☃️ 41 ☃️

473 36 3
                                    

Setelah kejadian tadi, disinilah Max berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kejadian tadi, disinilah Max berada. Memejamkan mata dan menyenderkan tubuhnya pada dinding di samping ruang dimana Rachel tengah di selamatkan oleh tenaga medis.

Ia menyesal, sungguh. Andai ia tau lebih awal keadaan Rachel saat ini tentu ia tak akan meninggalkan gadisnya barang sedetik pun. Ia tak akan pernah menerima perjodohan itu hingga ia harus bertunangan tepat di hari kelahirannya, dan lebih menyakitkannya lagi ia harus bertunangan dengan adik sahabatnya sekaligus sahabat kekasihnya itu.

Apa ia masih boleh menyebutnya sebagai kekasihnya? Sungguh, ia tak menerima keputusan Rachel sebelum ia tak sadarkan diri. Ia sangat mencintai gadisnya, mencintai sosok yang kini tengah terbaring lemah dengan alat-alat medis sebagai penunjang hidupnya.

"Maaf Ra, maaf..." gumamnya sedari tadi.

"Max!"

Mata yang sedari tadi terpejam, kini terbuka menatap sosok yang membuatnya salah paham dan berakhir menyakiti gadisnya. Ia pun melihat Kenan tepat di samping sosok laki-laki jangkung berwajah bule itu, namun laki-laki itu acuh seolah tak ada dirinya di depannya.

Laki-laki bule itu menghela nafas beratnya. "Mari ikut saya."

Max pun mengikuti kemana laki-laki bule itu melangkah hingga kini keduanya berada di lift dengan suasana hening. Dentingan terdengar nyaring dan ternyata laki-laki itu membawanya ke rooftop rumah sakit. Kini keduanya berada di pinggiran rooftop dengan menyenderkan tubuhnya pada dinding pembatas rooftop yang tingginya hanya seperutnya. Keduanya terdiam menatap gedung-gedung pencakar langit has ibu kota di kegelapan malam.

"Tanyakan apa yang mau kamu tau dari saya." Ucapnya seolah mengetahui isi pikiran laki-laki di sampingnya itu.

"Lo siapa?" Tanya Max.

"Saya William."

"Kenapa lo sering di sekitar Rachel?"

"Karena saya adalah dokter pribadinya dan merawatnya setelah dia di bawa ke New York semenjak dia kecelakaan empat tahun yang lalu. Dan karena saya adalah saudaranya."

"Saudara? Bukannya cuma Ken__"

"Tepatnya saudara tirinya."

"Bagaimana bisa? Dan semenjak kapan?"

William hanya terkekeh mendengarkan pertanyaan yang menurutnya bodoh, tentu saja bisa jika orang tua mereka terikat dengan pernikahan bukan?

"Tentu karena pernikahan Daddy dengan mamah Sofia. Dan itu terjadi ketika saya masih di bangku sma, mungkin umur Kenan waktu itu masih delapan tahun."

"Kalo lo sodara tirinya kenapa lo gak pernah muncul waktu gue di New York?"

"Karena saya harus bergabung dengan para dokter spesialis tumor untuk pengobatan penyakit Keyla."

Max kembali mematung mendengarnya, ia kembali teringat ucapan sahabatnya itu bahwa Rachel sakit di sebabkan kecelakaan empat tahun yang lalu dan tentu itu karena dirinya.

Rᴀᴄʜᴇʟ Sᴛᴏʀʏ (#SFS1) [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang