara, Elvano itu alergi dengan makanan laut.

"Elus-elus terus kepala akunya."

Alena menuruti keinginan Elvano.

"Mau tidur di sini, boleh ga?" gumam Elvano yang meraba perut Alena dibalik kaosnya.

"Ih ... Jangan ngadi-ngadi deh. Kamu tidur di kamar kamu aja sanaa!."

Elvano menggelengkan kepalanya seraya bergumam dengan manja. "Tapi aku maunya di sini!"

"Elvano, aku bilangin Bunda ya!"

"Ish! Kamu mah pengadu, mentang-mentang Bunda belain kamu terus," kesal Elvano.

"Bukan gitu, di sini ada Bunda sama Ayah. Kamu mau di pukul lagi sama Ayah? Aku ga mau kamu kena pukul lagi karena aku tau rasanya dipukulin itu kaya gimana."

"Minggu depan kamu boleh kok tidur di sini. Tapi, jangan sekarang," jelas Alena.

"Ya itu sih udah pasti. Orang kita udah nikah!"

"Udah dong, jangan ngambek terus ahhh. Katanya suami siaga, kok malah jadi kaya anak kecil gini sih?"

"Biarin aku kan manjanya cuma sama kamu doang bukan sama yang lain." 

"Ya udah aku temenin kamu sampe tidur di sini. Biar aku yang tidur di kamar kamu."

Elvano sontak melepaskan pelukkannya dan duduk di samping Alena. "Jangan, biar aku aja. Kamu ga boleh kecapean!"

"Van, aku cuma jalan ke kamar kamu doang loh, bukan mau naik gunung."

"Pokoknya ga boleh! Udah kamu tidur di sini aja, titik!!"

SHADOW [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang