Dengan wajah lesu Rachel berjalan menuju kelasnya. Sesampainya dia langsung melipat tangannya di atas meja dan menelungkupkan wajahnya disana hingga tertidur pulas. Sapaan demi sapaan tak di hiraukannya hingga bel berbunyi pun tak lagi di dengarnya
"Ra! Rachel! Guru udah masuk tuh!" Senggol Salsa
"Hmm." Mata Rachel pun mulai terbuka
"Cuci muka sana biar ga ngantuk. Mata lo merah banget."
"Mana guru?"
"Masuk telat, kita di suruh ngerjain tugas."
Rachel pun hanya mengangguk dan kembali menelungkupkan wajahnya. Tentu itu membuat Salsa geram padanya
"Rachel Keyla! Bangun!!" Teriaknya membuat seisi kelas menoleh ke arahnya
Rachel yang kesalpun segera berdiri untuk menghentikan ocehannya dan segera pergi dengan mata yang masih mengantuk sangat
Bruk
Rachel yang masih mengantuk pun terpental kebelakang dan mendengus kesal
"Lo! Kalo jalan tuh mata lo juga ikut di pake!"
Rachel pun langsung mendongak kemudian membuang pandangannya dan segera bangkit dari tempat jatuhnya
"Ett, mau kemana lagi lo!" Sarkas laki-laki di depannya
"Pergi."
"Setelah lo nabrak gue untuk yang sekian kali?"
"Terus?"
"Lo punya mulutkan?! Minta maaf!"
"Maaf." Jawab Rachel seraya pergi meninggalkannya
Max pun tersenyum miring menatap kepergiaanya. Yups laki-laki itu adalah Maximilliam Stone
"It's ok lo sendiri yang memulai." Seringainya
Rachel pun terus berjalan ke arah taman. Koridor nampak sepi karena jam belajar sudah di mulai. Rachel pun menyenderkan tubuhnya di bangku taman menatap kosong ke arah jalanan. Tanpa sadar air matanya kembali menetes
"Ini hapus air mata lo."
Rachel pun mengangkat kepalanya dan menatap uluran tangan yang memberikannya sapu tangan. Namun dia langsung bangkit meninggalkannya tanpa sepatah katapun membuat laki-laki itu menggenggam erat sapu tangannya dengan tersenyum
"Lo cantik dan menarik."
🍁🦋🍁
"Rachel lo di cari Bu Andin." Ucap Bobi, salah satu teman kelasnya
Rachel pun hanya mengangguk dan berjalan ke arah perpus
"Siang bu." Sapanya
"Siang Rachel. Sini nak." Sambutnya ramah
Rachel pun segera duduk di depan gurunya yang masih sibuk dengan tumpukan buku-buku di depannya
"Kamu tau pastikan kenapa saya panggil?"
"Iya bu."
"Dua bulan lagi akan ada lomba fisika dan menurut kesepakatan para guru dan selesai penyeleksian kami memutuskan kamu untuk mewakili sekolah, jadi kamu harus mulai belajar dari sekarang dan lomba yang kamu ikuti mencangkup kelas sebelas. Apa kamu siap?"
"InsyaAllah bu."
"Ya sudah itu saja yang ingin saya sampaikan, dan untuk partner kamu akan di ambil dari kaka kelas kamu mungkin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rᴀᴄʜᴇʟ Sᴛᴏʀʏ (#SFS1) [END]
Художественная проза#𝚂𝚎𝚛𝚒𝚎𝚜 1 𝕲𝖊𝖓𝖗𝖊 : 𝕱𝖎𝖐𝖘𝖎 𝖗𝖊𝖒𝖆𝖏𝖆 𝓦𝓮𝓵𝓬𝓸𝓶𝓮 𝓽𝓸 𝓢𝓽𝓸𝓷𝓮 𝓕𝓪𝓶𝓲𝓵𝔂 𝓢𝓮𝓻𝓲𝓮𝓼 (𝑺𝑭𝑺) 𝐒𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐚𝐤𝐮𝐧 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐝𝐮𝐥𝐮. "Kalo gue ga keras kepala gue ga mungkin masih hidup sampe sa...