BAB - 17

92 22 6
                                    

Happy Reading!

Hargai aku dengan vote dan komen yaaaw!

***

Beberapa hari setelah Alena makan di kantin bersama Elvano dan teman-temannya, kini gadis itu dihadapkan dengan salah satu siswi yang merupakan mantan ketua anggota cheerleader

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hari setelah Alena makan di kantin bersama Elvano dan teman-temannya, kini gadis itu dihadapkan dengan salah satu siswi yang merupakan mantan ketua anggota cheerleader. Dia adalah Stella, ia merupakan siswi yang paling dipuji-puji oleh seantero sekolah karena kecantikannya.

Sore itu adalah jadwal Alena piket kelas. Para siswa kebanyakan sudah pulang dan hanya tinggal beberapa orang lagi yang berlalu lalang di koridor sekolah.

Brakkk!

Semua atensi siswa yang ada di kelas Alena menoleh dan menatap ke arah pintu  kelas.

"Yang namanya Alena siapa woy?!" pekik Maudy, sahabat sekaligus teman satu kelas Stella.

Siswa yang ada di kelas pun otomatis menatap Alena yang kini tengah memegang sapu.

Stella dan kedua temannya berjalan mendekati Alena yang tengah kebingungan. "Yang lain keluar dari kelas ini!" titah Stella, namun tidak digubris siswa lainnya.

"Woy! Kalian ga denger barusan Stella nyuruh apa?!" Hanna berteriak sembari menggebrak papan tulis.

"Heh! Ini tuh bukan kelas kalian, jadi ga usah seenaknya nyuruh kita buat pergi dari sini," balas Agam, siswa teladan di kelas Alena.

"Lo siapa hah?! Berani lo sama kita bertiga?" tanya Maudy.

"Udahlah, tuh cowok gausah kalian ladenin," seru Stella.

Stella mendekat ke arah Agam dan mulai membisikan sesuatu, "Apa perlu beasiswa lo gue cabut?" suara Stella yang penuh dengan ancaman.

"Nama lo Agam 'kan?" Stella tersenyum sinis. "Gue bisa nyabut beasiswa lo dengan mudah kalo lo ga mau keluar dari kelas ini."

Agam menelan saliva susah payah. Nyalinya menciut seketika.

"Lo mau tetep di sini?"

Dengan segera Agam pun pergi dari kelas bersama siswa yang lainnya karena takut akan ancaman dari Stella.

Stella kembali berjalan mendekati Alena yang kini sudah dihimpit oleh Maudy dan Hanna.

"Jadi lo yang namanya Alena Pradipta?" tanya Stella sembari menyentuh kasar wajah Alena.

"Mau apa lo?" balas Alena.

"Lo ada hubungan apa sama Elvano?" tanyanya tajam.

"Gue ga punya hubungan apa-apa sama dia."

"Lo pikir gue percaya hah?!"

Stella berdecih, "Gue udah merhatiin kalian berdua cukup lama," Stella mengeluarkan beberapa lembar foto yang terdapat dirinya dan Elvano. "Lo masih mau ngelak?"

SHADOW [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang