Xue Yang "masuklah. Mengapa kau diam saja situ?".
Jin Guang yao "b... bagaimana... aku... bisa..."
Xue Yang (mengambil kain yang entah dari mana dan membersihkan wajahnya) "Kenapa? Bukankah tadi kau bilang akan menginap dirumah ku?".
Jin Guang yao "Ru... Rumah mu?".
Xue Yang "Ya. Rumahku. Kau tidak melihatnya? Ini rumahku sekarang?".
Jin Guang yao sedikit bisa bernapas ketika melihat wajah Xue Yang sudah bersih dan kembali tampan?.
Setidaknya tidak mengerikan seperti tadi. Penuh darah segar.Jin Guang yao "Begitu cara mu mencari rumah?"
Xue Yang "Ya... Kenapa?".
Jin Guang yao "Aku bisa membelikan rumah manapun yang kamu mau. Kau tidak perlu melakukan semua ini. Bukankah ini berlebihan?"
Xue Yang "Aku ingin rumah ini"
Jin Guang yao "Aku bisa bicara dengan pemiliknya jika kau benar benar menginginkan rumah ini"
Xue Yang "lama. Aku menyukai sesuatu yang cepat. Cepat dan efektif".
Jin Guang yao menyerah berdebat dengan Xue Yang. Bocah itu. Selain pandai memainkan pedang ia juga pandai berbicara. Baik lidah maupun tangan. Semua sama saja. Sangat berbahaya.
Jin Guang yao "Lupakan itu. Bagimana dengan mayat mayat ini? Akan kau apakan semua mayat itu?"
Xue Yang "Akan ku gunakan"
Jin Guang yao yang tidak mengerti hanya bisa menatap Xue Yang dengan tanda tanya
Xue Yang "Kau bilang kau ingin mayat hidup".
Jin Guang yao membelalakan matanya terkejut mendengar jawaban Xue Yang.
Xue Yang "Sudahlah berhenti bicara. Aku lelah. Aku mau tidur. Jika kau ingin tetap disini terserah. Jika ingin masuk carilah tempatmu sendiri. Jangan mengganggu ku".
Xue Yang langsung berjalan meninggalkan Jin Guang yao. Sementara Jin Guang yao masih sibuk dengan keterkejutannya. Xue Yang. Orang itu. Dia bukan hanya membantai keluarga ini. Dia juga mengambil rumah mereka. Bahkan akan menjadikan mereka sebagai bahan uji cobanya. Benar benar psikopat gila. Apakah ada yang lebih kejam darinya di dunia ini?
Disisi lain Xue Yang yang telah selesai membersihkan diri menjatuhkan tubuhnya kesalah satu ranjang kosong di ruangan itu. Menatap langit langit rumah itu.
Ia berguman "daozang aku sudah mendapatkan rumah seperti yang kau inginkan".
FLASBACK ON
Xue Yang "daozang apa yang kau lihat?"Xing Chen tersenyum dan menunjuk sekumpulan pemuda pemudi yang sedang berlatih pedang.
Xue Yang memperhatikan sekilas dan tidak memahami maksud Xing Chen. "daozang kau ingin berlatih bersama mereka? Itu sangat tidak di perlukan. Kau sudah jauh lebih baik dari itu"
Xing Chen gemas dengan kepolosan Xue Yang. Ia tersenyum dan mengelus kepala Xue Yang.
Xing Chen "bukan itu maksud ku. Aku pikir akan menyenangkan jika kita memiliki murid yang berlatih di rumah kita. Tidakkah kau juga pikir begitu?"Xue Yang "tidak. Itu melelahkan, dan tidak berguna. Tapi jika kau menginginkannya aku baik baik saja daozang. Lakukan apapun yang kau mau. Aku akan senang jika kau senang. Sungguh".
Xing Chen menarik Xue Yang memeluk dan mencium kepalanya...
Xue Yang "jadi daozang, haruskah kita mencari murid sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)
Fanfictionsekilas kisah tentang hubungan Xue Yang dan Xiao xing chen Cover by Kaya