BAB - 22

105 21 4
                                    

🍑Happy Reading gaiseuuu🍑

~~Vote dulu ya~~

🎶Seventeen : Darl+ing
(Dengerin siapa tau sukak)

Alena duduk terpaku di sofa ruang TV apartemen Elvano, pria itu tidak mengizinkan Alena pulang dengan dalih pinggangnya yang sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alena duduk terpaku di sofa ruang TV apartemen Elvano, pria itu tidak mengizinkan Alena pulang dengan dalih pinggangnya yang sakit. Elvano keluar dari kamar membawa sebuah pakaian, tampaknya itu sebuah seragam berwarna hitam dan putih.

Shit! Ga mungkin Elvano menyuruh Alena jadi mbak-mbak SPG 'kan?! but who knows.

Pria itu meringis kesakitan saat mendudukkan bokongnya tepat di sebelah Alena. Ia menaruh baju itu di atas meja, lalu menyuruh Alena untuk memakainya. Awalnya gadis itu enggan untuk memakai pakaian itu, entah kenapa perasaannya tidak enak sejak kemarin.

"Lo nyuruh gue pake baju ini?" ujar Alena sembari mengangkat tinggi pakaian itu, "gue ga mau pake itu baju," tolak Alena menaruh kembali seragamnya.

Elvano hanya menyeringai, "ya udah berarti hutang tiket lo jadi nambah." Elvano berdiri dan membawa kembali pakaian itu.

Sontak saja Alena langsung terbangun dan mengejar Elvano untuk merebut baju yang ada di tangannya. "Oke! gue bakal pake baju itu, puas lo?!" sewot gadis itu.

"Nah gitu dong, good girl."

Alena berganti pakaian dengan seragam yang diberikan Elvano, sebuah seragam maid lengkap dengan segala aksesorisnya, wanita itu menghembuskan nafas kasar lalu keluar dari kamar mandi. Pria itu memang sulit ditebak!

Elvano yang sudah menunggu dirinya di depan kamar mandi tertawa meledek saat melihat gadis itu.

Pffft

Melihat Alena yang memakai seragam maid sungguh lucu serta imut nan menggemaskan, pikirnya. Tapi tak dapat dipungkiri bahwa wanita ini sungguh cantik luar biasa. Jika dibandingkan dengan perempuan lain yang ada diluaran sana, kecantikan mereka tidak ada apa-apanya dibandingkan Alena. Walau tanpa make up pun wanita ini bisa memikat semua kaum adam dengan mudahnya.

"Udah deh ga usah ngeledek gue!" dengus Alena kesal.

Elvano yang masih tertawa terbahak-bahak menyeka air yang keluar disetiap ujung mata pria itu, "abis lo lucu pake seragam itu, cocok banget buat lo."

Entah kenapa perkataan Elvano tanpa sengaja menyinggung perasaan Alena. "Gue tau kalo gue emang miskin, tapi ga usah lo hina kaya gitu juga!"

Pria itu menghentikan tawanya lalu berkacak pinggang, "emang gue ngehina lo? gue cuma bilang lo itu lucu pake seragam itu, cantik."

Blush. Mendengar itu Alena tiba-tiba salah tingkah, cewek mana yang tidak senang jika dirinya dipuji cantik. Gadis itu mencoba bersikap biasa saja dan bergaya so cool, "lahhh emang gue mah caaantik, bodynya baaagus, kulitnya puutih," ucap Alena dengan logat ayah rojak.

SHADOW [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang