☃️ 49 ☃️

444 43 23
                                    

Max Pov.

Hidup yang pernah menggelap kini kembali terang karena cahaya yang telah lama menghilang kini kembali pulang. Hati yang sepi kini kembali terisi. Dan hari-hari yang sunyi kini telah ramai kembali.

Seperti pagiku beberapa hari ini yang biasanya selalu damai kini kembali terusik dengan omelan dan suara lengkingannya ketika membangunkanku.

Drrt drrrttt drrtttt

Manusia mana lagi yang mengusik pagi ku yang damai? Aku pun mendengus melihat siapa yang menelfonku pagi-pagi buta begini.

"Hallo! Spada!! Roy handsom in here."

"Hm, wa'alaikumsalam." Jawabku dengan nada malasnya.

"Hehee Assalamu'alaikum brother! How are you? Diem-diem bae lo di situ, gak ada kabar!"

"Sibuk."

"Ck! Sok sibuk lo!"

"Ganggu lo!"

"Ck! Jangan bilang lo masih tidur? Astaga dragon gila lo udah mo senja masih ngebo aja lo!"

"Lebay! Siang disana! Disini masih gelap bego!"

"Mwehehe lupa gue! Lagian betah banget lo disitu? Katanya cuma tiga hari?"

"Ngapa? Kangen lo?" Ketus ku.

"Dih pede banget sih lo!!"

"MAX!!!" Seru Rachel dengan lengkingannya itu.

Mau tak mau mata yang sedari tadi terpejam pun terbuka sempurna dengan buru-buru aku turun dari ranjang ku mendengar suara gedoran dari depan pintu kamar ku.

"Ada apa sayang? Masih pagi lo? Matahari juga belom nongol." Ujar ku setelah membuka pintu kamar.

Rachel berdiri di depan pintu kamar seraya mengembungkan pipinya kesal. Dan itu terlihat menggemaskan. She is my mood booster. "Kirain belum bangun."

"Udah gara-gara ada yang ganggu." Aduku seraya memeluknya dan menjatukan kepalaku di ceruk lehernya.

Rachel pun memincingkan matanya. "Siapa?"

Aku pun menepuk dahi ku pelan. Ah aku lupa jika panggilan tadi belum sempat aku matikan. Aku pun menarik lengannya dan membawanya ke dalam kamar ku.

"Roy?" Ujarku setelah mendekatkan ponselku ke telingaku.

"Max? Su-suara itu?" Lirih Roy dengan suara yang sedikit bergetar.

Aku pun tersenyum seraya menatap Rachel yang sedari tadi bungkam, menatapku dalam.

"Hm, iya dia telah kembali." Jawabku seraya mengecup pelan ujung pelipisnya.

"Roy lo kenapa?" Terdengar suara Firly di seberang sana.

"Ra-rachel kembali Firl."

"Are you kidding?"

"No! Gue denger suara dia langsung!"

"Hallo Max?!! Gue Firly."

Aku pun terkekeh. "Iya kenapa Fir?

"Gue mau VC."

"Oke."

Panggilan pun terputus hingga panggilan video call masuk, aku pun langsung menggeser icon berwarna hijau hingga muncul wajah Firly memenuhi layar ponsel.

"Katanya ada Rachel? Mana dia?"

Aku pun langsung menyerahkan ponselku pada Rachel yang tengah bersandar di headboard. Aku melihat Rachel tersenyum menatap layar ponsel sementara aku berbaring di sampingnya seraya memeluk pinggang ramping itu.

Rᴀᴄʜᴇʟ Sᴛᴏʀʏ (#SFS1) [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang