☃️ 28 ☃️

611 42 0
                                    

"Roy?"

"Sorry telat."

"Gak masalah. Itu tangan lo kenapa?" Tanya Rachel khawatir.

"Gak papa kemarin habis seluncuran di aspal." Kekeh Roy.

Plak

"Serius ih!" Kesal Rachel seraya menampol lengan Roy.

"Serius? Ke KUA yok! Gue juga serius kok!"

"Roy!" Geramnya.

"Hahaa iya iya! Btw ngapain nih ngajak ketemuan setelah satu minggu ngilang? Lo baik-baik aja kan?"

"Seperti yang lo lihat."

"Terus?"

"Besok gue pergi." Lirihnya.

"Maksud lo?"

"Nyokap sama dia udah jemput gue. Dan selama ini gue tinggal sama mereka." Lirihnya dengan menundukan kepalanya dan menautkan jari-jarinya.

" Lirihnya dengan menundukan kepalanya dan menautkan jari-jarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa? Kenapa harus pergi?" Ujar Roy tak terima.

"Maaf."

"Apa gak bisa lo stay disini?"

"Maaf."

Roy hanya menghembuskan nafasnya dan membawanya ke dalam pelukannya. Ia pun tak bisa menahan gadisnnya.

"Tunggu gue  taun depan gue kesana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tunggu gue  taun depan gue kesana."

"Ngapain?"

"Nyusul lo lah."

"Maksud loh?"

"Pokoknya lo tunggu aja!"

"Oh ok. Emmm Roy..."

"Hmm?"

"Bisa lo janji satu hal sama gue?"

"Apa?"

"Emmmm setelah ini lo gak boleh berantem lagi sama Max, gak boleh jauhin dia dan harus tetep sahabatan sama dia. Bisakan?"

"Gak bisa El.."

Rᴀᴄʜᴇʟ Sᴛᴏʀʏ (#SFS1) [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang