☃️ 58 ☃️ (End)

1.3K 42 11
                                    

Sebelumnya minal a'idzin wal faidzin ya karena besok udah mau lebaran.

Happy reading!!

________

Seperti pengalaman kebanyakan orang, katanya semakin mendekati hari pernikahan maka ada saja permasalahan yang bisa mengakibatkan percekcokan.

Seperti pasangan muda itu saat ini. Setelah acara pertengkaran yang berakhir saling memberikan first kiss, pasangan muda itu semakin di sibukan dengan persiapan pernikahan mereka.

Masalah gedung dan katering sudah di ambil alih oleh para orang tua. Kartu undangan pun sudah di cetak dan tinggal di bagikan saja tentunya. Gaun pun sudah jadi sempurna, namun pasangan muda itu masih belum membeli cinci pernikahan mereka.

Di hari hari yang semakin mendekat dengan hari H. Rachel masih di sibukkan oleh beberapa pekerjaannya karena ada sedikit kasus kotor di butiknya itu. Bahkan tangan kanan yang biasa mengambil alih tugasnya harus melibatkan pemilik butik tersebut karena kewalahan dalam menghadapi masalahnya.

Sementara Max dan orang tuanya sibuk untuk membeli seserahan yang akan di berikan satu hari sebelum hari H. Meski mereka mengadakan acaranya di New York mereka tetap memakai adat asalnya bagaimanapun keduanya adalah orang Indonesia yang masih begitu kental dengan adat.

Bahkan kedua sejoli itu juga ikut sibuk pemotretan untuk acara prewedding mereka selama seminggu karena di beda-beda lokasi.

Hingga 10 hari menjelang pernikahan barulah keduanya bisa pergi bersama untuk membeli sebuah cincin pernikahan keduanya.

Dengan gaya santainya mereka berjalan mengelilingi pusat perbelanjaan untuk sekedar jalan-jalan. Menikmati sore Manhattan setelah beberapa hari keduanya tak saling bersih tatap.

Dengan tingkahnya Rachel membawa calon suaminya ke tempat aksesoris. Bahkan ia memakaikan bando dengan model telinga berwarna abu-abu ke atas telinga Max, sementara ia sendiri berwarna hitam.

Laki-laki tampan itu pun pasrah dengan segala tingkah gadisnya itu. Dan mengikuti kemanapun kekasihnya membawanya pergi dengan bando couple yang berada di kepala mereka.

Merasa cape karena sedari tadi mereka hanya berkeliling saja, gadis cantik itu pun menarik kekasihnya menuju cafe dan memesan satu cup Coffe late.

"Kenapa cuma satu?" Tanya Rachel bingung.

Laki-laki itu hanya mengendikan bahunya acuh hingga pesanan mereka datang dan dengan cepat Rachel mengambilnya sebelum laki-laki itu merebutnya.

"Ini buat aku! Aku yang pesan!" Ketusnya seraya meminum pesanannya.

Dengan gemas laki-laki itu menarik cupnya dan memasangkan satu sedotan lagi kemudian menaruh di meja.

"Bareng." Ujar Max singkat seraya meminumnya.

Gadis itu hanya mengembungkan pipinya kesal kemudian menatap sedotannya yang menganggur di depannya. Sementara Max masih meminumnya seraya menatap kekasihnya.

"Ck! Menyebalkan!" Decaknya kesal namun tak urung ia ikut meminumnya dari sisi yang berlawanan dengan kekasihnya.

"Ck! Menyebalkan!" Decaknya kesal namun tak urung ia ikut meminumnya dari sisi yang berlawanan dengan kekasihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rᴀᴄʜᴇʟ Sᴛᴏʀʏ (#SFS1) [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang