BAB - 19

95 16 7
                                    

❤︎Happy Reading❤︎

Jangan lupa vote dan komen yaaa☺︎︎

***

Hari ini cuaca sedang mendung, hujan rintik-rintik turun membasahi Kota Bandung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini cuaca sedang mendung, hujan rintik-rintik turun membasahi Kota Bandung. Alena berlari menuju sekolah karena angkutan umum tidak ada yang lewat satupun dan ini tidak seperti biasanya. Penampilan Alena cukup kacau, rambut yang sedikit berantakan dengan sweater pink kebesaran miliknya. Dan sialnya gadis itu telat sampai ke sekolah, ini pertama kali dalam hidupnya tidak datang tepat waktu ke sekolah.

Gadis itu celingukan mencari cara agar dirinya bisa masuk ke sekolah tanpa kena hukuman, ia pun segera berlari ke arah belakang sekolah untuk memanjat pagar. Pagarnya cukup tinggi untuk ia panjat terlebih lagi kini dirinya memakai rok. 

"Lo mau manjat pagar ini?" Suara yang tiba-tiba muncul dari belakang sontak membuatnya terkejut.

Alena membalikkan tubuh dan melihat Elvano yang sedang berdiri tepat di belakangnya, "Bisa ga sih ga usah ngagetin gue!"

"Siapa juga yang mau ngagetin lo."

"Eh, lo bisa bantuin gue buat manjat pagar ini ga?" 

"Lo mau manjat pake rok itu?" Tunjuk Elvano.

Alena mengangguk, ia tidak punya pilihan lain selain memanjat pagar ini. 

Elvano menghela napas, "Ck! Nyusahin aja sih nih cewek," gumamnya.

Pria itu membuka resleting tas miliknya dan mengeluarkan celana training. "Nih pake!" Titah Elvano sembari menyodorkan celana miliknya.

Dengan cepat Alena menolaknya, "Ogah ah gue pake punya lo."

Elvano menatapnya tajam, "Bisa ga sih sehari aja lo itu ga keras kepala? Udah buruan pake aja, keburu mulai tuh pelajarannya." Elvano memberikan celana training secara paksa, mau tidak mau gadis itu pun menerimanya.

"Ya udah gue pake celananya." Alena masih belum memakai celana itu dan tetap menatap Elvano.

Elvano yang tidak mengerti mengernyitkan kening. "Apa lagi?"

"Balik badan bego! Gue mau pake celananya!" Sensi Alena.

"Biasa aja dong gausah ngegas, lagian gue ga akan nafsu sama lo." Elvano membalikkan badan sembari menggerutu.

"Awas aja kalo lo sampe ketauan ngintip, lo bakal gue pukul!"

"Jadi kalo ga ketauan sama lo, lo gaakan mukul gue, gitu?" Goda Elvano.

"Elvanoooo!" Pekik Alena. 

Pria itu terkekeh mendengar jawaban kesal Alena, ternyata mengganggunya seperti ini lebih seru daripada yang ia kira.

"Gue selesai, sekarang lo bantuin gue buat manjat pagar ini."

Elvano berjalan mendekat kemudian meletakkan tasnya di tanah, tak lama ia berjongkok dan menyuruh Alena untuk menginjak pundaknya. 

SHADOW [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang