part 32

242 36 2
                                    

bayangan Jin Guang yao terus menghantui pikiran Xue Yang.
'beberapa hari lagi akan ada pertemuan disana. Dan.... Xiao Xing Chen akan datang'
Dia tiba tiba ingat perkataan Jin Guang yao. Dia menyeringai

"jadi sekarang kau mulai tertarik dengan jabatan??? Tskk kau benar benar melakukan segalanya daozang. Segalanya."

Xue Yang menarik napasnya dalam dan membenarkan posisi kepalanya.
"Dan itu membuatku semakin muak."

Disisi lain Jin Guang yao sudah sampai di rumahnya.
Wajahnya lesu. Tidak ada lagi senyum yang selalu terlukis diwajahnya. Di tambah memar dibagian kepalanya membuatnya semakin terlihat menyedihkan.

Yah memar. Tepat saat Jin Guang yao kembali ke rumah, dia langsung dihajar habis habisan oleh ayahnya. Hal itu dikarenakan dia tidak melakukan tugasnya dengan benar.

Dia di minta untuk menyelesaikan masalah di menara koi, tapi dia malah keliaran berhari hari dan tidak menyelesaikan tugasnya sama sekali. Itu membuat ayahnya sangat murka.
Sebenarnya dia sudah tau pasti terjadi. Dan dia juga sudah bisa memprediksikan apa yang akan terjadi. Tapi dia tidak perduli.

Awalnya dia mendatangi Xue Yang untuk meminta bantuannya. Namun saat sampai di rumah Xue Yang dia menjadi begitu nyaman di sana dan melupakan tugasnya. Dia juga tidak bisa memaksa Xue Yang saat Xue Yang sendiri tidak dalam keadaan yang baik. Jadi dia hanya menerima hukuman dari ayahnya itu. Menerima dengan tenang, seperti biasanya.

Jin Guang yao berjalan jalan di sekitar rumahnya. Disana sudah banyak orang berkumpul. Para keluarga kultivator besar juga sudah mulai berdatangan.
Namun Jin Guang yao sama sekali tidak tertarik dengan itu. Dia tidak menemui siapapun. Dia hanya berjalan jalan mengelilingi rumahnya.
Sampai akhirnya dia melihat sosok yang sangat menarik perhatiannya.
Sosok itu adalah Xiao Xing Chen bersama rekan kultivatornya Song Lan.

Jin Guang yao langsung buru buru menghampiri dua kultivator legendaris itu.

Jin Guang yao memberi hormat "selamat datang tuan Xiao Xing Chen. Selamat datang tuan Song Lan"

Xiao Xing Chen dan Song Lan tersenyum secara bersamaan dan memberi hormat kembali kepada Jin Guang yao.
"Terima kasih... tuan tidak perlu repot repot menyambut kami seperti ini"

Untuk beberapa saat Jin Guang yao terpukau dengan dua sosok itu. Perawakan yang sangat tegap, wajah yang rupawan, senyum yang sangat indah. Aura mereka saja sudah membawa kehangatan bagi siapapun yang melihatnya.

Jin Guang yao tersenyum "tuan tuan adalah tamu kehormatan kami. Bagaimana mungkin kami membiarkan tuan begitu saja..."

Xing Chen dan Song Lan lagi lagi hanya tersenyum menanggapi Jin Guang yao "tuan kau begitu memuji kami. Takutnya itu benar benar tidak sesuai dengan kami"

Jin Guang yao (wahhhhh mereka bahkan begitu rendah hati. Benar benar pasangan kultivator yang sempurna)
"tuan tuan sudah menempuh perjalanan begitu jauh untuk menyempatkan waktu datang ke gubuk kecil kami. Kami sangat berterima kasih atas kemurahan hati tuan tuan.
Mari saya akan mengantar tuan kedalam".

Xiao Xing Chen dan Song Lan tersenyum dan mengikuti Jin Guang yao memasuki aula. Tempat diadakannya pertemuan para keluarga kultivator.

Sebenarnya Xiao Xing Chen dan Song Lan bukan termasuk keluarga kultivator. Mereka tidak membuka perguruan ataupun memiliki murid satu pun. Mereka hanya berkelana dari satu tempat ke tempat lain untuk membantu menyelesaikan permasalahan penduduk.

Namun nama mereka begitu besar. Dan kemampuan kultivasi mereka sangat luar biasa. Jadi para klan kultivator besar menyepakati jika mereka berhasil mengajak dua kultovator legendaris itu bergabung dengan mereka. Maka kekuatan mereka tidak akan tertandingi.

Itulah mengapa Xiao Xing Chen dan Song Lan diundang untuk datang dalam pertemuan keluarga kultivator ini.
Mereka ingin membicarakan rencana untuk menyerang matahari (sekte Wen) dan mengajak dua kultivator legendaris itu bergabung.

Setelah sampai di dalam aula mereka langsung di sambut oleh Jin Guang Shan dan para kultivator dari keluarga lainnya.
Mereka saling menyapa dan berbincang bincang ringan.
Sementara Jin Guang yao kembali menjauh dari aula dan meninggalkan tempat pertemuan para kultivator itu.

Jin Guang yao tidak biasanya seperti itu. Biasanya dia selalu berada di barisan terdepan saat ada pertemuan sekecil apapun.
Dia selalu menyapa semua orang dan mengendalikan jalannya acara. Dia juga banyak bicara dan mengeluarkan ide idenya di dalam rapat.

Namun kali ini dia sama sekali tidak tertarik. Dan dia tidak ingin menemui siapapun dan tidak ingin membicarakan apapun.

Kecuali Xiao Xing Chen.
Yahh dia ingin bertemu Xiao Xing Chen dan bicara dengan orang itu. Begitu banyak pertanyaan didalam otaknya untuk Xing Chen. Begitu banyak yang ingin dia konfirmasikan kepada lelaki rupawan itu. Namun saat dia sudah bertemu dan bicara langsung dengan Xiao Xing Chen. Dia.. dia tidak tau mau bicara apa. Dia tidak tau mau memulai dari mana.

Jin Guang yao berjalan ke halaman belakang menjauhi aula. Mencari tempat kosong yang tidak ada seorangpun di sana. Bahkan penjaga. Dia ingin sendiri. Dia butuh waktu untuk memikirkan semuanya sendiri.

Setelah di ingat ingat dia tidak pernah sekacau ini sebelumnya. Meskipun kehidupannya tidak pernah mudah. Meskipun dia harus melakukan segala macam cara untuk bertahan hidup. Meskipun dia harus menjadi orang hina sekalipun.

Dia tetap bisa memikirkan semuanya dengan tenang. Menyusun rencana dengan baik. Namun saat ini. Entah mengapa. Dia bahkan tidak tahu harus melakukan apa.
Ada sesuatu yang sangat menggangunya tapi dia tidak tahu harus bagaimana...

Jin Guang yao pov
Xue Yang.... mengapa bajingan itu bisa memgacaukanku sebegininya. Apa yang terjadi?? Bukankah seharusnya aku yang mengontrolnya? Tapi mengapa sekarang aku merasa akulah orang yang tidak bisa lepas dari bajingan itu.

Ahh benar benar sial....

Tapi....

Xiao Xing Chen.

Wahhh namanya saja sudah membuatku merinding. Bagaimana bisa bajingan seperti Xue Yang mengenal orang seagung Xiao Xing Chen.

Bukan hanya namanya yang sangat agung. Bahkan saat bertemu dan bicara langsung.... Tidak ada keraguan. Semua tentang dia yang beredar di masyarakat sama sekali tidak dilebih lebihkan.
Xiao Xing Chen dia memang orang yang sangat luar biasa. Sempurna.
Auranya sangat berbeda dari Xue Yang.

Bagaimana bisa? Bagaimana mungkin?

Tiba tiba saja potongan potongan ingatan tentang Xue Yang yang sedang membicarakan 'seseorang' itu muncul di kepalanya.

"pada akhirnya aku tau dia hanya mempermainkan ku. Dia bahkan merencanakan untuk membunuh ku.

"karna dia menganggap dirinya suci. Dan baginya... orang orang sepertiku tidak pantas hidup di dunia ini...

"demi nama baiknya. Dia hidup untuk memperjuangkan itu. Dia tidak akan mencoreng nama baiknya hanya untuk membunuhku".

"sudah sangat jelas. Aku berakhir disini berkatnya"

"jika kau tau dia. Kau pun akan berpikir sama... dia benar benar pandai menyembunyikan wajah aslinya...

Tidak mungkin... Xue Yang apa kau bertemu Xiao Xing Chen yang lain. Xiao Xing Chen yang kau bicarakan pasti bukan Xiao Xing Chen yang ini kan...
Itu... itu benar benar....

BERSAMBUNG........

Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang