Tok tok tok
"Assalamu'alaikum"
Kretttt
"Wa'alaikumsalam."
Rachel melihat jam dinding rumahnya dan menunjukan pukul 6:45 membuat gadis itu mengernyit bingung menatap sosok yang tengah berdiri di depan pintu.
"Ngapain?" Tanya Rachel.
"Jemput pacarlah."
"Jam di rumah kamu mati? Kamu gak lihat jam 7 aja belum ada!" Kesal gadis itu.
"Tau. Bahkan semalam aku pengin cepet-cepet pagi biar ketemu kamu."
"Gombal! Ayo masuk."
Max mengekori Rachel dari belakang, tampak wanita tua tengah duduk dengan menyenderkan tubuhnya pada dinding yang terbuat dari anyaman bambu dan tersenyum kala melihat sosok di belakang cucunya.
"Pagi nek." Sapa Max seraya mencium tangannya
"Pagi! Tumben pagi-pagi udah main kesini?"
"Iya mau ngajak Rachel pergi nek, nenek izinin kan?"
"Iya asal di jaga yah cucu kesayangan nenek ini, harus di kembaliin dalam keadaan seperti semula." Canda nenek.
"Siap!"
"Udah sarapan?" Tanya Rachel seraya membawa satu mangkuk tumis kangkung dan satu piring tempe goreng.
"Udah, tadi minum susu doang."
Rachel hanya menganggukan kepalanya kemudian menyiapkan piring yang di isi nasi beserta lauk pauknya dan memberikannya pada sang nenek.
"Mau sarapan nasi? Lauknya cuma tumis kangkung, gorengan sama sambal." Tawar Rachel dan langsung di anggukin oleh Max dengan semangat.
Rachel hanya tersenyum dan kembali mengambilkan makanan untuk Max.
"Kalo kurang ambil sendiri ya." Ucap Rachel seraya menyerahkan piringnya pada Max.
"Sure"
Dengan cepat Max menyuapkan satu sendok nasi beserta sayurnya di susul gorengan yang telah ia cocol pada sambalnya. Perpaduan yang sempurna! Senyum Max mengembang tepat di kunyahan pertama, masakan gadisnya benar-benar enak!
"Enak!" Seru Max, membuat ke dua wanita beda generasi itu tertawa.
"Kalo enak makan yang banyak." Jawab nenek.
"Tentu nek!"
"Jarang loh Rachel masak di rumah kecuali kalo sempat."
"Oh ya? Wah berarti hari ini saya beruntung dong nek!" Kekeh Max.
"Udah makan jangan ngomong terus! Nanti kesedak." Tegur Rachel pada Max yang terus berbicara.
☃️☃️☃️
Kini keduanya berada Mall tentu atas keinginan Max dengan alasan ingin membeli sesuatu, namun bukannya ia memilih untuk dirinya sendiri justru ia berkali-kali meminta pendapat berbagai macam pakaian wanita dan berujung langsung di borongnya semua yang Rachel bilang 'bagus'.
"Kamu mau jualan baju cewek?"
"Ya gak lah! Perusahaan papah aja udah manggil-manggil aku, ya kali turun tahta jadi penjual baju."
"Terus itu kenapa di borong semua?!!"
"Buat kamu lah! Mau buat siapa lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rᴀᴄʜᴇʟ Sᴛᴏʀʏ (#SFS1) [END]
General Fiction#𝚂𝚎𝚛𝚒𝚎𝚜 1 𝕲𝖊𝖓𝖗𝖊 : 𝕱𝖎𝖐𝖘𝖎 𝖗𝖊𝖒𝖆𝖏𝖆 𝓦𝓮𝓵𝓬𝓸𝓶𝓮 𝓽𝓸 𝓢𝓽𝓸𝓷𝓮 𝓕𝓪𝓶𝓲𝓵𝔂 𝓢𝓮𝓻𝓲𝓮𝓼 (𝑺𝑭𝑺) 𝐒𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐚𝐤𝐮𝐧 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐝𝐮𝐥𝐮. "Kalo gue ga keras kepala gue ga mungkin masih hidup sampe sa...