☃️ 11 ☃️

887 69 1
                                    

Matahari kini telah menyingsing menghangatkan hati yang telah mendingin. Pagi-pagi buta Rachel telah terbangun dari lelapnya, dia membersihkan rumah dan memasak makanan untuk neneknya.

"Nek ayo makan."

"Kamu ga makan?"

"Udah tadi, sambil nunggu nenek bangun."

"Kamu ga sekolah?"

"Sekolah dong, tapi setelah selesai nenek makan."

Dengan telaten Rachel menyuapi sang nenek hingga tandas, selesainya ia pamit untuk pergi ke sekolah. Waktu menunjukan pukul 6:30 membuat gadis itu  mempercepat langkahnya. Tak ada cara lain selain itu dari pada menunggu angkot lebih baik uangnya ia simpan untuk membeli bahan masakan.

Tin tin

Gadis itu menghentikan langkahnya dan menoleh pada motor yang berhenti tepat di sampingnya. Tanpa melihatnya, dia tau betul siapa sosok di balik helm full face itu.

"Naik! Bentar lagi bel."

"Ga usah."

"Ga usah keras kepala bisa? Kalo lo jalan pasti lo telat! Cepet naik!"

Rachel hanya terdiam dan menatapnya kesal. "Naik atau gue gendong?!"

Rachel pun menaiki motor itu. Dia pun tersenyum menang karena Rachel tak bisa melawannya. Dia pun sengaja membawa motornya dengan kecepatan tinggi membuat Rachel tanpa sadar  memeluknya hingga masuk parkiran sekolah, membuat semua orang menatapnya tak biasa dan bisik-bisikpun menyebar.

"Betah banget di motor gue! Tadi aja sok sok-an nolak!"

Rachel pun turun dari motornya dan menatapnya nyalang kemudian memukul lengannya kesal.

"Lo mau bunuh gue hah?!!!" Kesalnya.

"Ya ga lah beb, kalo nikahin lo baru gue mau... gaskeun lah..."

"Roy gila!!!!"

Plak

Rachel pun memukul lengannya kesal dan langsung pergi meninggalkannya. Roy hanya terkekeh melihat gadisnya kesal karena Rachel akan menjadi semakin menggemaskan di matanya. Tanpa sadar dari kejauhan ada sepasang mata yang memperhatikan mereka tak suka.

Rachel membanting tasnya kesal di atas mejanya dan menelungkupkan wajahnya, dia jengah mendengarkan bisikan-bisikan orang yang menggunjingnya.

"Rachel Keyla!!!" Teriak Firly heboh.

Yang di panggil pun tak bergeming dari posisinya, sementara Firly terus menggoyangkan lengan Rachel untuk bangun

"Gila lo Ra!! Pagi-pagi lo udah jadi tranding topik di sekolah?!! Bahkan di akun milik sekolah juga lagi panas gibahin lo!!!"

"Itu semua hoax!"

"Tapi foto-foto lo sam__"

"Tadi ga sengaja ketemu dan dia maksa gue. So please jangan percaya sama omongan mereka. Gue cape dengerin gunjingan mereja dari parkiran sampe sini. Lo percayakan sama gue?!"

"Iya gue percaya sama lo tapi__"

Brak

Keduanya pun terkejut dengan gebrakan di meja Rachel dan menatap gadis yang tengah menatap Rachel dengan tatapan penuh kebencian.

"Lo!! Maksud lo apa hah?!! Lo udah deketin kak Max dan kemarin lo pulang bareng sama kakak gue dan lo juga  sering boncengan sama kak Roy!! Lo jadi cewek maruk banget sih! Semuanya aja lo embat! Gue yakin Fir bentar lagi cowok yang lo suka pasti dia embat juga! DASAR CEWEK MURAHAN!! NYESEL GUE PERNAH TEMENAN SAMA LO!!"

Rᴀᴄʜᴇʟ Sᴛᴏʀʏ (#SFS1) [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang