Pagi ini seperti biasanya Rachel kembali menjalankan rutinitasnya. Setelah drama di UKS kemarin Rachel merasa ketenangan yang ia dapatkan kini akan kembali terusik. Perlahan namun pasti hari yang ia hindari selama ini pasti akan terjadi.
Hari ini Rachel merasa tubuhnya lebih ringan karena kemarin ia mendapat cuti dari pemilik kedai tempat ia bekerja, jadi ia bisa istirahat lebih lama di gubuk tuanya. Pagi ini ia pun berjalan lebih santai menuju sekolahnya menghirup udara segar karena kendaraan yang masih cukup sepi namun tetap saja ramai.
Tin tin
Terdengar suara klakson yang saling berbunyi seraya mengumpat menyadarkan Rachel dari lamunannya. Ia pun menatap ke arah jalanan, tampak seorang wanita yang sudah lansia sedang berjalan perlahan menggunakan tongkat di tangan kanannya dan tangan kirinya membawa beberapa kantung keresek.
Rachel heran kenapa tak ada satu orangpun yang iba melihatnya? Seburuk itukah ahlak manusia sekarang? Rachel pun dengan segera berlari untuk membantunya.
"Mari nek saya bantu." Ucap Rachel lembut seraya mengambil alih kantong keresek dan segera menuntunnya menuju tepi jalan.
Tin tin
Woy cepet telat ni gue!
Sial! Gue pasti di marahi bos nih!
Shit sekolah gue masih jauh lagi alamat gerbang udah tutup ini mah!
Woy besok-besok jangan suruh neneknya keluar bikin susah aja!
Dan masih banyak lagi umpatan-umpatan dari para pengendaran, Rachel mencoba menutup telinga mendengan umpatan dan cacian dan terus menuntuk sang nenek hingga ke tepi jalan.
"Makasih ya nak, maaf merepotkanmu." Ucap sang nenek dengan senyum teduhnya membuat Rachel ikut tersenyum tipis membalasnya.
"Sama-sama nek. Rumah nenek dimana? Biar saya antar?"
"Tidak perlu nak, lagian sebentar lagi bel sekolah akan berbunyi bukankah kau akan pergi sekolah?"
"Iya nek."
"Berangkatlah, terimakasih atas pertolongannya semoga Allah membalasnya."
"Aamiin. Ya sudah nenek hati-hati ya. Saya pergi dahulu, assalamu'alaikum." Pamit Rachel dengan senyum tipisnya.
"Wa'alaikumsalam."
Gadis itu kembali melanjutkan langkahnya tanpa ia sadari sedari tadi ada yang memperhatikan semua yang ia lakukan bahkan orang itu sempat tertegun melihat senyum gadis itu yang tak pernah ia lihat sebelumnya, meski hanya tersenyum tipis.
"Cantik." Batinnya. Sejurus kemudian ia segera pergi menjalankan motornya.
Tin tin
Terdengar suara klakson tepat di sampingnya saat pengendara motor ninja berwarna putih berhenti di sampingnya. Rachel hanya menoleh dan mengangkat satu alisnya menatap pengendara itu. Hingga seorang laki-laki membuka helm dan tersenyum manis kepadanya membuat Rachel mendengus pelan.
"Ayo naik."
"Ga usah, makasih." Jawab Rachel seraya hendak meninggalkannya sebelu. cekalan tangan menghentikannya langkahnya.
"Bentar lagi masuk, lo udah telat banget. Gue ga mau lo di hukum dan kembali drop kaya kemarin." Rachel hanya menghela nafas dengan menatap laki-laki di depannya.
"Masih lama bel masuk, gue masih bisa kejar waktu dengan berjalan."
"Bisa ga sih lo sekali aja jangan keras kepala!" Geramnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rᴀᴄʜᴇʟ Sᴛᴏʀʏ (#SFS1) [END]
Fiksi Umum#𝚂𝚎𝚛𝚒𝚎𝚜 1 𝕲𝖊𝖓𝖗𝖊 : 𝕱𝖎𝖐𝖘𝖎 𝖗𝖊𝖒𝖆𝖏𝖆 𝓦𝓮𝓵𝓬𝓸𝓶𝓮 𝓽𝓸 𝓢𝓽𝓸𝓷𝓮 𝓕𝓪𝓶𝓲𝓵𝔂 𝓢𝓮𝓻𝓲𝓮𝓼 (𝑺𝑭𝑺) 𝐒𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐚𝐤𝐮𝐧 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐝𝐮𝐥𝐮. "Kalo gue ga keras kepala gue ga mungkin masih hidup sampe sa...