Happy Reading
Pagi ini Elvano mengitari Kota Bandung untuk mencari keberadaan Alena. Tak lupa ia pun meminta bantuan dari para sahabatnya. Mereka semua berkumpul di Warung Mang Dadang, salah satu basecamp yang selalu mereka datangi selain apartement Elvano dan gudang kosong belakang sekolah.
"Mang kopinya satu ya," seru Fajar.
"Siap Den."
Mereka semua berunding terlebih dahulu dan membagi beberapa kawasan untuk mereka telusuri.
"Gue sama Gian nyari dikawasan Buah Batu, Genta nyari disekitaran Cicaheum, Yopa, lo nyari disekitaran Gasibu dan lo," tunjuk Elvano ke Fajar, "lo nyari di sekitaran Antapani."
"Loh kok lo berdua sih sama si Gianjing," seru Fajar protes.
"Ck! Bacot amat sih lu! Udah terima aja, ga usah ribet," timpal Yopa.
"Lagian kenapa bisa sih lo ribut sama Alena? Udah mau nikah juga, ehhh malah berantem gini," lanjut Yopa kepo.
"Dia cemburu sama gue, tapi dia gengsi ngakuin itu," ujar Elvano berdalih, tak mungkin ia mengatakan kalau Alena marah karena dirinya yang mabuk terus meracau tentang Kayla, bisa-bisa dia dikeroyok oleh para sahabatnya. Apalagi Genta yang sedaritadi menatap tajam kearahnya.
"Ha.ha.ha," ledek Gian, "gue ga percaya sama omongan lo! Selama ini kan yang bucin itu lo bukan Alena."
Elvano memutar bola matanya malas. "Ya udah kalo gak percaya, dia itu emang lagi sensitive akhir-akhir ini. Efek hamil mungkin," balas Elvano meyakinkan.
"Ya udah sekarang kita nyebar! Jangan buang-bunag waktu lagi!" titah Elvano yang sudah berdiri terlebih dahulu.
Merekapun mulai melajukan motornya untuk mencari Alena.
"DEN FAJAR INI KOPINYA GIMANA?!" teriak Mang Dadang membawa cangkir kopi itu lalu mengangkatnya tinggi-tinggi.
Fajar menghentikan motornya yang memang belum jauh dari Warung Mang Dadang, pria itu lalu menoleh ke belakang. "Buat Mang Dadang aja, nanti saya bayar kok Mang tapi kasbon dulu ya!" Fajar melanjutkan laju motornya.
Mang Dadang pun geleng-geleng kepala lalu menyeruput kopi buatannya. "Ah ... Rezeki emang ga kemana."
***
Setelah sarapan Alena pun memutuskan untuk menyiram tanaman di halaman belakang sembari mendengarkan alunan lagu. Wanita itu sangat senang berada di rumah itu karena ia bisa melakukan aktivitas seperti dulu. Selama berada di rumah Elvano ia benar-benar dilarang mengerjakan apapun oleh pria itu, pernah suatu ketika ia sedang memasak tapi tiba-tiba Elvano mematikan kompornya lalu mengangkat Alena dalam gendongannya dan membawanya ke dalam kamar. Mengingat-ingat kejadian itu membuat Alena tersenyum malu dan tanpa disadari Bi Inah sudah berada di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW [✓]
Teenfikce"Lo salah kalo berurusan sama gue!" "Gue pastiin idup lo ga akan tenang, cewek udik!" ***** Alena Pradipta seorang siswi sekolah menengah atas yang harus berjuang mati-matian demi membiayai kebutuhan hidup sehari-harinya. Bahkan kedua orang tuanya t...